Cara Menghindari Kata Sifat

Artikel ke 18
CARA MENGHINDARI KATA SIFAT

Cara ini hanya berlaku dalam menulis kreatif, tidak dianjurkan dalam penulisan secara umum. Dalam menulis kreatif, penggunaan kata sifat sangat disarankan untuk dihindari. Alasannya sangat masuk akal, dan sangat berpengaruh pada pembaca.

Dalam tips menulis kreatif sangat dianjurkan hindari kata sifat. Kata sifat adalah kata yang mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya penggunaan kata sifat ini membantu menjelaskan sebuah objek, seseorang atau lainnya lebih spesifik.

Kata sifat sangat umum digunakan dalam sebuah kalimat untuk membentuk suatu cerita. Tapi, sebaiknya hindari penggunaan kata sifat dalam membuat tulisan kreatif. Karena, kata sifat tersebut bisa diganti dengan frasa yang lebih menarik, yang bisa menggugah imajinasi pembaca.

Misalnya, mengganti kata sifat dengan frasa yang lebih menarik. Seperti, “mulut pria itu berbau alkohol” menjadi “Wanita itu selalu membuat jarak saat berbicara dengan pria yang ada dihadapannya”.

Contoh seperti diatas saya rasa sudah umum digunakan para penulis kreatif. Frasa imajinatif dianggap lebih bernilai sastra dibandingkan dengan kata sifat yang terlalu terang benderang. Sehingga apa yang dituliskan secara satu kesatuan akan memperindah diksi yang digunakan.

Saya sendiri pada awalnya memang tidak terlalu peduli dengan penggunaan kata sifat, tapi secara kaidah penulisan kreatif memang sangat disarankan untuk memilih kata yang tepat. Tujuannya agar pembaca bisa berimajinasi mengikuti apa yang dituliskan, dan tidak mudah menebak apa yang disampaikan.

Cara Menghindari atau mengurangi penggunaan kata sifat adalah, dengan memilih frasa yang tepat dan lebih imajinatif seperti yang sudah dicontohkan diatas. Memang penulis kreatif dituntut untuk kaya perbendaharaan kata, untuk memperkaya perbendaharaan kata tentunya dengan banyak membaca.

Salah satu cara untuk menghidupkan suatu tulisan kuncinya bisa ada pada pemilihan frasa, sehingga sebagai seorang penulis harus bisa kreatif serta terampil dalam memilih kata atau diksi yang sesuai.

Saat penulis tidak mampu memilih bahasa yang tepat, maka tulisan yang dihasilkan akan cenderung menjadi terasa hambar, membosankan saat dibaca, serta kaku. Maka, tak heran jika dalam berlatih menulis kreatif ini diperlukan waktu yang lama untuk belajar.

Salah satu keahlian yang harus dikuasai seorang penulis ialah kemampuan seorang penulis dalam memilih bahasa yang tepat. Penggunaan bahasa dalam menulis dapat dilihat dan disesuaikan berdasarkan keperluan atau kepentingan.

Misalnya akan menulis tulisan popular, kamu bisa memilih menggunakan bahasa renyah khas anak muda yang santai. Kemudian apabila tulisan tersebut diperuntukkan lembaga pendidikan, kamu bisa menggunakan bahasa yang baku atau bisa juga menggunakan bahasa yang ilmiah.

Pemilihan frasa sebagai pengganti kata sifat memang dianggap paling efektif dalam menghindari kata sifat. Namun bukan berarti penggunaan kata sifat itu diharamkan dalam menulis kreatif.

Artikel ini tidak sama sekali bermaksud mengharamkan penggunaan kata sifat. Hanya sekadar menyarankan menghindari kata sifat dalam menulis kreatif, agar apa yang dituliskan lebih imajinatif, dan mampu menggugah imajinasi pembaca.

Ajinatha

Tinggalkan Balasan