APA TUJUAN BISNISMU?

Terbaru64 Dilihat

APA TUJUAN BISNISMU?

 

Kita tahu bahwa bisnis dan kerja itu adalah sarana ibadah. Kita berikhtiar melaksanakan perintah Allah untuk bergerak dan berusaha menjemput dan mengambil rezeki. Nah apakah temen temen tahu tujuan kita berbisnis untuk apa?

Silakan temen temen memberikan jawabannya. Mengapa temen temen ingin berbisnis dan menjadi pengusaha? Apa tujuan temen temen berbisnis?

Nah temen temen pasti punya jawaban masing masing. Mungkin ada yang menjawab ingin membantu masyarakat kurang mampu, ingin membahagiakan orangtua, mencari uang tambahan, ada juga yang pengen punya aktivitas, ada yang menjawab mencari ridho Allah, atau mungkin yang ingin nikah.

Nah untuk menjawab pertanyaan, apa tujuan kita berbisnis, kita harus membaginya dalam dua katagori. Tujuan ideal dan tujuan pragmatis. Tujuan ideal adalah tujuan utama yang menjadi sasaran akhir. Sedangkan tujuan pragmatis adalah tujuan antara yang harus dipegang selama menjalankan bisnis.

Lalu apa tujuan ideal dari bisnis?

Tentu saja karena kita dah tahu bahwa bisnis itu adalah ibadah yang harus kita lakukan,maka tujuan ideal dari bisnis adalah mencari ridho Allah. Artinya kita usahakan agar bisnis kita diniatkan sebagai ibadah, dan kita harapkan dinilai Allah sebagai ibadah.

Jadi, karena kita berharap aktifitas bisnis kita dihitung sebagai amal shalih,maka setelah niat yang benar, kita juga harus melakukan tindakan bisnis yang benar. Kita harus tahu apa saja yang dibolehkan syariat dalam bisnis dan apa yang tidak. Kita harus tahu syirkah muamalah, larangan Allah dalam bisnis, jenis riba dalam bisnis,dll.

Inilah jawaban mengapa walaupun kita sudah meninggalkan riba tapi bisnis ga maju juga. Larangan bisnis dalam Islam itu kan bukan hanya riba saja. Allah melarang kita berbohong, curang dalam timbangan, bersumpah palsu, menimbun, dll.

Jadi percuma aja riba berhenti tapi masih berbohong. Ga ada artinya jadi pejuang riba tapi kita sering bersumpah palsu biar dagangan laris. Bisa difahami ya?

Nanti setelah kita tahu larangan perintah dan rambu agama dalam bisnis, dan kita berniat sungguh sungguh meninggalkan larangan dan melaksanakan perintah itu karena Allah, disitulah bisnis kita akan dinilai sebagai ibadah.

Itulah mengapa Sayyidina Umar Ra melarang pedagang pedagang yang tidak mengerti hukum/fiqh muamalah untuk berbisnis. Ada yang tahu jawabannya? Jangan sampai aktifitas bisnis kita malah menjerumuskan kita ke neraka karena kita menabrak aturan aturan Allah. Boro boro jadi ibadah, yang ada malah jadi dosa.

Lalu sekarang apakah tujuan pragmatis bisnis itu? Tolong diperhatikan dengan baik ya temen temen, tujuan pragmatis bisnis itu adalah MENDAPAT KEUNTUNGAN (terutama keuntungan berupa UANG).

Tujuan pragmatis bisnis itu bukan untuk nolong orang, bukan untuk nyenangin orangtua, bukan untuk cari muka ke mertua, bukan untuk buka lapangan kerja, atau tujuan tujuan lain. TUJUAN PRAGMATIS BISNIS ITU UNTUK MENCARI KEUNTUNGAN (UANG)!

Dengan uang yang kita dapat dari bisnis itulah kita nantinya bawa orangtua naik haji, beliin mereka rumah besar, bantu bangun panti asuhan, bantu keluarga besar, bantu tetangga dll.

