INI pengalaman unik, menarik dan asyik. Hari Sabtu (20/08/2022) pagi menjelang siang hari, itu serasa istimewa. Setidak-tidaknya bagi saya. Berada di Jakarta dalam kegiatan pramuka, melihat peserta Jamnas (Jambore Nasional) saya mendapat kesempatan ikut di pertemuan Kopdar para penulis blog Kompasiana (disapa dengan kompasianer) dan penulis blog YPTD (blog terbitkan bukugratis.id) yang dihelat di Lt.4 Perpusnas, Jakarta.
Harus saya katakan bahwa kehadiran saya di acara itu di luar rencana. Di luar dugaan juga. Walaupun sesungguhnya saya sangat ingin ikut bersama teman-teman penulis hebat sejak awal rencana Kopdar diumumkan, tapi saya sudah memutuskan untuk tidak bisa ikut mengingat lumayan besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Dari Karimun ke Jakarta melalui Batam tentu saja harus menyediakan biaya transport laut dan darat. Itu tidak sedikit setelah melihat-lihat biaya pesawat secara online di pekan-pekan itu.
Keputusan untuk tidak ikut adalah keputusan terbaik saat itu. Tapi Allah ternyata memberi jalan lain untuk hadir ke Jakarta tanpa biaya sendiri pada waktu yang bersamaan. Kebetulan ada Jamnas (Jambore Nasional) di Cibubur. Kwarcab (Kwartir Cabang) Gerakan Pramuka Kabupaten Karimun ada mengirimkan pesertanya bersama peserta dari Kwarcab lainnya di Provinsi Kepri. Singkat kisah, Ketua Kwarcab (Kakwarcab) Kabupaten Karimun, Pak Anwar Hasyim berangkat meninjau adik-adik peserta Jamnas itu. Dan saya diajak ikut mendampingi belyau. Jumat (19/08/2022) hingga Ahad (21/08/2022) itu kami berada di Jakarta dalam kegiatan Jamnas Pramuka di Cibubur itu.
Setelah peninjauan peserta Jamas selesai Jumat malam dan Sabtu (20/08/2022) itu tidak ada kegiatan rombongan Kakwarcab, di sinilah waktu kosong yang akhirnya mengantarkan saya ke pertemuan alias Kopdar teman-teman penulis Kompasiana dan penulis YPTD itu. Saya pun bergabung dalam acara hebat bersama orang-orang hebat.
Hebatnya lagi, saya yang dianggap datang dari jauh, oleh panitia diminta menyampaikan beberapa bait pantun. Di komunitas penulis YPTD memang ada beberapa teman yang suka berpantun. Saya juga dianggap bisa berpantun. Itulah sebabnya saya diminta membawakan pantun dalam pertemuan itu. Sekaligus saya berada di atas panggung (di depan) bersama lima orang lainnya yang oleh panitia didapuk menjadi narasumber pada acara ramah-tamah non formal dalam bentuk talk show itu.
Saya sudah siapkan lima bait pantun sesuai permintaan panitia. Tapi saya bacakan tiga saja di antara lima pantun yang saya buat. Waktu yang singkat sesuai arahan moderator adalah alasan saya untuk tidak membacakan pantun semuanya. Saya juga harus sedikit menyampaikan komentar lain sebelum membacakan pantun.
Inilah pantun itu.
PANTUN KOPDAR
Lampu pelita merk Petronas
Mari terangi ruang belajar
Bersama kita di Perpusnas
Bersilaturrahmi sambil Kopdar
Dari Karimun ke Cibubur
Naik pesawat dan juga teksi
Kalau melamun merusak umur
Agar berkat teruslah berliterasi
Ke Jakarta tugas Pramuka
Rombongan Kwarcab meninjau Jamnas
Dapat bersama kita bersemuka
Silaturahim mantap bukunya bernas
Buah semangka air kelapa
Rasanya manis saat di lidah
Tidak disangka dapat berjumpa
Karena menulis semuanya indah
Air selasih mari suguhkan
Menjadi obat panasnya badan
Terima kasih beta aturkan
Mendapat tempat kuatkan persahabatan
Jakarta, 20082022