Puisi karya Afrianti

Fiksiana, Puisi19 Dilihat

Lagi dan Lagi
Karya: Afrianti

Lagi, dan lagi
Berita itu kini
Beredar kembali
Semakin aku mengerti
Tentang situasi negeri saat ini
Begitu bebasnya berspekulasi
Hanya dilihat dari satu sisi
Tanpa konfirmasi
Anehnya lagi
Berita tidak di halaman resmi
Akan tetapi diunggah melalui FB
Dan disebarkan oleh kawan seprofesi

Lagi dan lagi
Dan, setiap kali
Aku pun dikirimi
Kabar yang tak berarti
Bermaksud mengganggu konsentrasi?
Atau menakut-nakuti?
Entah apa lagi
Kini
Tujuan dan misi
Sehingga begitu ngotot menghabisi
Menghakimi sendiri
Mungkin berharap sesuap nasi
Tapi aku berpura tak mengerti
Walau sampai akhir nanti
Capek sendiri
Lelah sendiri
Tak akan aku peduli
Alhamdulillah taqwanya hati

Saudara saudari
Cerdaslah menyikapi
Bijaklah meneliti
Berita itu kini
Isinya tak pernah berganti
Berputar kembali ke topik itu lagi
Kadang aku tersenyum sendiri
Menggumam dalam hati
Hm aku hela nafas sendiri
Seakan benar tak mengerti
Bahwa di bumi ini
Juga ada hukum negeri
Banyak orang yang tidak mentaati
Dan yang taat juga tak bisa di hitung dengan jari
Apakah saudara mengerti?

Hm biarlah kini
Kutenangkan diri
Kupelihara hati
Tak perlu risi
Apalagi patah hati
Tak perlu prustasi
Apatah lagi merasa tak berarti
Tak perlu mengunci diri
Jelasnya terbukti
Berita itu dicari-cari
Dan dikaitkan dengan Afrianti
Sekarang bagiku tak ada arti
Tak berpengaruh sama sekali
Siapakah lagi?
Yang akan mereka tunggangi
Untuk menyusun argumentasi
Agar seluruh dunia teracuni
Oleh dusta yang tersusun rapi

Ya Allohu Robbi
Walau kini
Seluruh pelosok negeri
Seluruh penghuni bumi
Menemukan berita ini
Walau sampai membenci
Aku bukan berarti mati
Dan tidak bisa berdiri
Semua kodar Illahi
Yang wajib disyukuri
Itu berarti
Alloh SWT menyayangi
Umat-Nya yang kini
Sedang dizolimi
Ketaqwaan hati
Keyakinan pada kekuasaan Illahi
Akan mendapatkan sorga yang tinggi

Masih saja kini
Membangun opini
Untuk sekedar mencari simpati
Hm, untuk apa dilayani
Hanya akan merusak hati
Dan menyiksa diri sendiri

Ku mohon pada Illahi
Limpahkanlah kekuatan diri
Dan keteguhan hati
Jangan sampai terpengaruh oleh konspirasi
Yang sengaja dibangun dari luapan emosi
Yang sungguh tidak terpuji

Semoga tetap berbesar hati
Dalam menjalani ujian ini
Sampai akhirnya nanti
Mereka akan menyadari
Yang sebenarnya terjadi
Saat itu nanti
Mereka akan malu sendiri
Menyesali diri
Membuat sebutir nasi
Menjadi bubur adek bayi
Karena mendapatkan konsekwensi
Akibat dari besarnya emosi
Dan ambisi
Yang sama sekali tak terkendali

Ya Allohu Robbi
Kabulkanlah permohonan diri
Doanya hamba yang dihujani
Oleh berbagai opini
Didukung oleh berbagai aliansi
Yang sudah terprovokasi
Yang tak berbudi

Tinggalkan Balasan