Sila Keempat Butir Keempat

Terbaru23 Dilihat

NAMA : Fikih Sabilah Al Azis

NIM : 21073

KELAS : 1B

 

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Butir Ke 4

Pancasila adalah pilar ideologis negara indonesia. Jadi, Pancasila sebagai dasar dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan negara indonesia. Nama Pancasila berasal dari bahasa sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’ yang berarti lima dan ‘sil’a yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni yang ditandai oleh pidato yang dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan). Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.

Nilai yang terkandung dalam sila keempat keputusan yang diambil dalam musyawarah harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung harkat dan martabat manusia, nilai kebenaran dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

Pada sila keempat dilambangkan dengan kepala banteng pada bagian kanan atas perisai dengan berlatar warna merah. Lambang banteng dianggap sebagai hewan yang memiliki jiwa sosial tinggi dan suka berkumpul. Sebagaimana halnya manusia yang ketika mengambil keputusan harus dilakukan secara musyawarah.

Kenapa harus terpadat di butir-butir setiap sila-sila pancasila ? karena butir butir tersebut untuk menggambarkan sila-sila dari pancasila , supaya setiap orang dapat mengamalkan atau menerapkan dikehidupan sehari-hari sila-sila yang terkandung dari pancasila tersebut.

 

 

Butir-butir pengalaman pancasila pertama kali diatur melalui ketetapan MPR nomor II/MPR/1978. Setelah era reformasi butir-butir pengamalan pancasila disesuaikan berdasarkan ketetepan MPR nomor I/MPR/2003. Pada awalnya terdapat 36 butir, pada tahun2003 butir tersebut diubah menjadi 45 butir.

Pada butir ke 4 “musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan” berarti kita yang mencapai suatu tujuan, pendapat ataupun keinginan bersama dengan persetujuan bersama dan rasa menerima dengan lapang dada dan rasa kekeluargaan.

Dalam contoh musyawarah penentuan pemilihan ketua kelas, musyawarah jadwal gotong royong dan musyawarah menyelesaikan masalah keluarga.

Pada butir ke 4 menurut pendapat saya misalnya jika kita ada rapat kelas tentang pemilihan ketua kelas. Tentunya ada yang menerima dan menolak keputusan itu. Oleh sebab itu kita harus berdiskusi dengan sesama agar mencapai tujuan dan kesepakatan bersama yang di dasari oleh lapang dada (menerima) dan kekeluargaan.

Tinggalkan Balasan