Maafkan Punggung Terjalmu Aku Lewati
Bismillahiohmanirohim
Terimakasih Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas Karunia yang dilimpahkan bagi kita semua atas sehat jasmani dan rohani dan setiap hembusan napas untuk merasakan nikmat dunia. Semoga apa yang dirasakan kita semua pandemi covid 19 segera berakhir.
Jam 05.30 wib sayup-sayup terdengar lantunan shalawat memuji keagungan Allah SWT terasa menenangkan mengelus lubuk hati yang paling dalam, disaksikan langit warna biru sedikit menguning semilir sentuhan dingin udara pagi lembut mengelus penuh kasih sayang.
Bahagialah manusia, karena kebahagian tidak datang tiba-tiba tetapi bahagia direncanakan dan ditempuh dengan segala bentuk ikhtiar, dengan sebenar-benarnya engkau dan aku tahu itu semua atas Anugrah-Nya.
Selamat pagi kekasih hati kedua orantua ku do’a yang terbaik aku panjatkan atas keringat dan tangisan hati kebahagiaan atas hadirnya diriku yang tak pernah dan tak akan mampu mengembalikan kasih sayang itu.
Selamat pagi istri dan anaku tercinta, bangunlah bahwa setiap hari kita mesti mensyukuri atas cinta dan kebahagiaan ini yang telah dicontohkan oleh pendahulu kita orangua terkasih.
Kopi pagi cap kupu-kupu kesukaan nampak terlihat menerbangkan uap hawa panas kenikmatan, aroma khasnya cukup menggugah selera disempurnakan dengan semangat pagi melangkah melaksanakan tugas pengabdian seperti biasa. Aku adalah umar bakri, diujung pena dunia kewajiban menanti insan pendukung loyalitasku dan insan penerus bangsa.
Luar biasa tak terasa dendangan hati terbuyarkan dengan angka 06.30 wib untuk segera melangkah, seperti biasa bergegas dengan segala kepatuhan hati dan raga, seperti biasa pula kenikmatan pagi nampak terasa terlewati dari menit pertama hingga menit selanjutnya.
Diujung tikungan tajam mengarah ke kanan berhiaskan aneka benalu dan ilalang lambaian daun pisang nampak bahagia menyambut insan pagi, dua burung tekukur terbang rendah meliuk entah menyasar apa aku tak tahu. Tetapi aku yakin mereka sama seperti diriku melangkah untuk harapan nyata.
Photo :Sudut Kampung Hariang
Sejenak rehat ku sandarkan sahabat jepang ini motor honda win, lalu ku abadikan satu sudut dengan camera handphone lama, tak terasa ingatan ku menelisik ke 30 tahun dahulu atas daya ingat ini, sudah berubah dan perubahan itu terlihat kembali.
Dahulu yang ku tahu ini adalah sebuah pasar kampung, segala macam hasil bumi tumpah ruah dari berbagai pelosok kampung pula, disini pula tempat berkumpulnya mobil angkutan spesial tempo dulu Nissan Patrol, dulu aku salah satu anak kecil yang ikut dengan salah satu supir Nissan Patrol peranku adalah kenek (sebutan sunda lebak) atau teman pembantu supir. Saat itu pula aku merasakan ternyata negaraku sangat luas terasa seperti aku berada disuatu tempat yang asing.
Tetapi saat ini, setiap hari ku lewati dan melihat perubahan itu, kampung Hariang namanya entah apa filosofis nama kampung itu aku tak pernah iseng mencari tahu, namun atas perubahan itu aku semakin tahu bahwa Kampung hariang memiliki potensi komoditas seperti komoditas yang ada dikampung lainnya di Kecamatan Sobang.
Ada beberapa pula destinasi wisata lokal dengan curugnya, begitupula ada satu destinasi wisata unggulan yaitu Goa Sangiang cukup dikenal khalayak. Perkembangan tata kelola pemerintahan kecamatan berpengaruh besar atas perubahan dan munculnya penggalian potensi-potensi setempat hingga memberikan pengaruh postip atas nilai sosial dan budayanya.
Photo : Area Goa Sangiang
(by. Yayan Suryana)
Kecamatan sobang merupakan Kecamatan pemekaran wilayah dari Kecamatan Muncang, tentu pemekaran itu sangat berpengaruh nyata atas perkembangan wilayah.
Menit berlalu konsentrasi ini buyar dengan lewatnya mobil angkutan umum minibus jurusan Hariang via Rangkasbitung saat itu pula kembali melangkah menyusuri jalan berliku berbalut batu terjalan dan aku yakin esok lusa terjalnya jalan ini akan segera berakhir dengan polesan aspal hitam harapan. Selamat tinggal sejenak Hariang, maafkan punggung terjalmu aku lewati setiap hari untuk sebuah optimisme.
Salam Literasi
#KMAA Day 4 YPTD