Sudah menjadi tradisi bahwa setiap lebaran setiap keluarga menyiapkan ketupat sebagai hidangan setelah salat Idul Fitri maupun Idul Adha. Biasanya akupun menyiapkan ketupat saat lebaran Namun kali ini karena tidak mau terlalu lama proses memasaknya maka aku ganti ketupat dengan lontong. Masak lontong lebih sederhana dan cepat karena tidak harus menyiapkan janur (daun kelapa muda) untuk membuat wadah ketupatnya.
Cara membuat lontong hanya dengan memasukkan beras yang telah dicuci bersih ke dalam kantong plastik berukuran kecil. Kemudian kantong plastik dilubangi dengan menggunakan lidi kemudian plastik diikat agar beras tidak tumpah. pada saat mengikat kantong plastik, agar disisakan sedikit ruang untuk tempat memuai beras saat dimasak. Setelah itu siapkan panci yang diberi air, masukkan bungkusan plastik yang berisi beras tersebut ke dalam panci. Rebus kira-kira 2 jam maka nasi lontong telah matang dan siap dihidangkan.
Lontong enak disantap saat sudah dingin, teksturnya sama seperti ketupat. Aku memasak lontong dengan lauk tempe bacem. Tempe bacem dimasak dengan cara direbus campur dengan bumbu. Masak sampai airnya habis, jika warnanya sebagian ada yang masih putih tuang air kembali dan dimasak sampai warna berubah jadi cokelat. Setelah matang tempe bacem lebih gurih kalau digoreng sebentar. Tempe bacem cocok sekali dimakan bersama lontong. Bahkan baru setengah hari saja lontong dan tempe bacem buatanku telah habis. Kedua anakku sangat suka makan lontong dan tempe bacem.
Pagi ini setelah selesai memasak lontong dan tempe bacem aku bersiap-siap berangkat ke masjid untuk salat Id. Aku salat Id di Masjid Nurul Huda Kalirejo Kokap Kulon Progo. Kali ini jama’ahnya lumayan banyak namun tidak sebanyak lebaran Idul Fitri dua bulan lalu,
Yogyakarta, 10 Juli 2022
Salam literasi
Wuryanti