Mengembangkan Sikap Empati

Kesehatan, Terbaru140 Dilihat

 

Empati adalah emosi yang berbeda dengan rasa iba dan simpati. Manfaat empati tidak hanya sekedar untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain, tetapi juga membantu mengatur emosi dan membentuk nilai-nilai moral.

Tidak semua orang memiliki tingkat empati yang sama, ada yang mudah untuk berempati dengan orang lain dan ada pula yang kesulitan untuk bisa menempatkan diri di posisi orang lain. Empati adalah hal yang tidak dimiliki seseorang dan terkadang membutuhkan latihan untuk bisa dikembangkan atau ditingkatkanosi dan membentuk nilai-nilai moral.

Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain (wikipedia, 2021)

Empati yang dimiliki seorang perawat merupakan kemampuan dan upaya perawat untuk memasuki kehidupan seorang pasien, untuk melihat dan merasakan perasaan pasien serta memahami makna perasaan tersebut bagi kehidupan pasien sehingga terjalin hubungan yang terapeutik antara perawat denga pasien. Oleh karena itu memiliki sifat empati sangat dibutuhkan seorang perawat, selain untuk menjalin hubungan yang baik dengan pasien, empati juga diperlukan untuk mempermudah menggali permasalahan pasien, yang nantinya berguna untuk dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.

Empati seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan akan mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Perawat yang memiliki rasa empati yang baik dalam dirinya akan mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengerti emosional yang sedang dialami pasien serta memberikan respon yang tepat terhadap emosional tersebut. Namun saat ini banyak terdengar keluhan-keluhan pasien dan keluarga tentang buruknya pelayanan keperawatan di rumah sakit. Keluhan yang sering terdengar mengenai sikap dan tindakan perawat yang mengecewakan dan tidak berempati misalnya, perawat sering marah-marah, tidak sabar, kurang perhatian, kurang tanggap, tidak mengerti kebutuhan pasien, kurang terampil, tidak memberikan rasa nyaman pada pasien, dan sebagainya (Butarbutar & Fathi,  2018)

Penelitian Damaiyanti, 2008 (dalam Hasim, dkk, 2018)  menyatakan bahwa apabila perawat mampu melakukan hubungan interpersonal dengan pasien secara baik serta memberikan perhatian yang penuh maka kepuasaan pasien akan meningkat sehubungan dengan hal tersebut.

Dari hasil penelitian oleh Hasim, dkk 2018 didapatkan hasil  ada hubungan antara persepsi pasien tentang empati perawat dengan kepusaan pasien, dimana empati perawat yang dinilai perawat mendengar keluhan pasien, memberikan komentar terhadap apa yang dirasakan pasien, menjelaskan cara mengatasi masalah pasien, memberikan informasi yang jelas pada pasien, menjelaskan pada pasien dengan kata kata sendiri, berbicara dengan suara yang lembut, memelihara kontak mata, melayani dengan penuh kesabaran dan menghargai dan menghormati pasien akan meningkatkan kepuasaan pasien (Damaiyanti, 2008 dalam Hasim, dkk 2018)

Mengapa sikap empati itu penting? Beberapa alasannya adalah:

  1. Lebih mudah bekerja sama dengan orang lain
  2. Mudah membangun pertemanan bahkan persahabatan
  3. Berpengaruh dalam pengambilan keputusan moral
  4. Berani mengambil sikap ketika orang lain mendapat perlakuan tak adil

Cara mengembangkan sikap empati

Para peneliti meyakini bahwa seseorang bisa memprioritaskan dan juga meningkatkan rasa empati dalam dirinya. Beberapa caranya adalah:

  1. Berkumpul dengan orang yang berbeda

Penting untuk keluar dari zona nyaman dan berkumpul dengan mereka yang berbeda. Entah itu perbedaan latar belakang, kemampuan sosial ekonomi, etnis, kesempurnaan fisik, dan lainnya. Orang yang banyak menghabiskan waktu dengan mereka yang berbeda akan memiliki rasa empati lebih besar. Ini adalah bentuk penerimaan terhadap perbedaan dan bukannya menonjolkan bahwa diri sendiri berbeda dengan orang lain.