Dengan mindset yang jelas ini,maka temen temen tidak akan terkecoh di perjalanan. Misal, sebenarnya kita tahu kalau kita hanya butuh 2 karyawan. Tapi karena keponakan kita menganggur maka kita ajak dia gabung di bisnis kita. Akibatnya overhead bisnis kita melambung dan menggerogoti cashflow yang ada akibatnya bisa ditebak kan.

BISNIS KITA BANGKRUT.

Contoh lain, di kas kita ada uang sisa untuk bayar vendor besok. Lalu ada karyawan cashbon dengan alasan istrinya sakit. Jika kita berikan uang yang ada untuk karyawan maka kita akan kesulitan membayar vendor. Itu artinya kita mencederai kepercayaan rekanan yang sudah mau bantu bisnis kita. Sama aja artinya kita cari musuh.

Contoh ketiga, teman kita meminta potongan harga khusus karena dia teman kita. Padahal harga jual kita sudah mepet. Kalau kita memberikan diskon tambahan lagi maka keuntungan kita akan hilang. Itu akan mengganggu cashflow bisnis.

Jadi teman teman, bisnis itu kan sebenernya olahraga otak bukan olah raga hati. Jangan terkecoh karena kasihan, atau terjebak salah perhitungan.Tetap bisnis adalah bisnis dan bisnis itu cari keuntungan. Dari keuntungan bisnis itulah kita melakukan apa yang kita inginkan (membahagiakan ortu, bantu sesama, bantu keluarga, bantu tetangga,dll).

Coba perhatikan salah satu rumus kesuksesan sahabat Ustman bin Affan Ra dan Ibnu Auf Ra dan sahabat lainnya adalah hanya menerima sistem CASH dalam sistem pembayaran mereka. Ga peduli yang mau beli sesama shahabat tetap diharuskan cash.

Kalau saja mendahulukan sosial itu lebih baik daripada bisnis, maka mereka duluan yang akan melakukan nya sebelum kita kan?Tapi nyatanya bisnis itu tetap bisnis. Mereka tidak tergoda menggunakan modal untuk dipakai dakwah bahkan jihad sekalipun.

Mengapa? Karena mereka mengerti yang namanya bisnis itu ya cari keuntungan uang. Nah dari keuntungan bisnis itulah mereka para shahabat mulia itu jorjoran habis habisan berinfak. Abdurrahman bin Auf Ra pernah mengeluarkan 3,5M sekali berinfak. Demikian pula Ibnu Affan ra, Umar bin Khattab Ra dll. Kalau urusan infak dan jihad mereka selalu siap menopang perjuangan sampai menghabiskan uang yang ada.

Dan uniknya mereka terus bisa melakukan infak besar besaran itu berkali kali. Jadi bisnis mereka tidak bangkrut karena berinfak itu. Mengapa?KARENA MEREKA BERINFAK DARI UANG HASIL BISNIS. BUKAN DARI MODAL BISNIS.

Jadi bisnis mereka tetap jadi mesin uang yang terus mensuplai kebutuhan dakwah dan jihad. Nah bisa difahami kan bedanya?Kita mah uang modal pake belanja.Uang vendor pake cashbon.Uang invesan dipake beli perhiasan.Uang kas dipinjemin Ama tetangga

Jadi sekali lagi tolong fahami kalau TUJUAN IDEAL BISNIS ADALAH MENCARI RIDHO ALLAH.BAGAIMANA CARANYA AGAR BISNIS KITA DINILAI IBADAH.DAN TUJUAN PRAGMATIS BISNIS ADALAH MENCARI KEUNTUNGAN (UANG). DENGAN KEUNTUNGAN ITULAH KITA BERBAGI, BERINFAK, DAN MEMBANTU SESAMA.

Apakah itu berarti kalau bisnis kita belum berhasil maka kita ga boleh berinfak dan membantu sesama?

Nah InsyaAllah materi ini akan kita bahas dalam materi selanjutnya ya…Karena kan kita dah faham kalau uang bisnis ga boleh dipake sosial,sebalinya ya jangan sampai juga dengan alasan sedang membangun bisnis kita malah pelit

Tinggalkan Balasan