Pentigraf Kisah Lomba Pantomim

Terbaru59 Dilihat

 

Mungkin ini tahun kedua lomba kreativitas siswa secara vitual karena adanya Pandemi Covid 19 sejak Maret 2020 lalu. Pantomim termasuk di dalamnya. Ya hari ini saya mengikuti seleksi video peserta lomba pantomim SD se kota yang jumlahnya ada 60 peserta. Pengalaman pertama bagiku sebagai koordinator lomba mendampingi jurinya. Ternyata menilai lomba ini termasuk hiburan juga, tidak menegangkan. Karena ada sela-sela yang menimbulkan tawa di tengah adegan para siswa itu.

Ada satu syarat yang sering dilanggar pesertanya kali ini yaitu tidak memakai faceshield dalam tampilannya padahal di persyaratan ada. Kebetulan pantomim kali ini berpasangan. Maka ada saja tingkah lucu diantara mereka. Ada yang menggambarkan main HP, naik sepeda, baru bangun tidur, dan kebanyakan mereka bermain terpisah bukan satu pasangan. Bermain sendiri-sendiri. Ada juga mengisahkan mimpi.

Nah mimpi itulah yang diprotes juri alias tidak mendapat nilai plus. Karena pantomim tidak sedang bercerita dan menggambarkan mimpi, tapi bergerak fisiknya. Tapi rerata tehnik mereka yang masih perlu diasah lagi. Karena memang gerak dasar seperti berjalan, menggunakan ekspresi wajah dan mata semua datar. Masih kaku belum kelihatan lentur, sering tidak sama gerakan dengan musik apalagi effect. Sehingga sebenarnya ini memudahkan juri menilai. Tidak terlalu banyak yang diperhitungkan. Itulah kisahnya siang ini. Bagaimana pun keadaannya   akhirnya harus dipilih 6 besar siang itu. Mereka akan dinilai lagi dalam final 2 hari lagi. Juri sering tersenyum, rupanya menilai sambil terhibur, apalgi ketika melihat video pemain 2 anak sedang beraksi, terlihat di sudut panggung di  balik pot bunga terlihat kepala sembunyi tapi kelihatan, tidak berani bergerak sedikit pun. Mungkin pengambil gambar mengira tidak terekam, tetapi kepala di sudut tahu kalau dirinya direkam. Full selama 5 menit. Juri pun menilai pemain pantomim bertambah 1 kepala menjadi 3 saat itu. Diskulaifikasi !!!

@ hariyanto

Blitar, 8 Maret 2021

Tinggalkan Balasan

1 komentar