Hujan memang tidak dapat diprediksi kapan turunnya, walaupun dulu seingat Nyakbaye sewaktu Nyakbaye duduk di sekolah dasar kata Bu Guru hujan akan turun pada bulan – bulan yang berakhiran “Ber”. Tapi sekarang sepertinya ilmu itu tidak berlaku lagi, buktinya tidak menunggu bulan berakhiran “Ber” hujan akan turun sehingga harus membawa payung kemana – mana alias standby payung di dalam tas ataupun jok motor serta mobil tua milik suami pasti ada payungnya.
Subuh ini sudah terasa dingin, berarti hujan sebentar lagi akan menyambangi bumi berazam tempat Nyakbaye bermukim.
Target untuk lari pagi, untuk menghilangkan sisa bapil alias batuk pilek yang hampir sepekan ini menyambangi tubuh Nyakbaye, untung hanya bapil biasa bukan karena pandemic yang lagi melanda.
Rintik hujan mulai turun seiring berjalannya waktu subuh menyongsong pagi, akhirnya lari pagi tidak jadi tapi sarapan pagi diluar untuk menyenangkan hati sekedar melepaskan lelah setelah bekerja berteman masker dan suplemen untuk menyegarkan diri agar bapilnya cepat pergi.
Menaiki mobil tua milik suami, Nyakbaye bersama cucu pertama dan ketiga sarapan ke kedai kopi Botan kami menyebutnya, kedai kopi yang menjadi tempat favorit masyarakat bumi berazam Karimun.
Sejak kecil kedai kopi ini bertahan, lebih tua dari umur Nyakbaye yang sudah menginjak kepala lima. Roti bakar dengan srikaya menjadi andalan dari dulu serta kopi susu yang makyos rasanya selalu menjadi menu sarapan jika mampir di kedai kopi ini.
Entah karena hujan atau masyarakat sudah mulai sadar jika pandemic mulai meningkat lagi di bumi berazam, pagi ini kedai kopi Botan tidak terlalu ramai.
Menikmati kopi susu, telor separuh matang, roti bakar menjadi pilihan Nyakbaye dan suami sementara cucu tertua selalu mie goreng andalannya, si bungsu Caca selalu dengan roti bakar menunya,
Menikmati sarapan wajib hukumnya diawal bulan bagi mensyukuri nikmat gaji dari hasil bekerja sebulan. Pagi ini menikmatinya sarapan sambil diiringi gerimis dan celoteh si cucu bungsu caca yang selalu mengudang tawa karena bahasa planet kami menyebutnya, karena beberapa kata yang selalu di sebutnya diakhir kalimat membuat lucu dan menimbulkan tawa.
Masih dengan hujan yang tidak lebat, akhirnya pukul Sembilan kami kembali kerumah, berkemas ala kadarnya karena Nyakbaye tidak mau terlalu penat karena takut si bapil datang lagi menyambangi. Selamat menikmati hari libur bagi yang bekerja selama sepekan ini, semoga kita selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindunganya, amin. Sekian celoteh Nyakbaye untuk ahad ini***