MENGAMBIL BERKAH DARI PEUSIJUEK

Terbaru78 Dilihat

PETUAH SAHAJA SANG FAKIR

TANTANGAN KMAB-YPTD

TULISAN KE-12

Peusijuk artinya tepung tawar. Peusijuk adalah serangkaian tradisi doa dengan perbuatan  yang sangat kental bagi seluruh masyarakat Aceh ketika dilaksanakan dalam acara apapun dengan menggunakan percikan air yang telah dibacakan ayat suci Alquran.  Peusijuek ataupun tepung tawar biasanya dilakukan pada acara-acara penting/sakral seperti acara pesta perkawinan/pernikahan, ketika menempati rumah baru, kendaraan baru, sembuh dari suatu penyakit, sembuh dari suatu kecelakaan,tujuh bulanan, permulaan pengajian bagi anak-anak, turun tanah/marhaban, membuka toko baru, orang perjalanan jauh, orang yang ingin menunaikan haji dan umrah, orang selamat dari suatu musibah, kenduri sawah dan laut dan lain sebagainya.

Menurut Tgk H. Ibrahim Bardan (Abu Panton) prosesi peusijuk biasanya dilengkapi dengan dalong, bu leukat, tumpoe / u mirah, breuh pade, on seunijuek, on manek manoe, naleung sambo, teupong tabeu, glock/ceurana dan sange. Dalong adalah sejenis talam yang terbuat dari kuningan dan bertujuan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Bu leukat adalah nasi ketan yang merupakan simbol perekat pihak-pihak yang bersengketa. Tumpoe / u mirah bertujuan untuk menciptakan keharmonisan pihak-pihak yang bertikai. Breuh pade adalah campuran beras dan padi yang bermakna agar menjauhi sikap sombong. On sineujeuk, on manek manoe dan naleung sambo adalah tiga jenis tumbuhan yang diikat menjadi satu sebagai isyarat untuk memperkokohkan persatuan dan tidak terulang perpecahan. Teupong tabeu yaitu tepung yang rasanya tawar, bertujuan mendinginkan sekaligus membersihkan hati. Blok adalah wadah air yang bermakna agar pihak-pihak yang bertikai selalu damai sehingga memperoleh berkah dan lebih leluasa dalam mencari nafkah. Sedangkan sange adalah tudung saji yang mengisyaratkan harapan perlindungan dari Allah SWT.

Bagi masyarakat Aceh Peusijuk sangat berarti dalam setiap agenda yang dilakukan untuk mengambil keberkahan dari lantunan doa-doa yang diselipkan atau mengambil tafaul, agar menjadi berkah dalam setiap hal yang dilakukan asal tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Peusijuek dipimpin oleh seorang yang paham agama baik, bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Bagi orang yang hadir dalam acara tersebut  orang membacakan serangkaian doa untuk orang yang bersangkutan setelah dilakukan proses Peusijuek.

Kesejahteraan, kedamaian, serta keberkahan itu tidak terlepas dari setiap doa yang dilantunkan. Masyarakat Aceh sangat kental dengan nilai religiusnya dalam setiap apapun yang dilakukan. Bagi masyarakat Aceh nilai yang harus tertanam pada dasarnya adalah nilai agama, apapun yang dilakukan akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Peusijuek juga merupakan sunnah nabi yang pernah nabi lakukan. Ketika sayyidah Fatimah mau menikah nabi sendiri melakukan proses peusijuk atau tepung tawar kepada anaknya, supaya anaknya berkah dalam berumah tangga dan tenteram.

Ingat!!

Lakukanlah sesuatu itu dimulai dengan dengan doa, maka apapun yang dilakukan akan berkah, dan jangan selipkan doa disesuatu yang dimurkai Allah yang dapat mencelaka diri.

 

 

Tinggalkan Balasan