  1. Menjadi pendengar yang baik

Tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik. Sikap empati tentu berperan penting ketika berada di posisi ini. Sadari betul bahwa ketika ada orang bercerita tentang kesulitan yang dihadapinya, tugas pendengar adalah mendengarkan, bukan untuk memberi jawaban.

Tugas utama Anda adalah mendengarkan ceritanya, bagaimanapun caranya orang tersebut mengekspresikan emosinya. Mau menyisihkan waktu dan mendengarkan curahan hati orang lain adalah bentuk empati yang nyata.

  1. Posisikan diri menjadi orang lain

Meski mustahil bisa memposisikan diri seperti orang lain secara 100%, setidaknya cobalah membayangkan jika Anda ada di posisi tersebut. Bayangkan jika Anda yang mengalami hal itu. Pola pikir seperti ini akan membantu membentuk sikap empati sekaligus rasa solidaritas untuk bersama-sama merasakan apa yang mereka hadapi.

  1. Tertarik dengan sekitar

Contoh sikap empati adalah ketika seseorang dengan tulus mau mengajak bicara orang asing yang duduk di sebelahnya saat di pesawat atau bus. Bukan untuk menginterogasi, namun orang yang memiliki sikap empati tinggi menganggap orang lain lebih menarik ketimbang dirinya sendiri.

Di sinilah sikap empati membuat seseorang mau melihat dengan kacamata lebih luas terhadap apa yang terjadi di dunia. Topik yang dibicarakan tentu bukan basa basi tentang cuaca, namun memahami perspektif dari kacamata orang lain. Tak mudah melakukan hal ini karena perlu keberanian.

  1. Mulai perubahan sosial

Sikap empati yang terakumulasi bahkan bisa mewujudkan perubahan sosial dan aksi yang besar. Ini bisa terjadi ketika orang dengan sikap empati tinggi berinisiatif melakukan aksi sosial atau berkumpul dengan sesama orang yang memiliki sifat yang sama. Tidak menutup kemungkinan, buah dari pemikiran orang-orang dengan empati ini dapat mengubah dunia.

  1. Imajinasi tanpa batas

Orang yang memiliki sikap empati tinggi juga tak akan segan berimajinasi tanpa batas. Tentunya, ke arah perubahan dunia yang lebih positif. Contoh sikap empati ketika mengampanyekan pemanasan global, orang yang empati tak ragu memposisikan diri untuk membaca perspektif perusahaan minyak yang belum terbarukan.

Contoh sikap empati bisa dimulai dari hal-hal sederhana, tak selalu yang bersifat muluk-muluk dan fenomenal. Anak-anak bahkan sudah bisa menanamkan rasa empati lewat apa yang diajarkan orangtua atau orang terdekat mereka. Hal yang lebih rumit adalah menjaga agar sikap empati ini tidak luntur.

Sikap empati bisa diaplikasikan di tiap konteks hubungan dengan orang lain. Mulai dari atasan kepada bawahan, pertemanan, kekerabatan, dan banyak lagi.

 

Referensi :

https://id.wikipedia.org/wiki/Empati, diakses 16 April 2021

https://www.sehatq.com/artikel/cara-mengembangkan-sikap-empati-yang-baik-bagi-diri-sendiri-dan-orang-lain, diakses 16 April 2021

Hasim , dkk, 2018, Hubungan Persepsi Pasien Tentang Empati Perawat Dengan Kepuasaan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rsud Sleman Yogyakart, Prodi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta 2 Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jurnal ISSN : 1978-5755 Vol. 7 No.1 Maret- 2018

Tinggalkan Balasan