VII. 12 Guru yang rendah hati

Terbaru145 Dilihat
  1. Guru yang rendah hati

Bu Yati guruku SD mengajar dengan lemah lembut dan kesabaran. Pak Satiman guruku SMP mengajarkan tentang kedisiplinan. Pak Sarwo  guruku SMA mengajarkan keakraban. Dari contoh ketiga guruku walaupun berbeda pembawaannya namun ketiganya dikenang dihati karena mengajar dengan rendah hati. Sikap yang spontan dilakukan oleh guru-guru tersebut untuk lebih dekat dengan peserta didik. Banyak cara yang mereka lakukan. Menegur dengan lembut, mengajak komitmen yang disepakati bersama dan mengajak diskusi bersama untuk suatu permasalahan. Jadi peserta didik tidak merasa tertekan dengan apa yang diberikan oleh guru. Guru tidak merasa sebagai penguasa dalam kelas.

Guru yang profesional harus rendah hati. Rendah hati adalah karakter guru yang didambakan yang terus tertanam dalam diri guru. Menjadi guru tidak hanya mengajar saja tetapi harus memiliki keteladanan  seperti yang sudah kita bahas pada materi yang lalu dan karakter rendah hati. Guru jangan mengandalkan kesombongan tetapi memiliki kemampuan memaafkan. Seorang guru juga harus mampu mengelola emosional ketika menghadapi lingkungan yang sulit dikendalikan. Sebagai seorang guru harus rendah hati merasa bahwa peserta didik kita jadikan teman yang akan membantu tercapainya tujuan belajar. Dengan rendah hati kita akan memberikan pengetahuan dan kebijaksanaan kepada peserta didik.

Seorang guru harus menghormati orang lain tak terkecuali peserta didik. Seorang guru yang menyapa dengan halus, lemah lembut dalam tindak tanduknya akan selalu membekas dihati peserta didiknya. Semua yang dilakukan akan terbawa oleh peserta didik walaupun sudah tidak diajar lagi oleh guru tersebut. Guru harus memahami diri sendiri. Mengetahui kemampuan yang dimiliki. Saat mendapatkan tugas dari pimpinan maka dia akan siap menerima tugas tersebut dan dilakukan dengan sebaik mungkin. Dia bisa membalas kepercayaan tersebut dengan prestasi yang diberikan. Namun dia juga menyadari keterbatasan dirinya. Saat dia tidak tahu maka akan bertanya pada rekannya bila perlu memberikan kepercayaan kepada orang lain.

Dalam mengajar kita jangan sombong atau takabur. Walaupun kita ini seorang guru namun jangan merasa lebih tahu segalanya dibanding peserta didik. Untuk peserta didik setingkat SMP dan SMA mungkin dia  mendapat tambahan pengetahuan dari google atau yang lainnya. Jadi jangan menganggap peserta didik sekarang seperti kertas kosong yang tidak ada pengetahuan sama sekali. Kita sebagai guru harus rendah hati dan menerima kritik dan saran dari peserta didik. Dengan kritik dan saran maka ada bagian yang perlu diperbaiki lagi. Guru yang hebat adalah guru yang mau setiap saat melakukan perbaikan dan peningkatan kemampuan.

Guru juga jangan membanggakan kemampuan yang kita miliki sehingga tidak mau menerima saran dari orang lain apalagi peserta didik. Hal ini perlu kita hindari. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu pesatnya sehingga kemampuan yang kita miliki mungkin sudah tertinggal jauh. Oleh karena itu kalau ada saran dari peserta didik sekalipun mesti kita perhatikan.

Guru yang sombong atau tinggi hati tidak akan mampu meraih tujuan mengajar karena dia tidak bergaul akrab dengan peserta didiknya. Sehingga problematika belajar peserta didiknya tidak diketahui dan tidak bisa dipecahkan. Guru tidak mau menanyakan keluhan peserta didik. Begitu juga peserta didik mau bertanya segan untuk mengutarakan. Permasalahan ini bisa diselesaikan apabila seorang guru membimbing dengan kelembutan, menanyakan masalah yang dihadapi. Guru akan memberikan solusinya sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Kesimpulan dari pembahasan ini bahwa :

  1. Pengaruh karakter rendah hati tidak terbatas pada guru, akan tetapi memantul kepada peserta didik dan memberikan efek secara positif kepada peserta didik.
  2. Rendah hati adalah salah satu sebab dalam mengjilangkan jarak antara guru dan peserta didiknya.
  3. Guru yang sombong menyebabkan jauhnya peserta didik dengan guru mereka dan berpaling dari ilmu yang diajarkan. Peserta didik tidak memperhatikan materi yang diberikan oleh gurunya.

Kita sebagai generasi penerus akan senang apabila kita mengenang guru karena ada hal yang selalu teringat. Misalnya guru kita yang mengetahui kelemahan kita, tidak pernah marah dan menghargai kita sebagai peserta didik serta karakter yang baik lainnya. Marilah kita sebagai guru menerapkan hal-hal yang baik tersebut agar kita menjadi guru yang didambakan peserta didik kita. Mereka akan merindukan kita tatkala tak bertemu.

Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 21

Penulis Agung Pramono

Tinggalkan Balasan