Disaat hatimu bersedih akan ketidakberdayaan dirimu menguasai rasa yang membuat dadamu sesak dan bahkan air mata juga ikut andil jatuh dipipimu. Apa yang mesti kau lakukan duhai diri?
Akankah dirimu ingin berlama-lama dan larut disuasana itu atau meratapi diri dengan ketidakmampuan menyelesaikan apa yang telah Allah takdirkan untuk engkau menerima dan menghadapinya.
Seberapa sedihkah dirimu duhai diri, melihat sesuatu yang yang nyata dipelupuk matamu. Ketidakberdayaan yang membuat berputus asa.
Ayooo laaah… jangan biarkan dirimu larut terlalu lama. Jangan biarkan dirimu kalah hanya dikarenakan ketidakberdayaanmu.
Biarlah dada merasa sesak, biarlah air mata mengalir sederas-derasnya. Yang penting jangan sampai putus asa merongrong dirimu secara keseluruhan sehingga dirimu tak bisa berkutik lagi. Jangaan… jangaaan sampai seperti itu.
Yakinkan sajalah dirimu duhai diri bahwa semua ini akan berlalu. Hadapilah semua walau harus ada pengorbanan dada yang sesak dan air mata membasahi pipi.
Ingaat… ada Allah yang selalu menatapmu. Ingaat ada Allah yang sedang memperhatikanmu.
Seharusnya dirimu tidak perlu bersedih. Apalagi menangis sampai air mata tak bisa dihentikan.
Tersenyumlah duhai diri… Ada Allah yang maha tahu segala-galanya. Allah tidak akan memberi beban kepada seorang hamba selain hanya sebatas dan semampu hamba itu mengembannya.
Nikmatilah tempat persinggahan ini, hanya sementara saja. Jika di dunia begitu banyak kesedihan dan ketidakberdayaan yang kamu dapatkan. Maka selalulah untuk memantaskan diri supaya nanti “disana” Allah beri nikmat yang semua orang menginginkannya.
Sudah ya… ambil nafas dan hembuskan pelan-pelan. Tersenyumlah dengan senyum yang paling manis yang pernah kau miliki.
