VII.8 Guru yang serasi antara perkataan dan perbuatan

Terbaru138 Dilihat

8. Guru yang serasi antara perkataan dan perbuatan

Pak Sabar adalah guru agama islam. Sosok pak Sabar menjadi guru yang didambakan karena selain akrab dengan siswanya pak sabar seorang guru yang menurut peserta didik serasi apa yang dikatakan dengan yang diperbuatnya. Pak sabar tidak pernah membentak siswa, Setiap materi yang diajarkan maka pak Sabar mempraktekkan dengan perbuatannya. Pak Sabar melarang peserta didik berkata-kata kasar dan kotor maka pak sabar juga tidak pernah berkata kasar dan kotor kepada peserta didik. Jadi apa yang diperbuat sesuai yang dikatakannya. Peserta didik akhirnya mengikuti dengan rela apa yang pak Sabar anjurkan.

Pendidikan harus berlangsung dalam suasana kekeluargaan dengan guru sebagai orang tua dan peserta didik (siswa) sebagai anak. Seorang guru yang didambakan apabila peserta didik senang ketika diajar, mampu menerima pelajaran dengan baik dan tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa akan tercapai. Hal ini akan tercapai apabila seorang guru dapat menserasikan antara perkataan dan perbuatannya. Seorang guru harus punya sifat humanis. Perkataan dan perbuatan bisa selaras. Kata-kata yang diucapkan seorang guru merupakan cerminan dari ilmunya. Kata-kata itu harus merupakan satu kesatuan guru tidak boleh beda antara perkataan dan perbuatan. Ketika berkata-kata guru juga tidak boleh berbohong dan tidak jelas arahnya. Oleh karena itu kata-kata yang terucap harus memberikan semangat kepada peserta didik Seorang guru harus selalu menebarkan kasih sayang dengan sikap ramah,sabar, mau mengerti kesulitan peserta didik dan suka menolong. Seorang guru harus melakukan pendekatan dengan kelembutan dan hindari perkataan yang keras dan kotor.

Seorang Guru memerintahkan kebaikan kepada peserta didiknya maka seorang guru juga harus menjadi contoh orang yang pertama melakukan kebaikan. Begitu juga saat seorang guru melarang peserta didik (siswa) berbuat yang tidak pantas maka seorang guru pulalah yang pertama kali tidak melakukan perbuatan yang tidak pantas itu. Serasi antara ucapan dan perbuatan lebih diterima oleh peserta didik daripada hanya perkataan belaka Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar maka serasi antara perbuatan dan perkataan ini hal yang yang real yang harus dijalani karena guru adalah contoh yang harus diteladani. Para peserta didik.  menimba akhlak adab dan ilmu pengetahuan dari seorang guru maka sudah sepantasnya seorang guru harus bertindak sesuai dengan ucapan. Jangan sampai peserta didik meniru perbuatan dari gurunya yang tidak pantas.

Wajib bagi para guru untuk selalu takut kepada Allah Karena peserta didik adalah amanah yang dipikul di pundaknya. Hendak nya mereka berjuang keras dalam mengajarkan apa yang bermanfaat bagi peserta didik serta cara mempraktekkan antara ucapan dengan tindakan nyata mereka, karena hal itu akan memperkokoh ilmu pelajaran yang diberikan. Didepan kelas selain materi yang diajarkan sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasai maka di sela-sela mengajarkan materi pelajaran tersebut tentunya seorang guru akan memberikan nasehat-nasehat kebaikan kepada peserta didiknya.Janganlah ucapannya mendustakan perbuatannya

Seorang guru yang serasi antara perkataan dan perbuatan sangat didambakan untuk menjadi guru yang bisa menjadi sahabat, teman dan tokoh panutan karena pribadi inilah yang memberikan kepastian dan menutup hadirnya kebimbangan. Karena sosok yang diikuti bukan hanya pandai berbicara namun juga pandai dalam mempraktekkannya dalam perbuatan yang nyata. Seorang guru yang demikian adalah bersumber pada kejujuran, keterusterangan dan kekokohan pada sumber yang dipegang. Perilaku orang dipengaruhi oleh ucapannnya. Ucapan seseorang dipengaruhi oleh pemikirannya. Guru yang didambakan apabila pemikiran, ucapan dan perilakunya atau perbuatannya menggambarkan potret manusia yang penuh nilai-nilai kebenaran. Puncak kesempurnaan ketika serasi antara perkataan dan perbuatan  ketika pemikiran, ucapan dan tindakan senantiasa selaras dengan takaran kebenaran, kebaikan dan keindahan.

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah pertama merupakan kebiasaan tercela yang dilakukan orang yang ucapannya menyelisihi perbuatannya. Kedua kontradiksi ucapan dan perbuatan menempatkan peserta didik ada kebingungan dan menjadikannya tidak stabil pada satu keadaan. Ketiga besarnya tugas yang diemban para guru/pengajar untuk menyiapkan generasi yang akan datang. Keempat bahwa pemikiran akan menghasilkan ucapan yang selaras dengan perbuatan itu yang sangat diharapkan oleh peserta didik.

 

Lomba Blog Bulan Februari

Menulis Blog Jadi Buku

Tulisan hari ke 17

Penulis Agung Pramono

Tinggalkan Balasan