Ingatkan Saya Jika Salah

Terbaru20 Dilihat

Ingatkan Saya Jika Salah

Meskipun manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari semua  makhluk hidup ciptaan-Nya, namun manusia tidak akan bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain, karena manusia merupakan makhluk sosial.

Yaitu makhluk yang membutuhkan manusia lain, membutuhkan teman untuk saling berinteraksi, untuk memenuhi  kebutuhan hidup, mempertahankan hidup,  termasuk mengembangkan hidupnya.

Maka untuk memenuhi semuanya itu membutuhkan manusia lain juga, dengan  bergabung membentuk suatu kelompok karena dimana dan kapan pun manusia senantiasa memerlukan kerjasama  dan inilah makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial, mustahil manusia hidup tanpa bersosialisasi. Terlepas dari tertutup atau terbukanya karakter seseorang pada orang lain, bersosialisasi mutlak diperlukan manusia.

Apa itu sosialisasi? Saya yakin kamu-kamu pasti sudah sering mendengarnya dan tahu maknanya, namun tak ada salahnya jika saya kembali mengingatkan.

Sosialisasi versi Wikipedia, adalah usaha memasukkan nilai-nilai kebudayaan terhadap individu sehingga individu tersebut menjadi bagian masyarakat.

Sedangkan Proses sosialisasi merupakan pendidikan sepanjang hayat melalui pemahaman dan penerimaan individu atas peranannya di dalam suatu kelompok.

Terjadinya sosialisasi  karena adanya agen primer yaitu keluarga dengan sifat emosional dan afektif, serta agen sekunder, yaitu teman dan perkumpulan yang bersifat leluasa.

Tujuannya sendiri adalah mengajarkan kebudayaan yang berlaku dalam suatu kelompok kepada individu dari segi peran dan status sosial.

Sosialisasi versi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosialisasi berarti upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat atau pemasyarakatan.

Jadi dengan bersosialisasi, seseorang dapat mengembangkan potensi kemanusiaannya,  membentuk pribadi yang unik,  dapat menjadi sarana pembelajaran bagaimana menyesuaikan diri dengan orang lain, termasuk menyesuaikan diri dengan lingkungan menjadi manusia yang lebih baik dalam bermasyarakat.

Menyoal tentang sosialisasi mutlak diperlukan manusia, selain alasan di atas, ternyata bersosialisasi juga dapat menjadi resep sehat untuk mental kita atau memberikan dampak positif bagi mental dan ini penting karena terbukti bisa meningkatkan kesehatan otak dan menurunkan risiko mengalami demensia.-sehatq-

Dementia atau demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya. -alodokter-

Tampaknya bersosialisasi tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, rupanya pada kesehatan fisik juga tak terbantahkan. Dimana orang yang aktif bersosialisasi memiliki sistem kekebalan tubuh lebih kuat, utamanya bagi lansia.

Kurang yakin? Cekidot ! Di bawah ini manfaat bersosialisasi untuk kesehatan mental.

1. Bersosialisasi dapat mengurangi depresi karena dengan berinteraksi dengan orang lain akan membuat perasaan menjadi lebih senang. Dalam jangka panjang, bersosialisasi akan mengurangi risiko mengalami depresi. Itulah sebabnya ada orang yang efektif memperbaiki mood mereka dengan cara membangun koneksi sosial bersama orang lain.

2. Bersosialisasi dapat menurunkan risiko demensia.  Bagi lansia, bersosialisasi baik untuk kesehatan mental. Dalam penelitian, orang yang terbiasa terkoneksi dengan orang lain menunjukkan daya ingat dan kemampuan kognitif yang lebih baik.

Dalam jangka panjang, lansia yang masih aktif bersosialisasi jarang mengalami demensia dibanding yang terisolasi secara sosial.

3. Bersosialisasi bisa membuat seseorang merasa nyaman, dengan caranya masing-masing.

4. Bersosialisasi dapat memotivasi jalani gaya hidup sehat. Cara ini dengan pengobatan non-medis seperti berkumpul dengan support group kerap disarankan bagi pasien tertentu. Secara tidak langsung, itu adalah bentuk bersosialisasi yang bermanfaat untuk memotivasi setiap orang.

5. Bersosialisasi dengan kontak langsung. Maksudnya secara psikologis, kontak langsung memberi stimulus pada sistem saraf sehingga melepaskan semacam “cocktail” pada neurotransmitter yang bertugas merespon stress  dan rasa cemas berlebih. Artinya, ketika terbiasa bersosialisasi dengan bertemu langsung, maka seseorang bisa lebih tahan banting terhadap berbagai pemicu stress.

6. Bersosialisasi dapat mencegah penurunan kesehatan mental. Jika di atas sudah disebutkan bahwa bersosialisasi mencegah demensia hingga penurunan fungsi degeneratif otak, ada penelitian lain yang tak kalah menarik.

Menurut Cognitive Neurology and Alzheimer’s Disease Center di Chicago, para “SuperAgers” atau lansia berusia 80 tahun ke atas dengan kesehatan mental layaknya orang lebih muda memiliki satu kesamaan yaitu punya sahabat dekat.

Dengan adanya sahabat dekat dalam jangka panjang terbukti membuat para SuperAgers mendapatkan dampak positif dari bersosialisasi ketimbang yang tidak.

Bahkan bagi orang yang tak suka bersosialisasi dengan terlalu banyak orang sekalipun, berinteraksi hanya dengan satu orang sahabat dekat saja tetap bisa membawa manfaat positif bagi kesehatan fisik dan juga mental.

Artinya, dengan bersosialisasi tidak hanya baik untuk kesehatan otak, namun sosialisasi terbukti dapat mengembangkan potensi kemanusiaannya, membentuk pribadi yang unik, pribadi yang lebih baik, menjadi sarana pembelajaran untuk menyesuaikan diri dengan orang lain, dengan lingkungan, pastinya dapat memotivasi seseorang menjalani hidup yang lebih positif, sehat, dan menyenangkan.

Namun perlu untuk kita ketahui,  bersosialisasi tidak hanya memberi pengaruh baik, tetapi bisa terjebak dalam lingkaran perteman yang salah, yang kadang kala lebih banyak melakukan aktivitas untuk urusan yang kurang penting, semuanya tergantung dari diri kita sendiri, mau jadi baik atau tidak.

Beruntung saya memiliki teman-teman yang baik, yang mensupport saya mengembangkan potensi diri baik dalam kegiatan menulis, atau kegiatan lainnya, dalam artian memberikan dampak positif.

Namun, tidak berarti saya pilih-pilih teman, tidak. Saya berteman dengan siapa saja tanpa melihat suatu perbedaan, karena dari mereka juga kadang kala mendapatkan pengetahuan baru yang tidak kita dapatkan dari teman lainnya.

Yang terpenting bagi saya, jika mereka buruk, kita jangan ikut terjebak, namun sebagai teman harus saling mengingatkan untuk sesuatu hal yang baik.

Jadi, ingatkan saya juga, jika saya salah.

Salam Literasi ✍️

Karena Menulis Aku Ada

Sukma

Tinggalkan Balasan

4 komentar