Menuntun
Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat” (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4). Di sini jelas peran pendidik yakni menuntun.
Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak” (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 5).
Merdeka (Kodrat Anak)
Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan [rakyat], (KHD – Pendidikan dan Pengajaran Nasional, Desember 1928).
Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi manusia mandiri (merdeka lahir). Dengan kekuatan diri (kodrat diri), murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tertib, tanpa terperintah oleh pihak lain.
“Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin
itu terdapat dari pendidikan.”
- Merdeka batin = Pendidikan
- Merdeka lahir = Pengajaran
[KHD, Prasaran #5 Kongres PPPKI ke-1, Surabaya, 31 Agustus 1928]
Pendidikan adalah proses humanisasi (merdeka batin) dan Pengajaran adalah proses melatih Kecakapan Hidup (merdeka lahir).
Bermain
Anak sejak di dalam kandungan ibunya sudah menampakan Kodrat Bermain dalam melatih Pikiran-Perasaan-Kemauan-Tenaga. Bermain adalah salah satu kodrat anak. Pikiran-Perasaan-Kemauan-Tenaga (Cipta-Rasa-Karsa/Karya-Pekerti) sudah ada pada diri anak sejak lahir. Permainan anak dapat menjadi bagian pembelajaran di sekolah.