Berkaca Diri

Terbaru57 Dilihat

Beraktifitas dari sebelum subuh hingga malam hari adalah sebuah perjuangan tubuh yang luar biasa. Semua menjalankan perannya dengan sangat baik. Saling membantu dan menguatkan antara anggota tubuh yang satu dengan yang lainnya. Kebersamaan yang indah dan sangat mengagumkan.

Tiada yang bisa menandingi kerjasama dan ukhuwah yang indah antar anggota tubuh. Disaat satu bagian sakit yang lain juga merasakannya meringis bahkan mengeluarkan air mata. Bentuk simpati dan empati yang nilainya tidak bisa di tuliskan.

Ada masa bagian tubuh yang lelah atau merasakan sakit. Tangan ikut membantu dan mulut juga ikut memainkan perannya. Semua menjalankan perannya sangat baik dan indah. Ingin berkontribusi untuk yang lain biar tidak terlalu lama menahan sakit atau lelah.

Di dalam hati juga berkata sampai kapan semua ini akan terjadi? Jika dibawakan ke kehidupan mengapa sangat jauh berbeda. Antara sesama tidak akur, antar keluarga tidak akur, antar sahabat tidak akur dan bahkan dengan orang yang sudah lama membersamaipun tidak akur. Ada apa gerangan? Apakah ada yang mau disalahkan dengan kondisi ini?

Walau bagimanapun jika ada yang berbeda dengan apa yang diinginkan maka segeralah berbalik, dan lihatlah ke dalam diri betapa banyaknya kaca yang bisa dijadikan pelajaran. Tidak perlu berkaca kepada orang lain atau siapapun. Yang pasti jika diri telah menjeda dan berani menatap lama kaca diri maka akan tumbuh rasa yang kadang rasa itu akan membuat diri jauh lebih baik.

Tiada yang lebih indah selain mengaca diri. Mulailah membersihkan debu-debu kecil yang ada di kaca diri dengan lembut biar kelembutan itu berkesan. Disaat sudah meninggalkan kesan maka akan menjadi tameng yang kuat untuk menangkal apapun yang hadir.

Tinggalkan Balasan