Hai teman-teman, bertemu lagi dengan saya Amanda. Untuk kali ini saya akan membahas tentang contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan Pancasila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”. Teman-teman, ada yang tahu gak sih kenapa nilai-nilai Pancasila sangat perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya, karena Pancasila adalah falsafah atau pedoman kehidupan bangsa Indonesia yang mana sudah pasti digunakan sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Selain kitab suci tentunya Pancasila juga digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai Kemanusian yang mencakup di segala aspek, lho. Mengapa Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia ya? Karena bangsa Indonesia adalah negara yang terdiri satu kesatuan, banyak suku serta agama, dan tidak lupa daerah dan provinsi yang sangat luas, maka dari itu Pancasila diambil dan disepakati oleh para leluhur karena Pancasila mengadung nilai yang sangat netral tanpa membedakan suku satu dengan yang lainnya, serta agama satu dengan agama yang lainnya.
Hidup bernegara dengan banyak suku sangat rentan dengan kerusakan kesatuan. Maka dari itu saya di sini akan membahas apa saja contoh yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebgaia masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman di segala aspek. Adapun saya menyertakan beberapa contoh mengenai hal-hal yang dapat kita lakukan dalam rangka mengamalkan sila “Persatuan Indonesia”, yaitu :
- Menjaga persatuan dalam masyarakat
Bagaimana sih cara simple kita yang tumbuh sebagai manusia beragam dalam menjaga persatuan dalam masyarakat? Menurut saya banyak sekali cara yang bisa kita lakukan dalam menjaga persatuan di masyarakat yang penuh perbedaan.
Contoh simple yang pertama yaitu dengan menanamkan rasa toleransi. Apa sih toleransi itu? Toleransi adalah rasa saling menghormati dan menghargai ditengah keberagaman budaya pada masyarakat. Indonesia adalah negara kepulauan yang terbagi dalam 34 provinsi. dari setiap provinsi ini tentu saja memiliki ciri khas masing-masing dari daerah yang ada di Indonesia. Nah, kita dapat memulainya dari hal kecil seperti ini, yaitu mencintai setiap kebudayaan dan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. TKita sebagai masyarakat yang baik tidak boleh saling menghina kebudayaan dari daerah lain dan hanya membanggakan daerah sendiri. Namun, kita harus saling membanggakan semua kebudayaan serta keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Kedua, menghormati perbedaan dengan selalu bersikap ramah dan menghilangkan egoisme masing-masing suku dan golongan. Indonesia selain terdiri dari kepuluan dan daerah yang banyak. Indonesia juga terdiri dari berbagai macam suku dan juga agama. Kita sebagai rakyat Indonesia harus saling menghormati apapun sukunya dan apapun agamanya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti ini, misal Adul terlahir sebagai pemeluk agama Kristen, namun Adul tetap menghormati suara adzan yang berkumandang pada jam tertentu setiap harinya dengan cara menghentikan aktivitas yang sedang ia lakukan saat itu.
- Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
Apa aja sih sikap yang dapat mencerminkan perilaku yang mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ini? Contoh yang pertama dapat kita terapkan dalam lingkungan terkecil dan terdekat yaitu selalu membantu keluarga dalam mengerjakan sesuatu jangan mengutamakan bermain sendiri. Kita di rumah terdiri dari ayah, ibu, kakak, dan adik. Disaat hari weekend tentu saja kita selalu berkumpul bersama. Hal-hal kecil yang selalu dilakukan saat weekend ialah membersihkan rumah bersama. Disaat-saat seperti inilah kita dapat menerapkannya yaitu dengan cara membantu kakak membersihkan halaman rumah sedangkan ayah dan ibu memasak makanan di dapur serta tidak lupa adik ikut turut membantu membersihkan kaca, misalnya. Hal ini tentu harus dilakukam secara bersama-sama agar segala pekerjaan yang mungkin saja berat bila dilakukan sendiri menjadi lebih ringan dilakukan bersama-sama. Jangan hanya berdiam diri saja dan melakukan kesibukan sendiri disaat orang lain justru membantu membersihkan rumah.
Yang kedua adalah mengutamakan mengerjakan hal yang bergotong royong atau menyempatkan diri untuk bergotong royong. Tentu di setiap hari Minggu selalu ada kerja bakti antar warga setempat. Hal tersebut bukan semata-mata hanya untuk membersihkan halaman komplek saja namun juga dapat menjalin silahturahmi antar tetangga dan menjaga kesatuan secara goting royong. Setidaknya kita sebagai sesorang yang tinggal di tempat tinggal tersebut harus turut serta dalam kegiatan kerja bakti setiap minggunya. Mengambil sampah dalam parit, misalnya. Hal yang kita lakukan tersebut sudah termasuk ke dalam partispasi kepada kerja bakti di lingkungan rumah kita atau bisa juga dengan menyediakan makanan serta minuman untuk para bapak yang sedang menyapu sekitaran komplek dan sebagainya.
Yang ketiga, melakukan bermusyawarah untuk mencapai suatu mufakat. Misalnya, di dalam suatu Karang Taruna RT. 008 akan mengadakan perlombaan dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun Karang Taruna memiliki kendala dalam kekurangan dana sponsor. Lalu bagaimana cara para anggota Karang Taruna tersebut mencari jalannya? Tentu saja hal pertama yang akan mereka lakukan ialah dengan mengadakan rapat anggota. Membicarakan semua kendala yang terjadi dan mencari solusi jalan tengah. Ada salah satu anggota mengusulkan untuk menarik dana dari para masyarakat setempat. Ada juga yang memiliki usul untuk patungan suka rela dari para anggota karang taruna. Disaat seperti inilah mereka diuji untuk saling membuang egonya masing-masing. Hingga akhirnya keputusan terakhir diambil dari suara terbanyak dari setiap anggota yang hadir.
Sekian pembahasan dari sayang mengenai sikap-sikap yang mencerminkan dari nilai Pancasila ke-3 “Persatuan Indonesia”. Saya mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan dan terima kasih untuk kalian para pembaca yang telah meluangkan waktunya. Semoga apa yang telah saya tulis di atas dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua. Akhir kata, sampai bertemu di artikel saya berikutnya. SEE YOU SOON, GUYS!
Salam hangat dari penulis,
Amanda Sukma Dewanthi
@amndew