Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Tabik pun!!! Iya pun!!! Itu adalah salah satu dari kosakata dalam bahasa lampung yang biasa nya di ucapkan ketika dalam acara penyambutan atau dalam pidato, yang arti kata nya adalah tabik pun arti nya maaf pun dan di jawab oleh audien yaitu iya pun, nah itu dia temmen temmen saya perkenalkan salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia yang dengan maksud untuk mengangkat kembali kebudayaan kebudayaan yang ada di Indonesia yang sangat banyak sekali, karena tidak bakal norak kok jika kita belajar tentang kebudayaan, malah jika kita menganggat kebudayaan local yang menjadi keunikan di Indonesia yang sangat kaya raya ini, itu akan menjadi destinasi wisata mancanegara yang akan mengangkat kebudayaan Indonesia di mata dunia dan mengkat ekonomi Indonesia serta mendukung Indonesia menjadi Negara maju.
Kembali lagi ke pertanyaan kenapa saya memilih profesi perawat? Sebener nya awal nya cita cita saya ingin menjadi seorang polisi, mengapa? Karna saya beranggapan kalau polisi adalah orang orang terpilih yang mempunyai fisik yang kuat dan otak yang cerdas serta kedisiplinan tinggi.. nah maka dari itu saya berkeinginan ingin menjadi seorang polisi, saya bersekolah di suatu kecamatan di lampung timur, lampung yaitu kecamatan sukadana dari sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama (SMP) menurut guru saya smp, saya adalah anak yang nakal sekali sampe guru itu geleng geleng kepala karna saya mempunyai dasar pemikiran, nakal adalah suatu kebanggan dan suatu pengalaman yang tidak pernah di rasakan oleh anak – anak yang hanya duduk dikelas saja, tetapi ketika di Tanya oleh guru apa cita – cita kamu? Saya tetap konsisten ingin menjadi seorang polisi.
Ketika lulus sekolah menengah pertama (SMP) awal nya cukup bingung ingin melanjut ke sekolah SMK atau SMA dan dimana? Yah hanya bisa ikut pilihan orang tua, dan saya akhir nya di masukkan ke sekolah menengah kejuruan (SMK) dan mengambil jurusan keperawatan. Setelah saya belajar apa itu perawat nah saya tidak suka dengan profesi perawat dan saya merasa itu bukan basic saya, saya juga mengikuti beberapa ektrakulikuler dan organisasi yang ada di sekolah atau pun di luar sekolah karena saya iri dengan teman saya kenapa dia lambat laun ilmu dan pengalaman nya semakin banyak, dan melihat saya yang tadi nya malas malasan ketika belajar dia mengajak saya untuk ikut organisasi dan ekstrakulikuler, nah mulai dari sini saya ada kenginan untuk belajar dan tumbuh minat baca buku karna dengan membaca maka wawasan kita akan semakin luas.
Nah mulai dari sini saya berubah cita cita ingin menjadi seorang jaksa atau pun hakim karena melihat minat saya yang besar dalam belajar sejarah dan hukum, saya juga cukup merasa ingin gigit jari menyaksikan oknum penegakkan hukum dan pemetintah yang berbicara keadilan dan kesejahteraan tetapi nyata nya yang dilakukan malah sebaliknya, di waktu SMK saya menyibukkan diri saya untuk membaca beberapa buku, berdiskusi dengan temman temman organisasi dan mengikuti pelatihan pelatihan kepemimpinan serta public speaking, yang di mana pelatihan pelatihan tersebut akan membentuk mental dan jiwa kepemimpinan serta berfikir kritis terhadap keadaan..
Saya juga belajar tentang sosial di dalam bidang kejuruan keperawatan yang saya ambil, karena saya juga berfikir walau pun saya tidak suka dengan bidang ini tetapi saya tidak mau melewati yang nama nya ilmu. Walau pun yang saya pelajari hanya sedikit sedikit. Di sini saya juga belajar tentang arti nya sabar dan bersyukur ketika melihat orang orang yang di rumah sakit sedang di uji sama tuhan.
Sebelum di laksanakan nya ujian, saya dan temman temman saya sudah merencanakan ingin masuk di fakultas yang kami inginkan dan di universitas yang kami inginkan pula, nah ada beberapa dari kami yang tidak melanjutkan keperawatan di karnakan tidak ada nya minat di dalam dunia kesehatan, saya pun bernegosiasi dengan orang tua saya apakah saya di perbolehkan pindah jurusan yang saya ingin kan, orang tua saya pun sontak marah kepada saya dan menanyakan alasan nya apa, saya pun memberi tau alasan saya, dan orang tua saya pun memberikan jawaban terakhir nya “kalau kamu mau pindah jurusan mending gk usah kuliah, ngurusin ladang aja sana” saya pun terdiam, saya pun berfikir orang tua saya telah menyekolahkan saya dengan biaya yang tidak sediikit, melihat sekolah kesehatan tidak ada yang murah.
Saya pun cerita dengan kawan kawan saya, dan berkonsultasi dengan allah agar di berikan petunjuk, karna saya tidak mau hal hal atau kegiatan yang saya lakukan itu di lakukan dengan setengah setengah, karna ini menyangkut masa depan. Saya pun coba menjalani nya dan akhir nya tetap saya di berikan jalan dalam dunia keperawatan, dan saya di kuliahkan di akademi keperawatan polri, untuk mewujudkan moto hidup saya yaitu “bermanfaat untuk orang lain” maka saya akan tanamkan niat dan tekat untuk mewujudkan itu semua, karna saya juga melihat masalah utama yang ada di Indonesia bukan hanya dalam bidang hukum dan ekonomi tetapi juga masalah kesehatan juga menjadi sorotan, karna saya baca baca berita yang beredar yaitu iuran BPJS kesehatan mahal dan pasien covid yang di ketahui negative tetapi di bilang postitive tetapi pemerintah yang punya wewenang tinggi akan itu semua contoh mentri kesehatan malah seakan akan seperti kabur dan dari awal masuk nya covid 19 sampai negri kita dalam keadaan darurat seperti sekarang, ia tidak angkat bicara atau pun memberikan penjelasan atau penanganan untuk kedepan nya seperti apa.. maka saya bergelud dan belajar dalam bidang keperawatan ini untuk menghapus stetment negative terhadap tenaga kesehatan serta menjadikan tujuan utama untuk membantu masyarakat