Ilustrasi Foto by Istockphoto
Ini tentang kisah gombal seorang Anak Adam. Tuhan berkali-kali memperingatkan seorang pria pada Hari Kiamat.
Karena pria itu berjanji kepada Tuhannya, bahwa dia tidak akan meminta sesuatu dariNya selain dari apa yang telah diberikan kepadanya.
Namun setiap kali itu juga pria itu tidak pernah menepati janjinya. Dialah pria penghuni Neraka yang terakhir masuk Surga.
Ini kisah penting tentang seorang hamba yang menghadapi hisab dan tentang perjalanan hamba-hamba Tuhan di atas TitianNya.
Janji gombal anak Adam yang membuat dirinya menjadi penghuni Neraka yang terakhir masuk Surga.
Dia keluar dari neraka dengan merangkak dengan wajah yang masih tetap menghadap ke neraka.
Sehingga membuat dirinya merasa takut dan menderita karena udara sangat panas berhembus dari neraka menerpa wajahnya.
“Wahai Tuhanku, palingkanlah wajahku dari nerakaMu. Karena telah menyiksaku dengan hembusan anginnya dan membakarku dengan kobaran apinya.” Pria itu berharap kepada Tuhannya.
Tuhan berfirman :” Apakah kamu jika kiranya dikabulkan permintaanmu, akan meminta yang lain kepadaKu?”
“Tidak, Tuhanku. Demi KeperkasaanMu, aku tidak meminta yang lain kepadaMu.”
Maka Tuhan memalingkan wajah pria itu dari api neraka sehingga wajahnya menghadap ke Surga.
Pria itu sejenak terdiam dan merasa nyaman. Kesenangannya melihat para penghuni surga membuat dirinya mendorong untuk kembali berdoa sudilah kiranya Tuhan mendekatkan dirinya ke Pintu Surga.
Tuhan berfirman :”Bukankah kamu telah memberikan janji-janji dan bukti-bukti bahwa kamu tidak akan meminta apapun kepadaKu, selain yang telah diberikan kepadamu.
Celakalah kamu wahai anak Adam yang telah menyalahi janjimu.”
Tetapi pria itu terus saja berharap dan berdoa agar bisa di dekatkan ke pintu sorga.
” Apakah jika kiranya dikabulkan permintaanmu, maka kamu akan meminta yang lain kepadaKu?” Firman Tuhan.
“Tidak, Tuhanku. Demi KeperkasaanMu, aku tidak meminta yang lain kepadaMu.”
Maka diapun mengajukan berbagai bukti dan janji untuk mengharapkan Tuhannya mendekatkan dirinya ke pintu surga.
Ketika akhirnya dia berdiri di pintu surga, maka pandangannya tertuju kepada apa-apa yang berupa kesenangan dan kebahagiaan.
Dari seberang pintu itu dia melihat sungai-sungai yang mengalir,taman-taman yang lebat, keharuman aroma yang semerbak, udara yang sejuk, hembusan angin semilir yang membawa para penghuninya bergelimang nikmat.
Hanya di depan pintu saja sudah begitu nikmat dia rasakan maka keinginannya untuk masuk ke dalam surga semakin memuncak dalam hatinya.
Pria itupun kembali merengek dan berharap dengan doanya. Sudilah kiranya Tuhan memasukkan dirinya ke surga.
Tiada henti dia terus berharap kepada Tuhan. Berdoa sepenuh hati dan hanya Tuhan yang bisa dia andalkan untuk mengabulkan cita-citanya berada di dalam surga itu.
Pada akhirnya datang jalan keluar itu. Allah berkenan karena keadaannya ketika dia berdoa dan memohon dengan kesungguhan.
Meski janji-janjinya kerap tidak ditepati tetapi dia berbuat untuk hanya sekedar keinginannya masuk ke dalam surga.
Dia selalu berharap, berharap dan berharap. Diapun yakin Tuhan Maha Pengasih Maha Penyayang. Sungguh Tuhan lah Yang Maha Penentu dengan KuasaNya. Tidak ada yang mampu menolak KehendakNya atas PilihanNya.
“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh dia sangat beruntung.” (QS 3 : 185).
@hensa