RENTA YANG TERBUANG
Oleh : Raja zainol afandi
Dikala tulang benulang masih kuat
tiada rapuh sesaat
teriakan nafas tiada tersendat
terus menjaga tiada keluh kesah
jika menangis tak tampak diwajah
tetap senyum menutupi rasa gelisah
gudah tak terpecah
tiada tampak raut kemelut wajah menyapa lelah
Kini semua hilang
dalam rayap renta menjulang
Wai
apakah buta matamu
apakah busuk hatimu
menghanyutkan belaiyan kasih tua renta
yang teriak terakhir
ingin bersua manja padamu
Wai
kulit masih lembut
sampai keras tulang tulang rangka
tiada henti untuk menjaga,merawat kita
sampai lunglai kepala tak terasa
tiada marah memukau cela
Wai
butakah mata hatimu
menempatkan telapak surgamu di rumah yang rapuh
bernaung kasih pada sesama tua renta
tak merawat raganya surga
Wai
renunglah jasa jiwa raganya
ketika membelai disaat mata masih terbuta
disaat bahasa masih terbata
disaat langkah masih berpaut
teganya kita biarkan renta yang terbuang
pada titipan lain bukan darah dagingnya
Wai
lihatlah si bongkok tua
tiada tampak marah pada anaknya
tetap berdoa dalam dekap bersahaja
simpuh sembah untuk kita memeluk surga
Wai
Tolong
bukalah mata
kan terus menjaga surga kita
dalam batas hidup apapun yang meronta
Karena kasihnya kan mekar sepanjang hayat dipinta
Wai
Jagalah si tua renta
sampai ajal menjemputnya
Sanglar,21 Juli 2022