Siobat Laris

Kuliner201 Dilihat

Siomay Batagor dijual pada satu gerobak. Penjual satu tak pakai kenek. Pembeli antri berderet di pinggir jalan. Kuliner ini awak singkat Siobat bersebab bumbunya sama. Harga juga sama satu porsi sepuluh ribu rupiah.

Senin sore 16 November 2020 awak keluar rumah. Rencana ke ATM untuk isi dompet uang kertas. Sekalian cari jajanan sore. Pujasera Republik BHP sudah sepi,  terus meluncur ke Kabapin. Disini ramai.

Warga tampak belanja di dua mart berhadapan Pinggiran jalan banyak sekali penjual makanan ringan. Setelah dari ATM terlihat dari seberang jalan satu gerobak ramai warga antri beli jajanan.

Ternyata jualan siomay dan batagor. Sambil menunggu antrian berkurang awak berjalan santai melihat lihat juada apa saja yang dijajakan. Kebiasaan orang kita selalu saja cari makanan sebelum tidur. Bukan makan besar tapi jajjanan saja

Beragam macam mulai dari pecel, goreng gorengan mie bakso,  bubur sampai segala jenis minuman modern. Ada juga dimsum ingat pesanan anak satu porsi isi empat dua belas ribu perak.

Pesan siomay tiga bungkus hstagor dua sesuai penghuni rumah. Si Mas cekatan sekali memotong motong racikan dagangan. Dibungkus dan bumbu sudah  disiapkan di plastik kecil.  Seperti biasa minta tambahan bumbu, dikasih

Pembeli semakin ramai. Si Mas lumayan ramah pembelipun senang siomay dan batagor ini porsi besar dan enak. Di gerobak dorong tertulis “kelingan”.  Artinya biar pembeli ingat terus kata di Mas sambil tersenyum.

Tampaknya sipedagang ini sudah paham filosofi berniaga. Mencari pelanggan bukan untung.

Salam Literasi

BHP 161120

YPTD

Tinggalkan Balasan