Thamrin Dahlan Menyembatani Ratusan Penulis Temukan Impiannya

Bapak Literasi Di Era Kekinian

Sosok pria yang lahir di Tempino,propinsi Jambi.tahun lalu sama sama merayakan hari ulang tahun dalam kebersamaan di Perpusnas RI . Bedanya,isteri saya Roselina Tjiptadinata merayakan ultah ke 80 tahun,pak Thamrin Dahlan rayakan Ulang Tahun ke 70. Jadi ada selisih usia 10 tahun lebih muda.

Pria ini merupakan salah satu sosok yang langka,yakni dari Kol.Pol.(P) menjadi Penulis.Dan tidak hanya sebatas menulis,melainkan secara aktif berperan menyembatani ratusan Penulis menemukan impian mereka. Apa impian dari seorang Penulis ? Rasanya tidak perlu dijabarkan lagi,karena kita semuanya sudah paham,bahwa impian seorang Penulis adalah suatu waktu karya tulisnya akan diterbitkan sebagai buku. Tetapi antara impian dan kenyataannya,ada jurang yang harus diseberangi,antara lain:

  • untuk menerbitkan buku,butuh dana yang tidak sedikit’
  • minimal jutaan rupiah

Dan tidak semua penulis beruntung memiiki uang jutaan rupiah ,untuk dibelanjakan demi terbitnya sebuah buku. Akibatnya ,impian akan tinggal menjadi impian. Dan bila tidak ada uluran tangan orang lain,maka ,tidak tertutup kemungkinan,impian akan sebatas angan angan.

Syukurlah ada sosok Thamrin Dahlan yang dengan iklas menyediakan waktu untuk bersusah payah,mengajak ratusan Penulis untuk membukukan karya tulis secara gratis .Awalnya,sejujurnya saya ragu,apakah benar ada buku yang dapat diterbitkan secara gratis ?  Ternyata sosok pria asal Minangkabau ini,tidak membeda bedakan orang dalam berbuat kebaikan. Saya dan isteri termasuk yang diajak.

Personal Aproach Yang Patut Dijadikan Contoh Teladan

Pak Thamrin Dahlan,ternyata bukan sebatas sosok yang cuma berbasa basi. Ternyata mampu menunjukkan Personal approaching yang mantap. Saya dihubungi via What,s App .Bayangkan seorang Perwira Angkatan Kepolisian berpangkat Kolonel ,dengan rendah hati mau menyediakan waktu untuk mengundang saya dan isteri secara pribadi.

Bahasa yang sangat santun.Memanggil saya dengan sebutan “Uda ” dan isteri saya dengan panggilan”Uni”  Tidak pernah menyebutkan kata kata :”Kalian kalian atau kamu ” seperti yang sering diucapkan oleh generasi kekinian,yang mungkin merasa kegadang gandangan. Hal ini selaras dengan bunyi pantun:

  • Nan kuriak lundi
  • Nan sirah sago
  • Nan elok budi
  • Nan indah baso

Pak Thamrin Dahlan patut dijadikan contoh teladan dalam hal personal approaching dan kesantunan dalam tutur kata.Baik lisan maupun non verbal. Bayangkan,sosok yang berpangkat Kolonel Polisi,selalu mengunakan kata panggilan yang santun, mengapa generasi kekinian menggunakan kata kata:

  • Kalian kalian semua
  • Kamu kamu

Hilangnya rasa santun,akan merupakan terjadinya pengerusan akan nilai budaya bangsa kita,sebagai bangsa yang beradab dan menjunjung tinggi budaya kesantunan.

Tulisan ini bukanlah artikel puji pujian terhadap sosok Pak Thamrin Dahlan. Saya dan isteri ,sudah pensiun,tidak  ada kaitan dengan dunia politik serta tidak terkait dengan kepentingan apapun.Semata mata dari lubuk hati terdalam,salut untuk sosok Thamrin Dahlan yang telah menjembatani ratusan Penulis menemukan impiannya,yakni menerbitkan Karya Tulis menjadi buku

Bukankah sebaik baiknya manusia adalah orang yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain? Hal ini kita temui dalam sosok pria berusia 70 tahun yang bernama Thamrin Dahlan. Sebuah contoh teladan yang nyata adalah seratus kali lebih bernilai ketimbang pidato dari mimbar . Jauh lebih bermakna ketimbang pasang spanduk :”Bangun Literasi bangsa “dan sebagainya. Tidak sebatas mengumbar kata dan lips service melainkan dalam tindakan nyata.

