Celoteh anak pesisir pulau”Istriku Adalah Leher Dalam Kehidupanku”

Berbicara tentag seorang istri dalam rumah tangga sudah tentu kita sebagai kaum laki-laki berpikir bahwa istri kita ibu rumah tangga.

Tugas-tugas yang berkaitan dengan rumah tangga sebagai makanan sehari-hari bagi seorang istri.Asumsi seperti ini adalah salah.Pada kenyataan dalam kehidupan sehari-hari

kita sebagai suami atau istri harus sama-sama menjalankannya tanpa ada perbedaan.Biarpun aku sebagai kepala rumah tangga yang kerjanya mencari nafkah

untuk kehidupan kelurga.Yang menjadi pertanyaanku “Apakah kita sebagai suami hanya mencari nafkah sahaja?Ngak mungkin kan?Sokyanya dalam kehidupan rumah tangga istriku bagiku adalah leher dalam kehidupanku.Mengapa demikian?Karena kita sebagai seorang suami tak mampu memiliki tiga pungsi yang ada pada istri kita.Tiga pungsi tersebut adalah :

1. Istri kita mampu mengandung

2. Istri kita mampu melahirkan

3. Istri kita mampu menyusui

Jika perut kita sebagai kaum laki-laki boncet besar mengembung akan tetapi kita tak bisa melahirkan karena iti bukan kodrat kita.Kita hanya mampu sama-sama mengeluarkan kotoran najis namun tak bisa untuk melahirkan keturunan.Memang sih kita laki-laki juga diberi kodrat susu oleh Allah Swt,tetapi susu kita tak mengeluarkan manfaat atau nikmat yang bisa dirasakan oleh anak-anak kita.Susu seorang istri adalah penawar bagi sang bayi yang baru lahir,yang mengambarkan ikatan darah daging yang sangat erat,yang tak bisa ditukar dengan apapun.Inilah kehebatan seorang istri.Istri kita juga surga buat kita sekeluarga jika kita mampu membentuk,melenturnya untuk memahami kehidupan rumah tangga dengan jalan-jalan agama yang baik sebagai pencerminan kehidupan kita.Istri adalah penolong juga kekuatan kita jika kita sebagai kaum laki-laki benar-benar dapat memaknai kasih sayang juga cintanya dengan jalan-jalan agama.Kita sebagai kaum laki-laki jangan pernah meremehkan pran seorang istri dalam rumah tangga kita.Dalam istilah kata-kata yang bermakna”Kepala takkan mampu menoleh kekiri juga ke kanan jika

leher tidak ikut melakukannya.”Inilah peran seorang istri.Tugas kita para suami adalah kasihanilah istri kita sendiri.Berikanlah kata-kata yang baik untuk para istri kita.Kasi istri kita kata-kata pujian,perhatian,pelukan,ciuman dan yang paling penting adalah uang.Istri kita sebenarnya dalam rumah tangga.Dialah yang tau segala hal yang ada atau tidak ada dalam rumah tangga kita.Kita hanya sebantas memberikan uang.Namun istri kita akan berpikir apa saja yang harus ia sediakan sebagai kebutuhan dalam rumah tangga.Aku pribadi sebagai suami tidak pernah menanyakan pada istriku tentang uang yang ada padanya.Sudah tentu seorang istri pandai mengaturnya.Kata-kata pujian yang pantas kita berikan pada istri kita adalah “ucapkan rasa terima kasih kita padanya karena telah merawat,menjaga,mendidik anak dari keturunan kita berdua dengan baik,dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta.”Terkadang tak semua suami mampu mengutarakan kata-kata tersebut.Capek yang kita rasakan sebagai suami sangat berbeda jauh dengan istri kita.Istri kita berlipat ganda rasa capeknya.Maka dari itu kita harus terus menerus memberikan suatu perhatian.

Surga dalam rumah tangga akan hadir apabila kita benar-benar hanya mengejar ridhonya Allah Swt.Jika hati seorang istri terasa tenang,nyaman maka rumah tangga kita seperti surga.Ketentraman dan kedamaian dalam rumah tangga ada pada karakter diri kita masing-masing.Kitalah yang harus pandai mengatur untuk membawa suasana rumah tangga kita tentram dan damai juga sejahtera.Yang mensejahterakan kehidupan kita dalam rumah tangga buka berpusat pada harta benda,tetapi pada hati,ucapan juga perbuatan kita.Jika ketiga itu dapat kita laksanakan maka rumah tangga kita sudah tentu seperti surga.

Kita sebagai kaum laki-laki jangan pernah membuat istri kita marah,kesal,sedih.Berbicaralah dengan tutur kata yang lembut karena perasaan seorang istri sangat halus dan rentan dengan kesedihan.Kasihanilah istri kita dengan segenap hati.Jika istri kita cerewet dengan ulah kita,bukan berarti istri kita tidak suka atau marah pada kita sebagai suami,namun disebalik itu semua bahwa istri kita sangat-sangat menyayangi dan mencintai kita juga menaruh rasa peduli yang tinggi kepada kita.

Jika kita sebagai seorang suami,jika kita sakit atau istri kita juga sakit,lihatlah dengan mata kepala yang jernih,bahwa istri kita dengan keadaan apapun yang ia derita tetap berusaha bangun menguatkan dirinya untuk melayani kita dan anak-anak dengan baik,ikhlas untuk berbuat demi keluarganya.Sebaliknya kita laki-laki sebagai suaminya sakit sedikit saja kita tak mampu melakukan apa yang dilakukan oleh istri kita.Maka dari itu kita sebagai suami harus sering-sering kasi uang pada istri kita.Istri kita tidak meminta terlalu banyak kok.Yang terpenting bagi istri kita,ia tidak pusing atau tidak bertanya-tanya kembali kepada kita apa yang ingin ia siapkan untuk kebutuhan kita juga anak-anak kita.Biasakan untuk menyelipkan uang seratus atau dua ratus ribu di tempat yang biasanya istri kita menyimpan uang bulanan yang ritin kita berikan sebagai tanda bahwa kita sebagai seorang suami sangat memahami kesulitan mengatur kesetabilan ekonomi rumah tangga.Istri kitalah yang memahaminya.Maka berilah gelar pada istri kita Sarja Ekonomi.

Istri adalah seperti lautan yang teramat dalam,dimana sangat sulit untuk kita selami,susah untuk kita pahami,akan tetapi bagi kita sebagai seorang suami yang pintar,bijak sudah tentu mengetahui atau memahami bagaimana cara untuk menyelaminya dengan trik kita masing-masing agar dalam hatinya tiada arus yang berseberangan.Selamilah pelan-pelan dan dalami perasaan atau hati istri kita maka apapun yang dimiliki oleh istri kita akan diserahkannya kepada kita sebagai suami dengan suka maupun duka.”

Semoga inspirasi bahasa celotehku ini dapat menjadi suatu pembelajaran untuk keluargaku sendiri dan menjadi tolak ukur bagi yang lain.Teruslah belajar untuk terus mengejar,mencari kebahagiaan hidup.”Bahagia itu kita yang harus mencarinya,bukan menunggunya.”

Sanglar,22 September 2022

Tinggalkan Balasan