Tetap Jaga Prokes
Jumat, 4 Maret 2022 pukul 06.10 WIB. Saya berhenti sejenak di depan kantor kepala madrasah. Ingin mengabadikan moment yang penulis lihat.
Sebenarnya setiap hari kerja penulis sering lihat. Hari ini rasanya ingin mengabadikan lewat camera gawai.
Jadi teringat puluhan tahun yang lalu, ketika penulis ditugaskan menjadi staf kesiswaan di kelas jauh MTsN 5 Jakarta, yaitu di daerah Sunter. Sekarang sudah berdiri sendiri menjadi MTsN 39 Jakarta.
Hampir setiap pagi sebelum peserta didik, rekan pendidik, dan kepala madrasah datang saya sudah berdiri di depan gerbang madrasah. Hanya ingin menyambut dan mengetahui kondisi yang terjadi. Karena dapat selentingan kabar kurang baik tentang kondisi real yang terjadi. Terutama yang terjadi kepada para peserta didik.
Penulis tidak mencari kambing hitam dalam permasalahan ini. Penulis terjun langsung untuk mengetahui permasalahan tersebut. Cukup berdiri di gerbang untuk memantau peserta didik.
Butuh waktu dua pekan untuk meminimalisir keterlambatan peserta didik. Sejak itu prosentase keterlambatan semakin berkurang. Selanjutnya beralih kepada seragam peserta didik. Butuh satu bulan untuk merapihkan seragam peserta didik.
Tidak semudah membalik telapak tangan untuk menjadi tertib. Ada saja permasalahan yang ditemui di lapangan. Tetiba ada beberapa orang tua murid protes tentang seragam sekolah. Penulis menerima dengan baik protes para orang tua peserta didik. Penulis tidak butuh banyak kata untuk menjelaskan. Cukup penulis panggil perwakilan kelas untuk menjelaskan. Para perwakilan kelas menjelaskan kepada orang tua. Para orang tua hanya diam seribu bahasa. Langsung hari itu juga para orang tua membeli seragam yang sudah ditentukan madrasah.
Permasalahan-permasalahan sudah teratasi satu demi satu. Tugas penulis hanya konsen kepada peserta didik, tidak kepada pendidik. Pendidik urusan kepala madrasah. Penulis hanya sekedar tahu saja siapa pendidik yang sering terlambat.
Kembali kepada protokol kesehatan yang diterapkan MTsN 5 Jakarta. Hampir setiap hari ketika peserta didik dan pendidik sebelum memasuki gedung madrasah terlebih dahulu harus mengecek suhu, mencuci tangan, dan menyemprotkan cairan hand sanitizer.
Biasanya alat pengukur suhu di tempatkan di tengah lapangan dengan beberapa alat pengukur suhu yang tersedia. Cukup mengangkat tangan lalu mendekatkan telapak tangan. Ketika telapak tangan mendekat alat pengukur suhu akan mendeteksi besaran suhu.
Setelah dinyatakan aman peserta didik dan pendidik dipersilahkan memasuki kelas masing-masing. Peserta didik dilarang bergerombol dan berkeliaran. Cukup di dalam kelas saja selama jam efektif belajar. Istirahat pun tetap di ruang kelas.
Peserta didik sebelumnya sudah dihimbau untuk mematuhi seluruh ketentuan protokol kesehatan. Peserta didik pun diharuskan membawa persediaan makan dan minum dari rumah.
Setelah jam belajar usai, kepulangan peserta didik diatur secara bergantian oleh petugas protokol kesehatan dari anak-anak OSIS.
Begitulah kegiatan protokol kesehatan yang diterapkan di MTs N 5 Jakarta.