NAIK OMZET TIDAK SELALU SAMA DENGAN NAIK PROFIT NETT

Terbaru135 Dilihat

INI RAHASIA MENGAPA UNTUNG TAK MELONJAK MESKI OMZET MELOMPAT

Banyak pengusaha berfikir untuk meningkatkan pendapatan maka dia harus memperbesar omzet.

Semakin besar omzet semakin besar pendapatan yang diterima. Betulkah?

Mari kita lihat.

Contoh, kita menjual sepatu seharga 100.000/pasang dengan keuntungan 40% (40.000). Penjualan perbulan 1000pasang. Maka keuntungan kita Rp.40juta/bulan.

Lalu kita melakukan kampanye penjualan dengan  target omzet naik 100%. Apakah secara otomatis pendapatan/earning kita akan meningkat 100% juga?

Bisa ya bisa tidak.
Untuk menjual lebih banyak boleh jadi kita membuka kemitraan agen dengan fee sebesar 20%.

Kita asumsikan target penjualan tercapai 100% dan 40% diantaranya lewat agen agen kita (400 sepatu)

Maka perhitungan penjualan baru adalah
1000 sendal terjual x 100.000=100.000.000
(600 sendal  terjual oleh kita+400 sendal terjual via agen)

Laba total yang kita raih
-600 x 100.000 x 40% = 24.000.000 ditambah
-400.000 x100.000 x 20%= 8.000.000.
total laba penjualan 32.000.000

Bisa terlihat meskipun target omzet penjualan tercapai 100% tetapi profit brutto (laba kotor)  yang diraih justru turun.

Nah disinilah kita bisa fahami jika sebenarnya memperluas pasar yang bertujuan meningkatkan omzet tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan profit seharusnya.

Ada cara lain untuk memaksimalkan pendapatan,salah satunya dengan strategi harga (pricing).

Dalam strategi ini ditekankan untuk selalu menggunakan pendekatan rasional dalam menentukan harga.

Contoh, sepatu yang kita jual tadi pada dasarnya memiliki kualitas tinggi dan bisa bersaing dengan sepatu pesaing yang sama kualitasnya.

Sepatu pesaing tersebut dijual seharga 180.000/pasang.

Dengan strategi harga yang benar sebenarnya kita bisa menaikkan harga jual kita.
Agar konsumen bisa merasakan perbedaan harga dengan pesaing maka maksimal kita bisa menaikkan harga 20% di bawah harga pesaing.

Itu berarti kita punya selisih  harga 20%x 180.000=36.000.
artinya harga jual kita bisa ditingkatkan menjadi 100.000+36.000=136.000
(bisa dibulatkan ke 130.000, 135.000, atau 140.000)

Jika sepatu kita terjual 1000 buah dengan harga tersebut maka keuntungan kita akan menjadi 130.000.000-140.000.000
naik 30-40 juta atau naik 30-40%.

Jika penjualan tersebut menggunakan jaringan agen seperti diatas dengan mengambil kenaikan 30% misalnya maka kita bisa menghitungnya

600 sepatu x130.000×40%=31.200.000

400 sepatux130.000×20=10.400.000
total keuntungan bruto kita 41.600.000

kita lihat perbedaan pendapatan akhir kedua pendekatan tadi

1. pendekatan omzet  32.000.000
2. pendekatan harga
41.600.000

selisih 9.600.000

jika mengambil kenaikan 40% maka keuntungannya lebih besar lagi

luar biasa ya…

Lalu bagaimana cara agar kita bisa menggunakan teknik harga untuk meningkatkan penjualan kita?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
1.kualitas produk kita harus dipertahankan tetap tinggi
2. kualitas layanan kita harus  excellence.
3. gunakan teknik marketing yang cerdas.
4.dll

Teknik harga diatas hanya salah satu teknik. Masih ada teknik lain yang bisa meningkatkan keuntungan kita.

Poin terpentingnya adalah  jangan mengejar omzet sebagai tujuan utama.
Sebagai pengusaha target utama kita adalah meningkatkan keuntungan.

Lalu bagaimana dengan teknik peningkatan keuntungan lainnya?

Tinggalkan Balasan