CASHFLOW QUADRANT

Terbaru70 Dilihat

CASHFLOW QUADRANT

 

Saya hanya berniat mengulang karena saya yakin kawan kawan disini sudah pernah membaca atau mengetahui Cashflow Quadrant yang dipoluperkan oleh Robert T.Kiyosaki.

Robert menuliskan 4 tipe pekerjaan atau alur income manusia.

Pertama adalah E (EMPLOYEE). Dalam quadrant ini manusia memperoleh uang dengan bekerja pada orang lain. Bisa pada perusahaan milik orang lain atau perusahaan negara.

Ciri khas quadrant ini adalah kenyamanan dan kepastian. Semakin setia makin besar gaji dan semakin sejahtera.

Pergi pagi hari dan pulang sore hari setiap hari.

Kedua adalah kuadran S (Self Employee) yaitu mereka yang bekerja untuk diri sendiri atau mengerjakan semuanya sendiri.

Tipe ini contohnya adalah para pedagang yang menjaga tokonya sendiri, dokter, tukang kayu, pelukis, dan profesi lain yang harus dikerjakan sendiri.

Ciri khas quadran ini ya itu tadi, semua harus dikerjakan sendiri. Mereka bisa memperoleh pendapatan tinggi tapi jika mereka tidak bekerja maka pendapatan merekapun ikut berhenti.

Kuadran ketiga yaitu B (Bussines Owner) yaitu mereka yang memiliki dan membangun bisnis (perusahaan). Tipe ini memperoleh pendapatan dengan cara membangun perusahaan, menggaji orang lain, dan membangun sistem yang membuatnya tidak memiliki keharusan bekerja di perusahaan miliknya. Jika mereka pergi bertamasya uang mereka tetap mengalir melalui perusahaannya.

Kuadran terahir adalah I (investor) yaitu mereka yang mendapatkan pemasukan melalui uang yang bekerja untuk mereka. Mereka berinvestasi dalam bisnis. Bisa bisnis sendiri atau berinvestasi dalam bisnis orang lain.

Tipe E+S dimasukkan dalam kuadran kiri dan B+I masuk dalam quadran kanan.

Menurut Kiyosaki kuadran kanan adalah kuadran yang paling cepat mendatangkan kemakmuran.

Lalu apakah quadran kiri tidak bisa kaya?

Menurut Kiyosaki kuadran E dan S juga bisa mendatangkan kekayaan dan kemakmuran jika mereka yang mendapatkan pendapatan dari kuadran ini pandai memanfaatkan uangnya untuk menghasilkan uang lagi.

Seorang tukang kayu bisa membuat tempat workshop yang disewakan lagi kepada tukang kayu lainnya.

Seorang karyawan bisa menanamkan kelebihan uangnya dalam sebuah bisnis yang dijalankan oleh orang lain.

Semuanya bisa mendatangkan kemakmuran asal memiliki mindset, skill, dan sikap.mental yang benar tentang uang.

Disinilah keuntungan quadrant B dan I dimana mereka mendapatkan peluang dan kesempatan yang lebih besar untuk menempa mindset, skill, dan sikap.mental yang tepat terhadap uang dan kekayaan.

Untuk.lebih memahami hal tersebut mari kita bahas tentang perbedaan pandangan tentang bisnis antara orang orang kaya dan masayarakat kebanyakan.

Masyarakat umum berpendapat jika bisnis itu adalah dagang.

Beli modal x rupiah dijual x+y. Selisihnya (y) itu laba. Persamaan sederhana.

Beli lima ratus jual seribu. Selisihnya adalah laba.

Orang orang kaya yang bermain di B dan I memandang bahwa bisnis itu adalah membangun perusahaan yang dijalankan oranglain sehingga mereka tidak harus terikat dengan pekerjaan dan mereka bisa mbuat perusahaan bisnis berikutnya dan berikutnya dan berikutnya.

Mindset ini diawali dengan fikiran bahwa jika kita mau kaya jangan pernah mau bekerja untuk mendapatkan uang. Tapi biarkan uang yang bekerja untuk kita.

Fikiran kedua adalah pengertian bahwa bisnis itu adalah kita mempunyai pendapatan tanpa harus terikat dengan pekerjaan yang menghasilkan uang tersebut.

Jadi jika kita ingin berbisnis dan mendapatkan pendapatan besar maka bangunlah perusahaan bisnis yang akan menghasilkan uang untuk kita dan jangan pernah membiarkan diri kita bekerja atau menghabiskan waktu dalam pekerjaan kita.

Wah kalau begitu bisnis itu sulit dong…

Tidak…bisnis tidak sulit…bisnis hanya butuh pengorbanan awal lebih banyak.

Lalu kalau kita mau bangun perusahaan bisnis maka kita butuh modal besar dong?

Tidak juga…kita tak butuh modal besar untuk membangun perusahaan bisnis.

Lalu bagaimana caranya?

Ubah persepsi kita jika perusahaan bisnis itu harus punya gedung besar dan puluhan,ratusan atu ribuan karyawan.

Membangun perusahaan bisnis di awal bisa dimulai dengan satu karyawan saja dan memakai tempat yang ada.

Bukannya bisnis bisnis besar milik Bill Gates, Warren Buffet, Dell, Sandiaga dimulai dari nol dan bahkan bertempat di garasi dulu?

Kuncinya bukan seberapa besar tetapi seberapa bebas waktu kita.

Kita hanya harus membangun sistem dan menjalankannya di awal sambil mendampingi tim/karyawan.

Pada waktu tertentu kita lepas bisnis itu agar bisa berjalan sendiri (autopilot) dan kita bisa beristirahat sebentar manikmati waktu bersama keluarga dan bersiap membangun bisnis berikutnya.

 

 

Tinggalkan Balasan