NICE TO HAVE VS MUST HAVE
Setiap pengusaha tentu ingin penjualannya selalu tinggi. Grafiknya terus naik. Tentu ada banyak cara untuk melakukannya. Kali ini saya akan berbagi rahasia meningkatkan penjualan dari sisi branding.
Alhamdulillah Ilmu ini saya dapatkan dari pakar Branding, Pak Bi. Dalam salah satu paparannya beliau membahas pentingnya branding untuk memperbesar bisnis. Branding yang beliau maksud tentu segala sesuatu tentang BRAND dan bukan hanya penamaan/bikin logo saja.
Beliau menjelaskan bahwa dalam dunia branding,katagori produk ada dua yaitu Nice to Have Product (asik dimiliki/sekunder/bahkan tertier) dan Must Have Product (harus dimiliki/primer).
Contohnya mie instant. Mie instant termasuk produk nice to have/sekunder pada awalnya karena bukan makanan pokok.
Nah oleh pak Bi, mie instant dibikin menjadi produk primer/MUST HAVE. Caranya dengan dibikin menjadi makanan wajib buka dan sahur.
Blarrrr penjualan mi instant langsung melejit dan bahkan sampai sekarang mie instant jadi makanan yang harus dimiliki atau dibeli oleh semua keluarga Indonesia.
Jadi, kita harus jeli melihat katagori produk yang kita tawarkan. Kita harus bisa membaca dengan baik apa DNA bisnis yang dimiliki oleh produk kita. DNA bisnis itu adalah nilai dan budaya terkuat perusahaan. Kalau dalam pemahaman saya sederhananya DNA bisnis itu posisioning terbaik produk.
Setelah menemukan DNA terbaik, tugas kita mengubahnya dari produk NICE TO HAVE menjadi MUST HAVE.
Contoh saya membantu pengusaha gula aren mengembangkan bisnisnya. Produknya gula aren berbentuk permen.Kita cari DNA bisnisnya. Ini DNA nya PERMEN dari gula aren atau GULA AREN berbentuk permen.
Kalau kita ambil GULA AREN berbentuk permen maka kita mendapat produk yang NICE TO HAVE karena di pasaran banyak sekali produk gula aren dengan beragam jenisnya. Kita bisa bebas memilih gula aren cair,bubuk, atau padat sesuka kita.
Oleh karena itu kita ambil DNAnya sekaligus sebagai posisioningnya sebagai Permen dari Gula Aren. Ada banyak sekali permen.
Tapi hanya permen dari gula aren yang bisa dinikmati sambil ngopi, sambil olahraga,untuk diet, dan tetap bisa digunakan untuk masak.
Permen Gula Aren menjadi produk yang harus dimiliki oleh banyak kalangan karena kepraktisannya, manfaatnya, dan khasiatnya.
Contoh lain, saya memiliki bisnis Beras Merah dan Hitam. Di pasaran banyak sekali produk sejenis dengan beragam jenis dan harhanya. Rata rata beras jenis ini pera/tidak pulen dan tidak enak dimakan. Malah menyiksa orang yang memakannya karena ga ada rasanya dan bikin mual.
Beras hitam merah hanya digunakan pada kalangan terbatas. Jadi katagorinya secara umum masih produk NICE TO HAVE. Pemasarannya pun terbatas.
Nah setelah kita dalami untuk mencari DNA nya, kita tahu bahwa beras kita adalah beras organik premium yang pulen dan wangi.
Kemudian kita rumuskan DNA bisnisnya sebagai beras sehat yang pulen dan wangi. Dan Alhamdulillah beras kita bertahap mulai mendapat respon yang bagus dan menjadi produk yang MUST HAVE atau HARUS DIMILIKI.
Alhamdulillah pelanggannya terus bertambah termasuk istri Panglima sebuah kesatuan elit nasional.
Nah ternyata dengan memahami katagori dan DNA produk, terutama dengan ijin Allah kita bisa mendapat peningkatan penjualan seiring pasar yang terus membesar.
Kita hanya tinggal mengganti katagori produk yang tadinya asik dimiliki menjadi HARUS DIMILIKI.
Nah sekarang apakah produk anda termasuk Nice To have atau MUST HAVE?