Pengalaman Tarawih Malam ke-17

Terbaru380 Dilihat

Malam ini sangat spesial, karena pada umumnya di negeri kita dari mulai istana negara sampai pelosok desa, setiap malam ke-17 diperingati sebagai Malam Peringatan Nuzulul Qur’an (malam diturunkannya permulaan Al-Qur’an). Maka setelah pelaksanaan shalat sunah tarawih dibeberapa tempat atau institusi biasa mengadakan acara ceremonial yang isinya terdiri dari ceramah nuzulul qur’an atau kegiatan lainnya. Bertepatan dengan hari Rabu, 28 April 2021 penulis memilih tempat tarawih tidak jauh dari Saunk Qur’an tempat dimana disitu ada dua kegiatan utama yaitu pertama Bengkel Al-Qur’an bagi mereka yang ingin belajar dan mengajar Al-Qur’an, maka disebut saunk Qur’an. Kedua yaitu Bengkel Entrepreneur (BEKEN), keduanya kami berupaya padukan makanya sering disebut Saunk Qu BEKEN.

Musholla Al-Ikhlas namanya, lokasinya satu RW yaitu RW.020 Kel. Harapan Jaya Bekasi Utara Kota Bekasi namun beda RT dengan Saunk Qu BEKEN. Kalau Saunk Qu berada di RT.04 sedangkan musholla Al-Ikhlas berada di RT.03. Meskipun tidak ada acara special di Musholla Al-Ikhlasa hanya tarawih biasa namun dengan saya melakukan Tarling (Tarawih Keliling), saya bisa menikmati perbedaan suasana tarawih di masing-masing Masjid dan Musholla yang dikunjungi. Di Musholla Al-Ikhlas ini tarawih sebanyak 23 rakaat dengan witir. Setiap dua rakaat diselingi dzikir doa dan shalawat. Peran bilal dan muroqi diberikan kepada remaja masjid dan dijadwal atau digilir setiap malam diantara mereka. Kali ini Bilal adalah Bang Aditya, dengan suara merdunya beliau melantunkan puji-pujian diantara dua rakaat shalat tarawih.

Ada cara lain untuk mengetahui posisi rakaat dalam shalat tarawih yang 23 rakaat, selain dengan menyimak bacaan surat yang dibaca imam (jika bacaannya berurutan dari surat At-Takatsur menuju Al-Lahab), juga dengan menyimak dzikir, doa dan shalawat yang dibaca oleh bilal. Mulai dari Fadhlamminallahi ta’ala wanikmah, sampai Amirul Mu’minina Sayyidina Abu Bakar As-Shidiq, Umar Bin Khottob, Utsman Bin Affan sampai Ali Bin Abi Thalib. Dilanjutkan dengan doa shalat tarawih dan ditutup dengan shalat witir dan doa shalat witir. Selesai shalat seperti biasa dilanjutkan dengan berbincang santai sampai serius dengan jamaa’h dan pengurus yang ada. Bang Rendi yang juga penggerak Karang Taruna di wilayah itu berbicara tentang bagaimana peran remaja dan pemuda dalam memakmurkan masjid.

Sedangkan di bagian lain sudah ada yang mulai tadarus Al-Qur’an dengan suara toa yang ada di musholla tersebut. Ada juga yang membawa tripot dan pesawat HP untuk mengambil gambar atau live di media sosial. Al-Qur’an memang memberikan perhatian kepada generasi muda lewat salah satu suratnya yaitu surat Al-Kahfi bahwa tujuh pemuda Kahfi yang masuk ke dalam goa adalah para pemuda yang beriman dan bagi mereka Allah berikan karunia berupa petunjuk atau hidayah. Untuk itu maka Saunk Qu BEKEN sudah membuat rencana kegiatan untuk remaja dan pemuda yang ada di Saunk Qu BEKEN dan Musholla Al-Ikhlas yaitu berupa Pelatihan Fotografi. Mengapa fotografi?

Kita tahu bahwa dunia remaja dan pemuda tidak jauh dari camera HP. Agar foto yang mereka buat itu lebih eyecatching dan bisa berpotensi viral atau bermanfaat maka pelatihan fotografi itu sangat dibutuhkan. Semoga dengan pelatihan fotografi bisa menambah makna puasa bagi mereka, sehingga waktu yang ada lebih bermanfaat. Sebagaimana makna yang terkandung dalam doa shalat tarawih yaitu kita berdoa untuk memiliki iman yang sempurna, mampu melakukan amalan-amalan fardhu serta mampu menghindarkan diri dari amalan-amalan yang sia-sia (laghwun). Sejalan dengan itu dalam surat Al-Mu’minun (Surat 23) ayat 1-3 juga Allah SWT telah berfirman:

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خَاشِعُوْنَ وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغِْو مُعْرِضُوْنَ

  1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
  2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,
  3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

Terlebih kita berada di bulan Ramadhan ini marilah benar-benar kita jadikan sebagai bulan ibadah, bulan amal dan bulan taubat menuju pribadi dan lingkungan yang lebih baik.

Setelah pulang dari tarawih malam ke-17 saya mencoba memantau media sosial facebook dan youtube ternyata ada sebuah acara dari salah satu partai politik Islam yang menamakan partainya sebagai partai dakwah sedang melakukan siaran langsung peringatan Nuzulul Qur’an di malam ke-17. Alangkah indahnya jika setiap institusi melakukan peringatan yang sama. Selain untuk mengisi berkahnya Ramadhan juga akan semakin mendekatkan diri kepada Al-Qur’an sehingga hayatan thoyyibah atau baldatun thoyiibatun warobbun ghofuur yang dicita-citakan oleh para founding father negeri ini akan semakin dekat. Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan