Puisi Balada THR karya Afrianti

Fiksiana, Puisi16 Dilihat

Balada THR
Karya: Afrianti

Cerita bermula
Ketika THR mereka terima
Tidak sesuai dengan keinginannya
Aku membagi sesuai kinerja
Dan keadaan keuangan yang ada
Mereka menolaknya
Mereka ingin dibagi sama rata
Dan bahkan kesemuanya
Disesuaikan dengan kehendak mereka
Mereka menginginkan uangnya
Bukan dalam bentuk bahan hari raya

Karena itulah mereka menemui dekingannya
Berbuat cerita dusta perihal kepala sekolahnya
Bahkan menuduh SPJ fiktif dan tidak transparan kata mereka
Kepala sekolah suka mencaci maki tuturnya
Gak kebalik tuh namanya?
Di antara merekalah yang mencaci maki kepala sekolahnya
Di sepanjang jalan depan kelas pula

Lalu yang satunya
Gak becus kerjaannya
Mengakunya operator senior di kotanya
Jago kalau soal merayunya
Yang tak kenal pun cepat akrab dengannya
Cerdik lisannya
Manipulasi kata dan data
Kenyataannya data dapodik siswa
Lima tahun tidak diabdetnya
Yang duduk di kelas tak ada data
Yang tercantum di dapodik tak ditemukan di kelasnya
Lebih dari empat puluh jumlahnya
Siapa yang bisa menerimanya?
Ditegur tidak terima
Malah mencari pendukung di mana-mana

Bahkan sampai ke perusahaan juga
Salah seorang anggota guru pembina
Masuk ruang saya
Mencaci dan menghina
Luar biasa hebatnya pengadu domba
Tak ingat entah sudah berapa
Kepala sekolah memberi maafnya
Dasar tak punya muka
Ya begitulah dia

Ada lagi yang bicaranya
Menggemparkan gendang telinga
Pandai bicara
Asik jualan di kantinnya
Tak peduli kewajiban mengajarnya
Duit, duit itu ceritanya
Ya, seperti dalam berita
Orang menyebut Dana BOS
Dia menyebut duit bos
Bos siapa ya?

Dan ada golongan empat b pula
Suka tidur di kelasnya
Uban pun berkilau di kepala
Maklum sudah tua
Kerja tambahan tukang parkir di rumahnya
Wajarlah ngantuk di mejanya
Kadang siswa ke luar semua
Iiih…ilernya
Tumpah ruah di meja

Sebenarnya yang wajib mutasi atau non job siapa?
Aku atau mereka?
Lalu, kenapa ya?
Petinggi negara bisa percaya
Bahkan berpihak pada mereka
Kok bisa ya?
Itulah dunia
Jalan menuju neraka sangat mudahnya
Jalan menuju surga banyak rintangannya

Ah, biar saja
Toh dunia bukan punya mereka
Kenapa harus gundah gulana?
Alloh SWT, mengetahui semua
Cerita dusta atau kebenarannya
Hanya orang taqwa yang kuat menghadapinya
Inilah yang tidak diketahui manusia
Rahasia Alloh SWT

Tinggalkan Balasan