Kebesaran Jiwa
Karya : Afrianti
Pernahkah saudara?
Dihina di depan bawahannya
Atau bawahannya memfitnah saudara
Memberikan saksi cerita dusta
Sehingga saudara dipermalukan di berbagai media
Pernahkah saudara?
Ketika fitnah melanda
Tidak diberikan kesempatan untuk membela
Bahkan hanyalah tumpahan salah yang harus diterima
Pernahkah saudara?
Berfikir untuk mencoba agar tau rasanya
Bertukar posisi dengan objek penderita
Bagaimana rasanya difitnah dan dihina
Pernahkah saudara?
Membuka hati dan memaafkan semua salah mereka
Dan membalas perlakuan mereka dengan senyum dan tawa
Sehingga tak ada beban yang menyiksa
Seperti target mereka melukai jiwa
Pernahkah saudara?
Mengerti makna kebesaran jiwa
Tidak sekedar memaafkan saja
Tetapi juga merangkai kembali tali saudara
Bersilaturrahmi ke rumahnya
Pernahkah saudara?
Melupakan semua perbuatan mereka
Tak menganggap diri atasannya
Lalu datang ke rumahnya
Untuk meminta tanda tangan SKP nya
Meski sampai di sana tertimpa musibah pula
Pernahkah saudara?
Bertemu dengan mereka di rumahnya
Menganggap tak pernah ada setitik pun masalah sebelumnya
Berbicara sangat lugasnya
Seakan tidak ada pembatasnya
Mereka pun menerima dengan senangnya
Pernahkah saudara?
Terfikir bagaimana melakukan itu semua
Meski mereka belum mengakhiri fitnahnya
Sebagai atasannya
Datang menemui untuk kepentingan mereka
Berangkat mengucap Bismillah
Dan tidak menganggap ada masalah
Tidak menganggap diri atasan
Tapi menempatkan diri sebagai rekan seprofesi
Pernahkah saudara?
Keluarga yang memperkarakan saudara
Menyambut kedatangan dengan senyumnya
Melayani dengan ramahnya
Sehingga terasa pertemuan itu indahnya