Dalam kapasitas seorang Penulis, saya semakin yakin dengan Pesan Buya Hamka. *Biarlah Tulisanmu itu membela dirinya sendiri, biarlah Buku mu itu mengikuti takdirnya”
Salah satu buku saya berjudul Tjerito Boedak Tempino entah bagimana cerita tersimpan di Perpustakaan Australia. Saya pikir, “apalah awak ini” Ternyata keajaiban ISBN itu memang nyata.
Penerbit bertanggung jawab mengirimkan 2 exp buku ke Perpustakaan Nasional pada proses serah simpan. Seperti anda ketahui ISBN (International Standard Book Number) di keluarkan secara resmi oleh Badan Jurnalis Dunia berkantor di London Inggris.
Coba sesekali teman penulis search di google, tulis nama anda maka lihat bagaimana rekam jejak selama ini di media sosial. Bisa jadi buku anda juga tersimpan di Perpustakaan Dunia. Saya menikmati dan merasa bangga ketika melihat beberapa buku dari 45 judul tersimpan di Perpustakaan Manca Negara.
Fakta keabadian peradaban melalui Buku inilah yang membuat saya tetap semangat menulis. Selalu meluruskan niat ketika akan menulis. Semata untuk berbagi dan berbagi dengan motto Penasehat, Penakawan Penasaran. Dengan demikian tidak ada beban.
Ketika nanti karya anda mendapat apresiasi maka terlebih dulu yang perlu diungkapan adalah rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas anugerah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hanya atas redha dan bantuan Tuhan Yang Maha Esa kita bisa berbuat kebaikan khusus di dunia literasi.
Teruslah menulis dan kemudian menerbitkan buku. Kebahagiaan hakiki ada disini ketika kita mendahulukan sikap ikhlas berbagi. Variabel kebahagiaan terletak pada rasa puas, bangga serta pernghormatan sejatinya melebihi kekayaan materi. Ketika hati ini damai dan tentram serta nyaman atas pernghargaan untuk karya mandiri.
- Wassalam
- Salam Literasi
- BHP, 29 April 2022
- YPTD
Alhamdulillah satu atau dua buku saya juga ternyata tersimpan di sana, Pak Haji. Kita bersyukur, dapat dibaca dunia.