Mendapatkan Branding Guru Berkarisma

Terbaru17 Dilihat

Mendapatkan Branding Guru Berkarisma

KMAC-3

Cing Ato

#KarenaMenulisAkuCeria

Bung Karno merupakan salah satu presiden Yang pernah dipunyai oleh negeri tercinta ini. Beliau terkenal sebagai orator ulung pada masanya. Dengan kepiawaian retorika yang luar biasa mampu menyihir para pendengar baik skala nasional maupun internasional. Maka beliau dijuluki presiden karismatik.Terus karismatik itu apa?

Karismatik berasal dari karisma. Karisma adalah keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya; atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.- KBBI

Jamal Ma’mur Asmani dalam bukunya Sudahkah Anda Menjadi Guru Berkarisma? Mengatakan, karisma adalah kekuatan revolusioner yang lahir dari internal dan mampu mengubah pikiran para aktor.

Lebih lanjut beliau mengatakan biasanya karisma identik dengan kewibawaan tinggi yang lahir dari keunggulan luar biasa yang dimiliki oleh seseorang.

Kalau kita lihat karismatiknya pak Sukarno di antara dalam public speaking. Beliau orator ulung pada masanya dan kehebatan retorikanya yang mampu menyedot perhatian public.

Suatu hari penulis mengikuti pelatihan public speaking yang diadakan oleh sang motivator pendidikan bapak Namin AB Solihin. Peserta pelatihan didominasi oleh kalangan muda, sementara penulis termasuk yang tertua. Terkadang timbul rasa malu, tetapi dicuekin saja. Yang terpenting bagi penulis adalah ilmunya.

Tiga hari dua malam pelatihan dilaksanakan, pada hari keduanya penulis kurang enak badan dan hanya berdiam di kamar hotel. Kebetulan materi tentang branding. Penulis sendiri tidak paham itu branding. Sementara para peserta dipinta untuk membuat branding keesokan harinya.

Hari ketiga penulis bisa hadir dan mengikuti pelatihan. Setiap peserta pelatihan dipinta untuk maju satu persatu untuk praktik public speaking. Penulis bingung apa yang mau disampaikan saat public speaking. Tiba-tiba ide muncul pada saat detik-detik penulis mendapatkan giliran maju. Penulis langsung tampil dengan gaya khas penulis. Penulis sebenarnya demam panggung, tetapi penulis berusaha untuk menutupinya dengan canda terlebih dahulu. Setelah selesai, tiba-tiba narasumber berdiri dan berkata,”Pak Namin, kita sudah mendapatkan public speaker-nya,” ucap mba narasumber. Penulis sangat bahagia pada saat itu mendapatkan penilaian yang baik dari narasumber.

Pelatihan diselingi dengan permainan saling menuliskan dan melabelkan sesama teman. Dengan cara kertas ditempel di belakang tubuh, lalu seluruh teman memberikan label dengan menulis di atas kertas yang tertempel di belakang tubuh. Penulis pun ikut melabel karakter teman -teman. Setelah semuanya sudah menuliskan. Maka, kertas itu penulis lihat. Satu persatu penulis perhatikan dan yang mendominasi tulisan karismatik. Itulah label yang diberikan oleh teman peserta latihan setelah mereka melihat penulis selama pelatihan.

Acara terakhir para peserta diwajibkan tampil untuk melaksanakan public speaking dan penentuan peserta terbaik. Dalam hati penulis berkata,”Apa ya, yang ingin saya sampaikan?” Penulis bingung. Akhirnya penulis ingat apa yang pernah disampaikan guru ngaji penulis. Kebetulan penulis senang dengan materi cerita. Kalau sudah cerita seperti sangat menjiwai dan pendengar terkadang terhipno dengan retorika yang penulis sampaikan. Bahkan, ada yang bilang suara penulis seperti pak Sukarno presiden pertama RI.

Tibalah waktu-waktu yang mendebarkan. Penulis maju dengan gaya khas penulis. Walau terkadang masih sedikit demam panggung, tetapi kalau sudah masuk cerita hilanglah demam panggung. Biasanya untuk menghilangkan demam panggung penulis ngelaba terlebih dahulu untuk memancing yang mendengarkan. Jika mereka tertawa dan saya pun ikut hilanglah demam panggung. Barulah penulis eksekusi.

Bak pembicara kondang penulis tampil full dan sepertinya peserta lain terhipno dengan penampilan dan materi yang penulis sampaikan. Setelah selesai peserta pun memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. Pak Namin tidak mau ketinggalan, beliau pun memberikan aplaus kepada penulis sambil melontarkan kata-kata,”Hebat… keren…. saya berikan branding kepada pak Suharto “Guru Berkarisma.” Teman-teman peserta pelatihan pun memberikan aplaus kembali.

Tibalah pengumuman peserta terbaik. Penulis tidak berharap mendapatkan predikat tebaik, karena menurut penulis yang layak teman penulis yang masih muda dan duduk disebelah penulis. Tapi, apa yang terjadi ternyata penulis yang mendapat peserta terbaik. Wow, amazing….

Tidak terbayangkan sedikit pun menjadi peserta terbaik. Sementara peserta terbaik kedua teman penulis yang duduk di samping penulis. Begitu ceritanya, akhirnya penulis pulang pelatihan membawa tiga hal, yaitu: Ilmu pengetahuan tentang public speaking, hadiah sang juara, dan branding guru berkarisma.

Begitu kira-kira asal-usul mendapatkan branding guru berkarisma.

 

 

Cilincing, 13 Februari 2023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar