Jika ingin cepat selesai permasalahan yang sedang dihadapi maka libatkanlah orang lain untuk membantu menyelesaikannya. Kadang dengan memberi sedikit ruang kepada orang lain permasalahan yang dihadapi akan terselesaikan dengan sendirinya dan bahkan lebih cepat dari apa yang telah ditargetkan.
Berbagi cerita dengan sosok yang dari dulu dikenal tak hanya sebatas teman tetapi lebih dari itu. Beliau sudah dianggap seperti guru sendiri. Kagum akan setiap kata yang keluar dari mulut beliau. Kata yang tak biasa tetapi sebaliknya kata-kata yang bisa membakar semangat yang sedang kendor.
Dikarenakan kesibukan yang teramat banyak maka kesempatan untuk mengikuti sebuah program di tunda terlebih dahulu. Program yang luar biasa yang pelan-pelan tapi pasti membawa seseorang keluar dari convert zone. Kalau dari lubuk hati yang terdalam ingiin sekali mengikutinya. Ya… dikarenakan tidak mungkin mengikuti dua program diwaktu yang berbarengan.
“Sebaiknya fokus kuliah saja dulu,
Fulday school, and kuliah dan guru penggerak nanti super sibuk”, kata beliau.
Baiklah guru… apapun saranmu jika itu menyimpan makna positif maka akan siap dilakukan. Nanti angkatan 7 saya akan ikuti program guru penggerak.
Disaat diskusi terus berlanjut maka beliau selalu beri masukkan positif untuk pertumbuhan sekolah tempat saya mengajar.
“Service excellent untuk ortu penting, karena tuntutan ortu di sdit tinggi.
Banyak hal kalau kita berbicara service excellent ustadzah”, kata beliau.
Terkadang walaupun telah mendapatkan materi service excellent namun untuk total dan maksimal mempraktekannya adalah hal yang tidak semua orang bisa. Butuh banyak masukan-masukan dan mempraktekannya disetiap waktu dan kesempatan. Yang namanya manusia selalu ingin mendapatkan yang terbaik. Untuk sebuah kepuasan maka service excellent adalah solusinya.
Selalu libatkan hati jika mau melakukan sesuatu, karena hati tak pernah berbohong. Untuk sebuah kepuasan orang lain maka hati selalu berperan sangat tinggi. Karena segala sesuatu yang disampaikan dari hati maka akan sampai ke hati.
Masukan yang lain adalah “Memberikan *pembelajaran yang bermakna* salah satunya Guru sdit harus super *interaktif dan atraktif*, kata beliau.
Merasa tertantang dengan kalimat yang beliau ungkapkan interaktif dan atraktif. Dua kata yang wajib dimiliki oleh seorang pendidik. Dua kata yang membakar kemalasan, dua kata yang mengajak manja para pendidik untuk melangkah dan tumbuh menjadi pendidik yang sukses. Jikalah setiap guru menyadari akan makna dua kata ini maka pertumbuhan seorang guru tak akan terbendung. Pastilah akan banyak perubahan yang terjadi, kisah akan selalu terukir dengan tetamat indah. Tidak ada yang tidak mungkin menjadi pendidik yang interaktif dan atraktif adalah impian yang harus dimiliki. Jika mampu memiliki dua kata itu maka tidak ada yang akan mau menolak peran sebagai seorang guru.
Berlanjut dengan diskusi selanjutnya, saya ingin tahu lebih lanjut tentang guru penggerak. “Guru penggerak adalah guru merdeka yang berupaya menggali keunikan dan potensi setiap siswa sehingga *pembelajaran diferensiasi* terwujud Apakah setiap KD sudah diajarkan dengan *kreatif dan inovatif*?
Inilah tugas pengajar praktik mengubah mindset calon guru penggerak.
Sehingga mereka terlahir kembali dan akan selalu bermetamorfosis”, kata beliau.
Hmmm…membaca penjelasan tentang guru penggerak terbesit dihati betapa menjadi guru penggerak butuh sebuah perjuangan. Karena banyak hal yang akan dilakukan untuk menggapai sebuah hasil. Hasil yang tak biasa melainkan hasil yang luar biasa untuk membuat para guru merasa terlahir kembali dan akan selalu bermetamorfosis.
“Semoga guru CH banyak yang lulus”, do’a dari beliau. Aamiin ya rabb
Harapan terbesar semoga banyak yang lulus menjadi guru penggerak. Karena sekolah saya memang sangat membutuhkan para guru penggerak. Karena keyakinan saya sangat besar dengan adanya guru penggerak maka akan banyak program-program positif. Tentunya ending dari semua program adalah perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.
“Metode ceramah masih menjadi senjata ampuh bagi sebagian guru,
Nggak mau repot dan tidak berorientasi ke murid Tujuan kurikulum merdeka atau prototipe adalah *murid murid murid*”, kata beliau.
Memang benar guruku, metode ceramah adalah metode anadalan bagi sebagian guru yang sudah lama berada di zona aman. Untuk merubah sebuah metode memang butuh perjuangan yang luar biasa. Harus ada yang mampu mendampingi perubahan itu terjadi.
Jika kurikulum prototipe tujuannya adalah semua berorientasi kepada murid..murid..murid… maka akan ada perubahan besar-besaran untuk mencapai tujuan itu.
Walaupun saya bukanlah salah satu guru penggerak, namun saya memiliki semangat yang besar untuk terus belajar dan belajar. Saya akan memulai perubahan itu dari diri saya sendiri terlebih dahulu. Dimulai dari yang termudah saja dulu. Yang penting saya happy melakukannya.
Memulai dengan menuliskan apa yang dirasa dan apa yang diinginkan adalah satu langkah awal untuk membuktikan bahwa menjadi seorang guru penggerak tidak harus instan. Tetapi harus melalui step demi step program yang telah ada.
Terima kasih atas diskusinya hari ini guruku “UD”, guru penggerak yang telah banyak memberi makna akan setiap pergerakan yang telah beliau lakukan.
Semoga suatu hari kita bisa diskusi lebih banyak lagi. Begitu banyak yang ingin digali dan didapat darimu.
Semoga semakin banyak guru mengikuti jejak beliau. “Gila ilmu” dan apapun yang dirimu sampaikan atau lakukan “daging” semua. Betapa bahagia diri ini bisa mengenal dan bisa saling berbagi ilmu.
Thank you very much guruku🙏