UJIAN DAN PUJIAN HIDUP.
Era instanisasi saat ini telah merubah budaya dimana setiap orang semakin sibuk berpacu dengan kecepatan waktu.
Terlalu banyak aplikasi yang menawarkan kekuasaan, keuntungan maupun kebahagiaan secara cepat tanpa perlu tahu bagaimana prosesnya.
Bahkan kita dijanjikan terbang ke angkasa dan terbuai oleh mimpi indah karena berada di puncak terhormat.
Lalu kita melayang diantara surga fatamorgana dan dunia fana.
Namun saat tersadar kita ternyata masih berada dalam cengkraman diatas perut bumi.
Tak jarang kita berada diantara hujatan, pujian dan senyuman ujian dalam kehidupan.
Hujatan akan memancing emosi dan membuka mulut dengan sumpah serapa amarah.
Tapi yakinlah bahwa kritisi itu justru menguatkan kita agar tetap fokus dan berpikir bijak demi masa depan.
Bukan karena hujatan atau hinaan yang membuat kita terjatuh.
Tak selamanya lawan menjadi musuh atau teman menjadi sahabat seperjalanan.
Begitu banyak sanjung puji hingga kita terlarut dalam eforia yang membunuh.
Pujian membuat kita mati melayang dan terlarut dalam mimpi dunia
Yang membuat diri terjatuh terlalu jauh dalam kubangan masalah dan derita.
Hadapi ujian dan pujian kehidupan dengan senyuman
Bersikap rendah hatilah dan bukan bersikap rendah diri.
Quote:
”The trouble with most of us is that we would rather be ruined by praise than saved by criticism.” (Norman Vincent Peale)
(Inspirasi oleh Rizaldi Aceh, 01 Nopember 2022)
NANI KUSMIYATI
Jakarta, 4 November 2022