Hal yang sekaligus menyadarkan kita,bahwa tidak cukup hanya berpuas diri,karena buku karya kita telah diterbitkan jadi buku. Tapi bagaimana kita bisa ikut berperan serta secara aktif,untuk mengulurkan tangan dengan ikhlas,membantu para penulis lainnya,yang mungkin jumlahnya ribuan orang. Yang memiliki kerinduan hati,suatu waktu karya tulisnya  akan diabadikan menjadi sebuah buku. Yang kelak akan merupakan warisan yang tak ternilai bagi anak cucu dan cicit cicit sepanjang masa .

Terima kasih pak Thamrin Dahlan,untuk contoh keteladanan,kerendahan hati dan ketinggian budi pekerti yang kami rasakan selama bersahabat sejak lebih dari sepuluh tahun lagi. Berkat pak Thamrin Dahlan, impian untuk mempersatukan semua Penulis di gedung Perpusnas RI menjadi kenyataan ,pada Agustus tahun lalu. Semoga dikesempatan lain,kita dapat bertemu lagi dalam even yang lebih besar.

Penulis,lahir di Padang,21 Mei 1943 dan sudah belasan tahun bermukim di Australia

Tjiptadinata Effendi

 

Tinggalkan Balasan

11 komentar

  1. Terima kasih Ayah Tjipta, yang telah memperkenalkan pribadi sosok pribadi mulia Pak Thamrin. Saya sebagai salah satu orang yg memiliki mimpi, sangat berbangga sekali boleh berkenalan dan bicara langsung mendengar suara beliau yg begitu bijak melalui seluler saya pada suatu hari, saat KMAC akan diselenggarakan. Terima kasih sekali lagi Ayah Tjipta yg telah mengulas kisah Pak Thamrin sbg sosok berjasa dalam hidup saya dlm dunia literasi. Salam sayang selalu utk Ayah Tjipta dan Ibunda Roselina.

    1. Selamat malam ananda Bonytha .Mohon maaf Ayahanda terlambat membaca pesan.Terima kasih ananda sudah berkenan menyapa Ayahanda dan Bunda . Senang sekali kita bisa bertemu disini.
      Semoga suatu waktu kita bisa bertemu sambil ngopi bareng
      Salam hangat dari Ayahanda dan Bunda untuk ananda sekeluarga

  2. Selamat siang sahabat Penulis dimanapun berada /Semoga selalu dalam lindungan Tuhan bersama keluarga tercinta .Terima kasih sudah berkenan menyempatkan untuk membaca tulisan ini.
    Salam hangat dari jauh

  3. Selamat malam Uda Tjiptadinata Effendi dan Uni Roselina.
    Terima kasih atas apresiasi. Ambo meraso alun apo apo dibanding khakti Uda Jo Uni dalam membantu sesama . Semoga kita selalu daam perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga pula kita di anugerahi nikmat kesempatan dan kesehatan agar lebih banyak berbagi kebaikan melalui jalur literasi. Aaamiin. Semangat Literasi KMAC

    1. Selamat pagi pak Thamrin Dahlan
      Mohon maaf talambek manjawek pesan
      Awak samo samo berbagi cuplikan kisah hidup yang mungkin bermanfaat bagi orang lain.
      Semoga kita semuanya mampu menjadikan hidup ini bermanfaat bagi sesama
      Salam hangat dari kami berdua di rantau urang

  4. Selamat malam sahabat Penulis dimanapun berada. Terima kasih sudah berkenan menyempatkan untuk membaca tulisan ini.Salam hangat dan semoga suatu waktu kita bisa bertemu sambil ngopi bareng
    Salam literasi