Reward Menulis di terbitkanbukugratis.com

Gaya Hidup, YPTD90 Dilihat

Apa yang memotivasi Anda menulis di terbitkanbukugratis.com? Apakah karena memiliki kesempatan menerbitkan buku gratis, atau karena hal yang lainnya?

Pertanyaan diatas cukup dijawab di dalam hati, tidak perlu diungkapkan, karena semua yang menjadi anggota Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD), adalah penulis. Bagi seorang penulis, tidak ada alasan untuk tidak menulis.

Terlebih lagi YPTD memberlakukan bagi anggota yang aktif memposting artikelnya di terbitkanbukugratis.com, maka secara otomatis mempunyai kesempatan untuk menerbitkan bukunya secara gratis.

Itulah ‘Reward’ yang diberikan terbitkanbukugratis.com kepada anggotanya yang terus aktif menulis. Cukup posting 10 artikel, maka sudah berhak untuk mengajukan ISBN, dengan demikian buku yang akan diterbitkan ber-ISBN.

Reward ini jelas lebih bernilai dibandingkan uang, karena dengan menerbitkan buku, maka Anda sah menjadi penulis, karena buku adalah ‘Mahkota’ bagi seorang penulis, sebagai bukti Anda adalah seorang penulis, karena wujud hasil kerjanya terbukukan.

Tapi bisa jadi ada yang memang hobi menulis, sehingga Reward itu bukanlah satu-satunya yang memotivasi dia untuk menulis. Baginya menulis sudah menjadi kebutuhan primernya, setiap hari harus menulis, agar pikirannya terus terasah karena menulis.

Menulis itu adalah upaya untuk menggugah rasa, dan kepekaan sosial, budaya, politik, juga kepekaan nurani. Dengan menulis ada jejak yang bisa ditinggalkan, ada amal perbuatan yang bisa ditinggalkan.

Orang boleh berpendidikan setinggi langit, kalau dia tidak menulis, maka akan hilang dari peradaban dan sejarah. Itu yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer, dan Pram juga bilang, menulis itu bekerja untuk keabadian.

Tidak ada pamrih dalam menulis, karena menulis itu adalah upaya untuk mengungkapkan berbagai gagasan dan ide, serta pengalaman. Tujuannya hanya satu, agar terbaca, dan memberikan manfaat bagi pembacanya.

Jadi, kalau ada reward dari kegiatan menulis tersebut, itu bukanlah tujuan utama. Reward seperti itu adalah merupakan bentuk apresiasi, yang diharapkan bisa memotivasi. Tapi sebetulnya, tanpa reward tersebut pun, tetap saja akan terus menulis.

Menulis itu melepaskan berbagai sumbatan yang ada di dalam pikiran, yang perlu di ejawantahkan, agar terbaca oleh orang lain, syukur-syukur bisa memberikan manfaat.

Tinggalkan Balasan

6 komentar

  1. Setuju Pak Aji, menulis dan terus menulis, adapun akhirnya ada reward bisa terbitkan buku, ya itu hak yg ga boleh ditolak , Simbiosis mutualisme kata ahli IPA, kita meramaikan Web ini dan kita terima rewardnya . Ini sangat berarti bagi kami demi kelangsungan karir kami yg masih aktif hehe…

  2. Reward atau penghargaan pada dasarnya adalah pengakuan atas prestasi seseorang pada satu profesi. Penghargaan itu berkelas kelas mulai tingkat RT RW DESA Regional Nasional sampai International. Betul ungkapan Pram, Reward tertinggi seorang anak manusia adalah BUKU dimana pada sampul kitab tercantum namanya. Sejatinya Buku adalah bukti pengakuan akan adanya keabadian karena Mahkota. itu merupakan alibi tak terbantahkan bahwa sang penulis pernah ada di muka bumi. YPTD siap mem fasilitasi menggapai Mahkota.

    1. Sepakat pak TD.. Penghargaan atas jerih payah dalam menulis, hanya saja wujudnya lebih realistis, dan sangat berguna bagi penulis, karena bisa menerbitkan buku dengan gratis, dan ber-ISBN pula.. Salam hormat pak TD

  3. Wah, terima kasih banyak. saya adalah penulis pemula di YPTD. Saya mendapatkan informasi tentang terbitkan buku gratis di YPTD setelah mengikuti program belajar menulis gelombang 16 bersama om Jay dan pak H Thamri Dahlan adalah salah satu narasumber. Sekali lagi terima kasih.