JUMAT (15/10/2021) malam, semalam warga RW 07 (RT 01,02, dan 03) Wonosari Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Karimun mendapat berkah. Bolehlah disebut sebagai malam keberuntungan bagi masyarakat Wonosari, Meral ini. Terkhusus jamaah Masjid Al-Ubudiyah yang berkesempatan hadir pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1443 (2021) yang dilaksanakan pengurus bekerja sama dengan LMB (Lembaga Melayu Bersatu) Kepri. Atas kadar Allah, ustaz Abu Syahid Chaniago yang tadinya direncanakan akan berceramah di masjid lain tapi Allah tetapkan di Masjid Al-Ubudiyah.
Harus saya jelaskan, istilah bekerja sama ini hanya dadakan saja. Tidak dirancang jauh hari hari. Kebetulan sekali pengurus LMB memiliki hubungan baik dengan beberapa warga Wonosari. Dan ketika LMB perlu membuat keputusan cepat perihal penempatan penceramah yang sudah direncanakan di satu tempat tapi harus batal, maka pengurus LMB segera dapat memutuskannya dengan memilih masjid di Wonosari. Jadilah ustaz itu menjadi penceramah di masjid kami, Al-Ubudiyah Wonosari.
Kehadiran ustaz kondang yang sempat viral di medsos karena kasus ‘serangan orang tak dikenal’ terhadap dirinya beberapa waktu lalu membuat kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri di Kampung Wonosari. Lebih utamanya, biasanya tidak mudah mendapatkan penceramah yang sudah terkenal seperti Ustaz Abu Syahid dalam waktu yang singkat. Perlu pesanan jauh-jauh hari. Kini ustaz itu bisa hadir memberikan siraman rohani kepada masyarakat di sini dengan relatif mudah.
Menurut Datuk Azman Zainal yang menjadi sponsor kehadiran ustaz dari Tanah Minang, ini tadinya belyau direncanakan di daerah yang lebih jauh, Pasir Panjang, tapi ada kendala, katanya. “Tuhan berkehendak di sini, agaknya”. Kurang-lebih begitu Datuk Azman menyampaikan penjeleasannya saat memberikan sambutan sebelum tausiah dilaksanakan. Pak Supardi, Ketua Pengurus Masjid Al-Ubududiyah yang juga memberikan sambutan sebelum tausiah pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus LMB yang menetapkan masjid di Wonosari ini sebagai ganti ustaz berceramah.
Selama hampir dua jam Ustaz Abu Syahid berceramah di hadapan masyarakat yang memenuhi aula masjid Al-Ubudiyah. Dengan khidmat jamaah mendengarkan ceramah belyau. Termasuk anak-anak yang hampir setengah jamaah jumlahnya juga menajdi tenang dibuat oleh ustaz yang menggunakan trik pemberian hadiah buat anak-anak. “Ustaz akan memberikan hadiah buat anak-anak dengan syarat, 1) lebih rapi duduknya; 2) lebih tenang dan tidak ribut; 3) bisa menjawab pertanyaan ustaz,” katanya memotivasi para boacah 5-10 tahunan itu. Dan mereka benar-beanr tenang dalam waktu yang begitu lama. Beberapa orang anak-anak benar-benar mendapatkan hadiah –uang– dari Pak Ustaz karena bisa menjawab pertanyaan ustaz.
Banyak materi yang disampaikan ustaz muda ini. Pembuka tausiahnya dia menyinggung perlunya kita menjauhi penyakit hati yang bernama hasad. Hasad itu cirinya, jika orang tidak senang melihat orang lain mendapat nikmat. Melihat temannya memakai baju baru atau menggunakan motor baru, hatinya tidak senang. Itu pertanda hatinya mengidap penyakit hasad. “Nabi kita, Muhammad menikah dalam usia 25 tahun saat usia Siti Khadijah sudah berusia 40 tahun. Hingga 25 tahun berikutnya rumah tangga Nabi aman dan tentram adalah karena keduanya membuktikan tidak ada sifat hasad dalam hatinya. Khadijah dalam usia seperti itu tetap kelihatan muda. Baik dalam hubungan rumah tangga maupun dalam hubungan dengan orang lain keduanya membuktikan menjauhi siafat hasad. Itulah modal utama Nabi dan Siti Khadijah membina rumah tangga.”
Kepada ibu-ibu, khususnya, malam itu Ustaz Abu Syahid mengingatkan, jika ingin seperti Siti Khadijah yang selalu kelihatan cantik dan awet muda, mengimbangi Nabi Muhammad, itu adalah karena Bunda Siti Khadijah memegang resep tidak hasad,” katanya. Oleh karena itu tidak perlu terlalu sibuk mencari obat awet muda seperti wardah atau merek lainnya. Cukup jauhi sifat hasad dalam hidup sehari-hari maka Ibu-ibu akan kelihatan tetap cantik dan awet muda. Begitu Ustaz Abu Syahid memberikan tip kepada para jamaah, terkhusus kepada Ibu-ibu yang hadir malam itu.
Tausiah yang berlangsung hampir dua jam dengan berbagai hal disampaikan kepada jamaah ditutup dengan doa yang dipandu oleh Buya Syarifuddin Al-Makki yang menyempatka hadir di masjid. Sungguh banyak yang dapat dipetik dari Ustaz Abu Syahid Chaniago malam ini.***