HATI-HATI MENJAGA HATI

Terbaru22 Dilihat

Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom

Hati merupakan salah satu organ tubuh yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Jika terganggu fungsinya akan menimbulkan masalah bagi pemiliknya. Bukan hanya  disebabkan oleh penyakit, tetapi dalam kehidupan ada juga istilah sakit hati atau patah hati. Akibatnya sama menimbulkan gangguan pada pemiliknya.

Sebagai pusat metabolism ibarat atu mesin pengolah karbohidrat, protein, lemak, empedu, seta lat penyimpan vitamin dan zat-zat makanan hasil metabolism. Jika terdapat racun maka hati berperan untuk menetralkannya (detoksifikasi). Selain itu hati juga ikut mengatur kesembangan cairandan elektrolit. Melihat fungsinya, tidak heran kalau hati ini harus dilindungi dan dijaga denga hati-hati.

Mengapa harus hati-hati? Terkadang orang tidak menyadari dalam waktu yang lama tidak merasakan adanya gejala gangguan pada tahap awal. Bisa saja terserang oleh penyakit hepatitis atau sirosis.Penyebab sirosis misalnya sangat banyak dan ini dianggap sebagai stadium akhir peyakit hati. Asal kata sirosis adalah kirrhos artinya kuning oranye. Merupakan kerusakan hati yang menetap. Disebabkan oleh adanya perubahan jaringan-jaringan hati yang sehat menjadi jaringan parut yang menyebar dan mengganggu struktur hati yang normal.

Tingkat kematian di dunia cukup tinggi, bahkan tercatat Mesir merupakan negara yang angka kematian akibat sirosis ini tertinggi. Di amerika dinyatakan sebagai penyakit yang menyebabkan kematian ke 12.  Di Indonesia, datanya memang belum jelas, meski ada beberapa penilitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit. Seperti di Rumah Sakit Hasan Sadikin-Bandung, RS. Sarjito Yogyakarta, RSUP Padang. Angkanya berkisar antara 4-5% dari jumlah seluruh pasien yang dirawat.

Kerusakah hati karena sirosis ini banyak ditemukan pada pecandu alcohol. Ini akibat berinteraksinya alcohol dengan zat-zat gizi misalnya asam linoleat menjadi racun yang sangat reaktif. Juga ethanol dapat menyebabkan kerusakan hati dan hepatitis kronis berat, infeksi virus dan zat-zat hepatotoksin dari obat-obatan atau zat kimia tertentu. Kekurangan zat gizi terutama protein hewani jenis kholin dan methionine yang berperan membuang lemak, cholesterol racun yang berlebihan di hati. Orang yang mengalami kekurangan ini beresiko mengalamai sirosis hati, ini dikemukakan dalam beberapa penelitian.

Bagaimana nasibnya jika seseorang sudah terkena sirosis? Sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti beratnya kerusakan hati, komplikasi penyakit lain yang menyertai. Penyakit serosis sebenarnya tidak dapat disembuhkan. Obat-obat yag diberikan hanya untuk memperlambat kerusakan jaringan hati dan juga mencegah timbulnya komplikasi penyakit lain. Beberapa perubahan metabolism yang terjadi antara lain peningkatan gula dalam darah. Dalam kondisi sirosis, hati tidak mampu menyimpan glikogen dalam jumlah yang cukup. Akibatnya glukosa  di dalam tubuhtidak tersedia. Tubuh mengalami keadaan puasa sehingga harus menggunakan gliserol dan asam amino untuk diubah menjadi glukosa. Karena hal ini, maka terjadi pemecahan lemak dan otot secara terus menerus. Ini harus diatasi dengan asupan zat gizi yang cukup. Disamping itu dapat terjadi resistensi (penolakan) insulin serta muncul diabetes melitus (kencing manis), karen peningkatan kadar gula dalam darah meningkat drastis.

Pasien dengan sirosis hati beresiko mengalami gizi kurang sehingga memerlukan asuhan gizi yang tepat. Ada asuhan gizi klinik yaitu pendekatan terapeutik. Gunanya untuk mengobati kondisi medis dan gejala yang terkait melalui penggunaan diet. Penggunaan diet ini dirancang khusus dan dipantau oleh dokter dan  ahli gizi yang dinamakan Dietisien.

Diet yang diberikan disebut diet hati. Tujuannya untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati. Caranya dengan meningkatkan pembentukan jaringan hati baru (regenerasi jaringan hati) serta meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa. Disamping itu melakukan pencegahan bertambahnya pemecahan protein dan mencegah terjadinya berat badan yang menurun atau jika berat badan kurang ditingkatkan. Selain itu juga mencegah dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi seta memperbaiki kualitas hidup.

Jika diberikan diet bagaimana syarat dan prinsipnya, tentu ini harus dilakukan oleh seorang Dietisien atas arahan dokter. Tetapi paling tidak hal-hal yang harus diperhatikan adalah energi perlu diberikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan disesuaikan dengan tingkat keparahan ataupun adanya komplikasi. Juga protein yang memadai untuk mencegah terjadinya pembentukan glukosa dari senyawa non-karbohidrat seperti asam amino atau gliserol, pemecahan otot dan penurunan penyerapan zat gizi. Untuk lemak diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi total dan tentu dipilih lemak yang mudah cerna. Pemberian karbohidrat secara rutin dapat mencegah keadaan hipoglikemia (menurunnya kadar gula dalam darah).

Penderita penyakit hati sering mengalami gangguan pada pencernaan karena tu dianjurkan untuk memberikan probiotik sebagai bentuk yang aman dan alami dan dapat diterima oleh penderita dalam waktu yang panjang. Cairan diberikan cukup dan penderita dianjurkan makan dengan frekuensi lebih sering dengan porsi yang disesuaikan dengan kemampuan penderita dan daya terimanya. Makanan yang diberikan bergantung pada kondisi penderita. Jika keadaan sulit  menelan  atau precoma, tentu makanan yang diberikan dalam bentuk cair.Jika kondisinya mulai membaik dan nafsu makan bertambah maka makanan diberikan secara bertahap mulai dari makanan saring, lunak atau cincang.

Itulah sekilas gambaran tentang pentingnya kita menjaga organ tubuh penting yang satu ini. Karena itu hati-hati menjaga hati.

 

Tinggalkan Balasan