Jangan cuma pandai ngomong, tapi pandai menulis Juga Dong! Itulah ajakan Omjay kepada kawan-kawan pembaca blog Omjay. Dengan menulis, kita akan lebih lama bicara daripada ngomong secara langsung. Bukumu akan dpajang dalam bazar buku. Seperti buku Omjay dan teman-teman penulis yang dipajang saat bazar RVL (Rumah Virus Literasi) beberapa waktu lalu di BBGP Yogyakarta.
Beberapa waktu lalu, kami mengundang penulis buku best seller Man jadda Wajada. Namanya bapak Akbar Zainudin. Beliau juga penulis buku Uktub yang atinya menulis itu gampang. Beliau mengatakan bahwa bukunya laku, karena pinter ngomong. Beliau membagikan kitanya eh kiatnya dalam memasarkan buku.
Seorang kawan penulis berkomentar:
Maaf… Transliterasi yang pas, menurut saya, : Man Jadda Wajada. Man (barang siapa) Jadda (bersungguh-sungguh) Wajada (maka akan mendapatkan). Al Faqiir.
Omjay menjadi teringat. Sore hari Omjay telpon beliau untuk mengingatkan bahwa nanti malam menjadi narasumber kegiatan belajar bicara PGRI. Biasanya kami undang beliau di kegiatan belajar menulis PGRI di WA Group. Kali ini beliau Omjay minta menyampaikan materinya melalui aplikasi zoom. Alhamdulillah beliau bersedia membagikan ilmunya tanpa dibayar.
Omjay sampaikan kepada beliau kalau banyak penulis yang kurang bisa ngomong, dan mempromosikan bukunya. Akhirnya bukunya kurang laku di pasaran. Mereka kurang bisa ngomong menyampaikan karya tulisnya kehadapan publik.
Namun sebaliknya, banyak orang yang hanya pintar ngomong, tapi gak bisa menulis. Kalau disuruh ngomong atau bicara bisa kuat berjam jam. Tapi, kalau diminta menulis tidak bisa. Begitulah kenyataannya. Menulis adalah kasta tertinggi dalam berbahasa.
Jarang ada orang yang pintar ngomong juga pintar menulis. Keterampilan menulis dan bicaranya seimbang. Saya belajar bareng bapak Akbar Zainuddin melalui chanel youtubenya yang banyak sekali penontonnya. Anda bisa mendapatkannya melalui mesin pencari google. Atau juga bisa melihat websitenya di Akbar Zainudin — Motivator Man Jadda Wajada
Jangan cuma ngomong tapi menulis juga dong. Sebuah buku yang pernah juga Omjay baca dari seorang wartawan yang lupa namanya. Pak Wiranto dari penerbit indeks pernah memberikan bukunya. Saya simpan bukunya di lemari yang ada di sekolah.
Dari belajar menulis menuju belajar bicara adalah tema yang Omjay minta untuk Akbar Zainuddin menyampaikan materinya. Alhamdulillah respon peserta belajar bicara sangat bagus dan acara molor sampai pukul 22.00 wib. Peserta sangat antusias bertanya, dan dijawab dengan baik oleh narsumnya. Bahkan ada pelatihan GRATIS bagi mereka yang membeli bukunya.
Banyak peserta yang bertanya sehingga waktu 3 jam tak terasa. Pak Fajar mulai melawak. Omjay sempat tertawa ngakak ketika pak Fajar bilang kalau sulit menahan tawa. Alhamdulillah resepnya manjur dan beliau bisa menahan tawa, karena selalu membawa buku tabungannya yang saldonya minus. Omjay tertawa ngakak mendengarkannya.
Waktu itu hujan turun sangat lebat di kota Bandung. Suara adzan Isya saling bersahutan dari masjid ke masjid. Omjay terpaksa mematikan MIC di aplikasi zoom. Untunglah ada bu Aam Nurhasanah yang siap menjadi moderator sehingga acara dapat berjalan dengan lancar. Bu AAM semakin lincah saja menjadi moderatornya, walaupun si buah Hati (Adel) sudah mulai cemberut melihat mamahnya yang masih bertugas sebagai moderator acara public speaking for teacher.
Bapak Fajar yang masih sakit tangan kanannya juga luar biasa membantu Omjay. Beliau menyiapkan link akun zoom dan juga link youtubenya sehingga buat anda yang belum sempat ikut acaranya, dapat menonton di link di bawah ini.
Menurut Akbar Zainudin, untuk menjadi seorang pembicara hebat, ada hal- hal penting yang harus diperhatikan agar sukses dalam menyampaikan pesannya.
Hal yang pertama adalah mencintai pekerjaan Anda. Maksudnya ketika kita ingin menjadi sesuatu yang hebat, maka kita harus betul–betul mendalami pekerjaan tersebut, menyayanginya dan mempertahankannya.
Hal penting yang kedua adalah dengan memperkuat kelebihan kita. Setiap manusia memiliki kelebihannya masing–masing. Untuk membuat setiap orang itu maju, maka kembangkanlah kelebihan kita dan jadikan sebagai keahlian bagi kita.
Hal yang ketiga adalah membangun rasa percaya diri. Ini juga sangat penting bagi seorang pembicara yang hebat. Untuk tampil di depan audience itu tidak gampang, terutama untuk para pemula, maka bangunlah rasa percaya diri dengan cara berlatih di depan cermin sebelum kita menjadi pembicara.
Hal yang keempat adalah banyak berlatih. Pembicara yang hebat harus berani tampil dengan percaya diri yang tinggi untuk membentuknya membutuhkan banyak latihan. Banyak cara bisa dilakukan, salah satunya latihan bicara sambil bercermin atau latihan di belakang stage sebelum tampil.
Hal yang kelima adalah punya mentor. Untuk menjadi pembicara yang hebat kita harus tetap belajar mengenai tampilannya sebagai seorang pembicara. Bisa melalui mencari mentor pribadi atau bisa berbagi pengalaman bersama sesama narasumber.
Semoga apa yang disampaikan oleh bapak Akbar Zainudin beberapa waktu lalu dapat menginspirasi anda yang ingin memiliki kemampuan menulis dan berbicara. Bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Akbar Zainudin, sang Motivator dan pembicara nasional, dapat melihat dan membaca profilnya di Profil — Akbar Zainudin.
Dalam kesempatan ini, Omjay eh kakek Jay juga berpesan kepada anda yang sudah pinter ngomong. Jangan hanya ngomong. Ikut menulis juga dong!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com/about
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Jangan Cuma Pandai Ngomong, Pandai Menulis Juga Dong!”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/omjaylabs/66b952f1c925c431062137b2/jangan-cuma-pandai-ngomong-pandai-menulis-juga-dong?page=all#section1
Kreator: Omjay Labschool
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com