Jangan Sampai Masalah Keuangan Meretakkan Hubungan Keluarga

Terbaru36 Dilihat

 

Perlu disikapi secara arif dan bijaksana

Tidak sedikit hubungan persahabatan dan kekeluargaan menjadi retak bahkan putus hanya gegara masalah uang. Hal ini disebabkan karena adanya bibit kecurigaan antara yang bersangkutan. Karena itu perlu adanya keterbukaan secara jujur. Seperti lirik lagu:”Jangan ada dusta antara kita”

Dulu sewaktu usaha  mulai maju ,kami membagi tugas masing masing. Suami yang memimpin perusahaan dan  saya mendapat tugas mengelolah keuangan perusahaan. Jadi segala sesuatu yang mengenai uang yang jumlahnya besar harus melalui saya. Pengeluaran yang kecil kecil melalui seorang karyawan  yang kami pekerjakan sebagai Kasir di perusahaan.Jadi pembayaran gaji dan pengeluaran kecil kecil dilakukan kasir. Setiap pagi saya serahkan uang tunai kepada Karyawan kami dan sore hari sebelum pulang menyerahkan laporan pengunaannya kepada saya.

Walaupun  keuangan perusahaan dan pribadi,saya yang mengelolah ,tetapi  semua pengeluaran saya laporkan  ke suami sebagai pimpinan perusahaan.

Sifat suami adalah tidak tega menolak bila ada yang datang minta uang dengan berbagai alasan.

Bila ada yang minta tolong dengan berbagai alasan pasti akan diberikan. Karena bila tidak diberikan, suami tidak bisa tidur malamnya. Karena ada perasaan bersalah..Misalnya seorang teman minta pinjam Rp 1.000.000.- dengan alasan isterinya lagi sakit maka suami pasti akan memberikan uang tersebut ,walaupun sebenarnya hanya alasan saja.Isterinya sehat sehat saja.

Ada lagi yang pinjam Rp 500.000,– dengan alasan belum bayar uang sekolah anak,bila tidak dibayar anak akan diperhentikan sekolahnya. Walaupun tidak benar karena wang tersebut digunakan untuk berjudi.Serta banyak alasan lain untuk dapat meminjam uang pada suami. Pada waktu itu suami selain memimpin perusahaan, sekaligus memegang keuangan.

Kemudian ketika usaha kami mengalami kemacetan suami masih saja ingin membantu teman teman . Sebagai isteri,saya  berusaha mengingatkan suami, agar jangan percaya alasan mereka karena tidak semua benar.

Karena perusahaan lagi mengalami masalah keuangan yang sangat berat ,akibat ditipu mitra business kami di Spore,  maka saya atas persetujuan suami mengambil alih masalah keuangan . Bahkan untuk urusan dengan bank dan menanda tangani cek diserahkan  suami kepada saya.

Semenjak itu suami tidak pernah lagi ditipu sahabat dengan berbagai alasan yang dibuat buat. Juga suami tidak merasa bersalah kalau tidak meminjamkan uang karena suami betul betul tidak punya uang ,semua ada ditangan saya.

Membedakan keuangan perusahaan dan pribadi

Walaupun uang perusahaan adalah uang kami berdua, tetapi saya tidak pernah mencampur adukan dengan keuangan pribadi.

Hingga kami berdua pensiun dari pekerjaan, suami tidak pernah mau memegang keuangan keluarga. Saya tetap melaporkan tentang perkembangan keuangan, walaupun suami tidak pernah tanya.

Kesimpulan :

Untuk mengelola keuangan sebaiknya persetujuan kedua belah pihak, sehingga tidak terjadi perselisihan yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan dalam hubungan persahabatan dan kekeluargaan.

Jangan ada dusta sekecil apapun. Hal ini berlaku juga dalam hubungan kekeluargaan. Sekali berdusta, seumur hidup tidak akan dipercayai lagi. Termasuk dalam hubungan dengan pasangan hidup.

Saya bersyukur kepada Tuhan, tidak pernah tergoda menggunakan uang secara diam diam. Selalu saya sampaikan kepada suami, walaupun suami tidak pernah tanya. Tulisan ini hanyalah merupakan cuplikan perjalanan hidup pribadi. Yang mungkin dapat menjadi masukan bagi orang lain.

14 July 2023.

Salam saya.

Roselina

 

Tinggalkan Balasan