SUKSES HAKIKI

Terbaru70 Dilihat

SUKSES HAKIKI

Boleh jadi kita punya definisi sukses masing-masing.Ada yang merasa sukses setelah mendapatkan semua kenikmatan dunia seperti bisnis yang berhasil, mobil mewah, rumah besar dan uang miliaran bahkan trilyunan rupiah.

Sebagian lain berpendapat bahwa sukses itu adalah bebas melakukan apa yang diinginkan, sebagian lain berpendapat sukses adalah menikmati hidup tanpa rasa takut. Sebagian sebagian lain berpendapat sukses adalah meraih impian apapun yang diinginkan.

Lalu sebenarnya apa sih makna kesuksesan yang sejati itu? Nah karena kita umat muslim maka kita harus melihat dan merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadits. Sepakat?

Menurut Ust Adi Hidayat, kesuksesan menurut Al Qur’an adalah mendapat kelimpahan dan kebahagiaan dari Allah di tiga alam (hidup di dunia, saat meninggal/di alam kubur,dan alam Akherat).

Ni bisa kita lihat di surat ke 19 (Maryam) ayat 15.

“Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya pada hari wafatnya dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.”

Nah diperkuat dengan hadits ini.Aga panjang tapi kandungannya luar biasa.

“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.”

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)

Nah jadi tolak ukur kesuksesan itu adalah hidup bahagia dan sejahtera di tiga alam yang akan kita alami. Artinya sukses bagi muslim adalah hidup berkecukupan dan sejahtera ketika hidup, meninggal dalam keadaan Husnul khotimah dan selamat dari fitnah kubur, dan terakhir mendapatkan karunia terbesar yaitu masuk surga.

Dari dalil dalil diatas kita bisa menarik beberapa point penting

Pertama, titik akhir kesuksesan sejati itu adalah ketika kita masuk surga. TITIK. Hidup berlimpah harta di dunia tapi masuk neraka itu bukan sukses sejati yang kita cari. Bagaimana caranya kekayaan di dunia menjadi bekal ke surga. Itu tantangannya.

Insya Allah kajian lebih mendalamnya akan segera kita adakan).

Kedua, hidup di dunia ini kita harus sejahtera. Selama ini kita sering mendengar bahwa surganya orang beriman itu kelak di Akherat. Dunia ini adalah penjara kaum beriman. Dunia ini adalah surganya kaum kafirin.

Kepercayaan sesat yang entah datang darimana ini akhirnya membuat umat Islam meninggalkan dunia. Memilih hidup miskin dan tertinggal karena berkonsentrasi mengejar Akherat. Menjauhi kekayaan karena katanya uang itu sumber petaka.iya kan?

Padahal sejatinya Allah menyuruh kita hidup sejahtera dan berkelimpahan. Saya pernah membahasnya dalam kajian yang lain.  Saya tulis lagi disini ya.

Ayo kita lihat Surat al Araf ayat 32

“Katakanlah Muhammad, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba- Nya dan rezeki yang baik-baik?” Katakanlah,” Semua itu untuk orang-orang yang beriman terhadap kehidupan dunia dan khusus (untuk mereka saja) pada hari kiamat.” Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang orang yang mengetahui.”

Tuh lihat justru kekayaan dan rezeki baik itu Allah sediakan bagi orang beriman mah bukan hanya di dunia saja tapi bahkan sampai ke Akherat.

Kita dah dibohongin tuh. Justru dunia ini penjara bagi orang kafir dan kita orang beriman itu harusnya dapat kekayaan dunia Akherat.

Ketiga, dari hadist diatas kita bisa melihat pentingnya menjadikan kehidupan di dunia menjadi tempat mengumpulkan bekal amal shaleh sekaligus menghindari dosa dan kezaliman.

Jadi kalau kita mau meraih  “sukses” sejati, wajib harus kudu kita jaga hidup di dunia ini menurut aturan Allah. Kita harus aware pada maksiat, menghindari harta haram, menjauhi kezaliman,dll.

Sebaliknya kita harus fokus mengumpulkan amal shaleh; menjaga shalat, membayar zakat, shadaqah, berwakaf dan melakukan amal shalih lainnya.

Tak kalah penting yang harus digaris bawahi adalah jauhi berbuat zalim sengaja atau tidak sengaja. Dalam hadits diatas jelas dikatakan bahwa kezaliman yang kita lakukan terhadap orang lain akan mereduksi amal dan pahala yang kita kumpulkan nanti di akhirat.

Nah sudah jelas ya sebagai materi awalan, akan kemana kita melangkah, apa yang harus kita kejar,dan apa yang harus kita lakukan ketika kita ingin hidup sukses dunia Akherat.

Tinggalkan Balasan