Tantangan Menulis Puisi Hari ke 11

Puisi22 Dilihat

. Pengorbanan Ibu

Kodratmu sangat mulia

Memiliki rahim dan indung telur

Tempat tinggal janin yang nyaman

Sampai saatnya sang bayi hadir ke dunia.

Rela berbagi asupan dengan sang bayi.

Kebebasan dan gerakmu terganggu

Kenyamanan dan ketenanganmu terusik

Saat melahirkan kau berjuang sepenuh hati

Pengorbanan ibu tiada tara

Rela menderita demi sang buah hati 

Selalu memberi tak harap kembali

Selalu memeluk anaknya dalam doa

Surakarta Hadiningrat 11 Januari 2023

32.Doa Seorang Ibu 

Di hening malam

Bersimpuh, meratap  dan menangis

Saat mengharap rida Ilahi 

Sang Ibu yang selalu memeluk  buah hatinya dalam doa

Nak, bertumbuh dan taatlah kepada Allah

Nak, ibadahmu sebagai sarana naik kelas

Nak, dalam tiap lisan yang kau ucapkan ada doa

Nak, latihlah dirimu agar peka dengan lingkungan

Doa ibu pasti diijabah Allah

Doa ibu selalu ada buat si buah hati

Jangan membuat ibu luka dan sedih

Beliau orang yang sangat mulia 

Jangan durhaka atau menyakitinya.

Surakarta Hadiningrat 11 Januari 2023

33. Ada Surga di Telapak Kakinya 

Kasih sayang ibu kepada anaknya tiada tara

Ibu sosok hamba Allah yang sangat dimuliakan

Dari rahim seorang ibu lahir pejuang manusia hebat

Ingat semua ucapan ibu adalah doa yang berbuah manis

Di dalam pelukan dan perhatian ibu sang bayi bertumbuh 

Sejak terjadi pembuahan di rahimnya

Bentuk tubuh pun membesar di bagian perut

Perubahanan mempengaruhinya selama hamil

Pola hidup berbagi dengan janin yang di rahimnya

Lahirnya sang bayi menyempurnakan ia sebagai wanita

Ibu memiliki kodratullah yang istimewa 

Pengorbanannya menghantar sukses si buah hatinya

Terbaik adalah berbakti dan mencintaimu sepenuh hati

Jangan pernah sakiti apalagi membuuar cedera di hatinya

Karena murkanya seorang ibu akan menutup jalan menuju surga

Kutipan

Allah berfirman

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. Al Ahqaf:15

Surakarta Hadiningrat 11012023

Tinggalkan Balasan