Dulu waktu bisnis percetakan saya punya langganan Kosipa (Koperasi Simpan Pinjam). Dia suka cetak struk dan nota cicilan anggotanya.
Nah suatu hari saya diberi tahu temen kalau saya ga boleh terima ordernya karena sama dengan mendukung rentenir lintah darat. Wah saat itu saya ga faham tentang riba jadi kaget lah dengernya.
Pas saya tanya tanya ulama ternyata bener seharusnya saya ga terima order itu. Lalu anak buahpun lapor kalau Kosipa itu sudah ditolak oleh semua percetakan kecuali percetakan saya. Waduh, jadi malu saya.
Ya udah, sayapun kemudian menolak order order KOSIPA itu. Terakhir saya tolak bikin nota seharga Rp. 150.000.
Sebenarnya terus terang saya masih aga berat juga. Bagi saya menolak order itu sama dengan mengurangi omzet total.
Apalagi orderan KOSIPA itu kan tidak hanya itu saja. Banyak orderan lain dengan nilai yang lumayan.Jadi rugi sekali menolak order tersebut walaupun kelihatan kecil.
Tapi ya saya juga ga mau disebut pendukung rentenir. Ada takut kebawa dosa.
Pendeknya saya tolak lah orderan mereka. Si Abang ownernya sempet marah.Mungkin bingung nyetak kemana lagi karena yang lain mah dah ga mau terima. Sekarang saya juga nolak lagi.
Terus terang sempet saya juga goyang mau terima lagi order mereka. Yang hilangkan bukan hanya nota senilai 150.000 tapi juga mereka kan suka order yang lainnya.
Tapi saya kuatkan niat aja. Pokoknya saya ga mau terima order mereka. Gapapa lah kehilangan uang juga. Moga aja keganti ama order lain.
Eh beneran asli saya dapat pengganti. Besoknya saya dapat rezeki proyek dengan untung 15jutaan.Untungnya lho bukan omzetnya. Allah ganti kerugian kecil saya dengan jumlah 100x lipat!
Alhamdulillah… senang lah saya. Walau ada sedikit fikiran nakal juga. Coba kalau saya tunggu mereka order lebih besar dan saya tolak. Mungkin saya dapat ganti jauh lebih besar
hadeeuh…dasar otak somplak!