MENCIPTAKAN KERUKUNAN DALAM HIDUP, 27B kel2

Terbaru159 Dilihat

anggota kelompok:

azzahra nur pp (20046)

cendani mutia (20048)

lestari (20059)

putri ayu sekar (20068)

syifa Damayanti (20078)

 

 

Kerukunan menyangkut keseimbangan sosial dalam masyarakat, dimana masyarakat berada dalam situasi bebas konflik tanpa pertikaian. Terkadang sulit untuk menciptakan kondisi yang benar-benar tenteram dan damai. Pertikaian yang terjadi dalam masyarakat bisa saja disebabkan oleh banyak faktor kepentingan. Dan kepentingan-kepentingan yang bersinggungan inilah mengakibatkan ketidakharmonisannya hubungan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sepanjang sejarah kehidupan manusia, pertikaian ini sulit dihindari.  Kerukunan sulit diciptakan lantaran manusia belum menyadari bahwa musuh sesungguhnya adalah dirinya sendiri dan bukan siapa yang ada dihadapannya. Padahal Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna dan istimewa. Namun dengan karunia yang diberikan Tuhan ini, ternyata tidak membuat manusia sadar akan posisinya.

Alam semesta beserta isinya diciptakan Tuhan demikian harmonisnya. Bahkan segala kehidupan yang ada di muka bumi ini sudah diskenariokan agar berjalan dengan teratur. Manusialah yang diharapkan mampu menjadi penguasa bumi, yang dapat  memperlakukan makhluk ciptaan-Nya secara arif dan bijaksana. Bahkan senantiasa mengingat Tuhannya serta selalu berbuat baik terhadap sesama.

Sebagai manusia modern hendaknya kita bisa menempatkan diri di lingkungan masyarakat. Kita tidak bisa hidup secara individual. Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti berinteraksi satu sama lain dan saling membutuhkan. Apalah jadinya bila tidak ada siapapun disaat kita membutuhkan bantuan. Sehebat apapun kita, semua itu ada batasnya. Inilah pentingnya berkomunitas dalam masyarakat.  Dengan bersosialisasi dan membaur dalam lingkungan masyarakat diharapkan tercipta sebuah kondisi yang rukun dan damai.

Terkadang, era modernisasi tidak serta merta membuat manusia menjunjung tinggi pentingnya kerukunan. Mereka mempunyai pola pikir sendiri, yang kadang menimbulkan konflik dan saling bersitegang. Sifat egois, menang sendiri atau bahkan tidak peduli dengan sekelilingnya kerap menghantui kehidupan manusia modern saat ini.

Lalu, apakah kerukunan diantara manusia itu sudah tidak dapat diciptakan lagi? Jawabnya kembali ke manusia itu sendiri. Kalau alam semesta beserta isinya dapat bersinergi secara harmonis, tentunya demikian juga dengan manusia. Ada 4 (empat) hal yang harus dijalankan agar kehidupan manusia itu rukun dan harmonis. Singkatnya kerukunan itu dapat diciptakan melalui 4 (empat) aspek: kerukunan dalam rumah tangga, kerukunan dalam beragama, kerukunan dalam bermasyarakat dan kerukunan dalam berbudaya.

1.Kerukunan Dalam Rumah Tangga

Indonesia terdiri dari beranekaragam suku, ras, budaya dan agama. Kadang keberagaman ini memicu timbulnya konflik. Untuk itulah diperlukan sikap toleransi, kesabaran dan kerendahan hati dalam hidup bermasyarakat. Kerukunan hendaknya dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga. Bila sikap saling toleransi dijunjung tinggi dalam sebuah keluarga, tentunya akan berimbas dalam kehidupan bermasyarakat.

2.Kerukunan Dalam Beragama

Demikian halnya dalam menciptakan kerukunan beragama. Masyarakat Indonesia memeluk agama yang berbeda, sudah barang tentu diperlukan toleransi sesama umat beragama demi meminimalisir pertikaian. Salah satunya dengan menciptakan Tri Kerukunan Umat Beragama, yang meliputi: kerukunan internal umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Jika kerukunan antar umat beragama terjalin dengan baik, maka kehidupan dalam masyarakat pun akan terjalin dengan harmonis. Masyarakat akan merasa aman dan damai hidup di Negara sendiri.

3.Kerukunan Dalam Bermasyarakat

Kerukunan dalam bermasyarakat adalah tanggung jawab setiap manusia. Oleh karena itu nilai-nilai dan norma-norma dalam beretika harus diterapkan sejak dini. Agar kita dapat diterima di lingkungan masyarakat, hendaknya harus bersikap baik dan sopan, saling menghargai dan menghormati sesama, serta menghindari berkata kasar yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Selain nilai dan norma, UUD’45, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, juga mampu menciptakan kerukunan dalam bermasyarakat. Hal ini digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan masalah, bila nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sudah dianggap tidak sesuai dan telah kehilangan kewibawaannya.

4.Kerukunan Dalam Berbudaya

Budaya Indonesia sangat majemuk. Dengan kemajemukan ini menyebabkan keanekaragaman budaya. Masing-masing daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda yang patut dilestarikan. Terkadang perbedaan ini dapat menimbulkan konflik. Jalan satu-satunya adalah menghormati budaya daerah lain. Seperti pepatah “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”,  sebaiknya kita mengikuti dan menghormati kebiasaan dan adat istiadat dimana kita berada.

 

Dengan terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat tentunya akan berdampak positif  bagi manusia sebagai makhluk sosial, diantaranya:

(1)menghasilkan komunikasi yang baik antar sesama demi menghindari pertikaian,

(2)menciptakan kehidupan yang lebih harmonis sehingga menumbuhkan kesadaran untuk saling membantu,

(3)kehidupan lebih aman dan tentram karena tidak ada ancaman dari pihak lain,

(4)membantu memperkokoh hubungan, persatuan dan kesatuan didalam hidup bermasyarakat,

(5)mempererat tali persaudaraan dan menghindari perselisihan, serta

(6)mampu menciptakan hubungan yang damai dalam suasana penuh keakraban sehingga mudah menjalin hubungan pertemanan dengan siapapun.

 

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman. Dengan perbedaan yang dimiliki, baik suku bangsa, ras, agama dan budaya, mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang unik, yang selalu menjunjung tinggi kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Untuk itulah semua pihak terkait bersinergi, bahu membahu, mengupayakan terciptanya kerukunan hidup antar masyarakat, seperti yang digambarkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah bukan berarti tanpa rintangan, melainkan ditempuh melalui sebuah proses dan tahapan demi tahapan demi terwujudnya sebuah negara yang adil, makmur, rukun dan damai. Bagaimanapun juga kerukunan akan membuat masyarakat Indonesia merasa memiliki sebuah negara yang gemah ripah loh jinawi, yang memberikan kenyamanan hidup di tanah kelahiran sendiri.

Tinggalkan Balasan