Membacalah, maka anda akan mengenal dunia. Menulislah, maka dunia akan mengenal anda.
Antara membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Untuk menulis akan lebih mudah apabila banyak membaca. Membaca adalah jendela dunia, Membaca adalah kunci gerbang ilmu. Dengan membaca kita akan kaya akan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan dan memperbanyak perbendaharaan kosa kata dan tata bahasa. Banyak membaca akan memudahkan kita dalam menulis. Memudahkan menuangkan ide gagasan pikiran kita lebih mengalir dan semakin berkualitas tulisan kita.
Membaca apa saja , membaca kitab suci , membaca buku, majalah, koran, artikel atau postingan teman-teman di Blog atau media sosial lainnya . Kebanyakan orang malah seringnya baca pesan di WA. Betul kan? Sudah berapa buku yang kita baca ? jangan-jangan buku-buku yang kita punya hanyalah jadi penghias rak lemari atau meja kita.
Terkadang saya sendiri sadar dengan tata bahasa yang berantakan karena memang kurangnya intensitas dan intensifnya membaca . Membaca sekilas atau membaca cepat perlu dikuasai. Ketika membaca artikel berbahasa Inggris kita sering tidak fokus. Bahkan ketika ada teman yang menshare tulisan mereka di blog terkadang kita membacanya hanya sekilas saja tanpa tau isi pesan dari penulis itu sendiri. Padahal fokus membaca itu penting untuk memperlancar kita dalam menulis.
Mengapa Seorang Penulis harus rajin membaca?
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Semakin baik kita menjadi pembaca maka kita akan semakin baik dalam menulis dalam tata bahasa kita. Maka penulis harus rajin membaca. Mengapa demikian?
Punya banyak ide
Ada hubungan antara menulis dan membaca. Dari membaca, kita akan menemukan ide. Semakin banyak membaca maka akan semakin banyak ide. Apa yang kita baca akan terekam di otak kita sebagai wadah munculnya ide dan memudahkan kita menuliskannya. Guru Blogger Indonesia Bapak Wijaya Kusumah ( Om Jay) mengatakan Membaca setiap hari dan buktikan apa yang terjadi merupakan gerakan menggiatkan membaca dan menulis setiap hari. Ada keajaiban dari kebiasaan membaca dan menulis.
Kaya akan Kosa Kata
Ada banyak kata dalam bahasa Indonesia yang mungkin belum kita ketahui. Dengan banyak membaca, kosakata kita akan terus bertambah. Sehingga, kita bisa memasukan banyak kata dalam tulisan kita, agar tulisan semakin menarik dan renyah untuk dibaca. Semakin sering membaca maka semakin kaya akan perbendaharaan kosa kata.
Memperkuat Daya Ingat
Aktivitas kebiasaan membaca akan membuat kita cerdas dan memperkuat daya ingat. Budaya membaca pun dibutuhkan Niat yang kuat. Penelitian membuktikan daya baca masyarakat Indonesia masih rendah. Aktif membaca WA dan sosial media namun kurang membaca buku dan artikel ilmiah. Hal ini dibutuhkan niat yang kuat untuk melatih kebiasaan membaca. Orang yang banyak membaca akan terasah otaknya dan terlatih untuk menulis.
Punya Banyak Contoh Gaya Penulisan
Untuk menjadi penulis kita punya gaya penulisan sendiri, untuk menemukan gaya penulisan sendiri hal yang dilakukan adalah dengan banyak membaca tulisan orang lain. Semakin kita banyak membaca tulisan orang lain maka kita akan menemukan banyak gaya penulisan dan semakin pintar menentukan gaya penulisan. Untuk menuliskan 1 artikel setidaknya kita harus membaca 5-7 artikel orang lain. Teknik ATM ( Amati, Tiru dan Modifikasi) sangat jitu untuk menemukan gaya kita dalam menulis.
Kesimpulannya jika kita sering membaca, kita akan menemukan banyak ide untuk menulis, terbiasa dengan kata, kalimat, dan paragraf serta tata bahasa. Dengan membaca akan memperkuat daya ingat serta memudahkan kita untuk menuliskan apa yang kita pikirkan yang pada akhirnya kita akan menemukan dan menentukan gaya penulisan kita sendiri. Salam Literasi.
Artikel ini diikutkan Lomba Blog PGRI (tanggal 1 s.d 28 Pebruari 2021)
Nama Penulis :
ETIK NURINTO, S.Pd.SD
NPA PGRI : 12120600251
No. WA : 083134609000
Guru SDN Pabuaran
Kecamatan Bantarbolang
Kabupaten Pemalang
Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yg tdk bisa dipisahkan. Seperti pasangan romantis romeo dan yuliet.
Betul Om Jay…Membaca dan menulis sama-sama penting, mereka berjodoh, he he…