Pertemuan dengan orang tua murid adalah momen yang sangat spesial. Berawal dari cerita-cerita yang biasa hingga berakhir dengan curhat hingga mencari solusi dari setiap yang telah dibicarakan. Memang pandemi telah banyak merubah pola fikir orang tua. Dikarenakan ketidakmampuan untuk menghadapi kondisi yang telah terlebih dahulu hadir sebelum mereka memoersiapkan diri.
Ketakutan yang berlebih membuat para orang tua melakukan banyak hal kepada anak-anak mereka. Mulai dari les hingga terapi-terapi yang sebenarnya itu tidak diperlukan. Dengan sangat mudah orang tua memberi label anak-anak mereka dengan label anak yang kadang tidak masuk di akal.
Siapakah yang mau disalahkan dengan kondisi ini? Semua terjadi di luar dugaan. Orang tua sudah mulai menyerah karena keterbatasan mereka tidak mampu mendampingi anak-anak belajar dikarenakan kesibukan yang katanya cari uang untuk anak-anak. Anak telah mulai ditawarkan berbagai macam les dan seolah-olah ada sedikit paksaan dengan berkedok imbalan yang akan di dapat oleh anak jika anak mau les ini dan les itu.
Memang sedikit aneh dengan keputusan yang diambil orang tua. Mereka menyangka les adalah solusi terbaik dengan ketidaktahuan anak mereka. Biarlah membayar yang penting anak belajar. Biarlah keluar uang asalkan anak mereka tidak merengek menanyakan pekerjaan rumah keoada mereka.
Disaat les tidak berjalan dengan maksimal dan hasilnya juga biasa, orang tua mencoba mencari alasan-alasan supaya seolah-olah tidak terlibat dengan semua itu. Itulah orang tua jaman now, yang ingin semua praktis.
Jikalah pandai melihat dari sudut pandang yang lain mungkin banyak hikmah positif di balik pandemi ini. Allah kasih pandemi pasti ada pesan positif dibalik semua itu. Bisa jadi selama ini para orang tua tidak dekat dengan anaknya, dekat hanya sekedar dekat tapi rasa sudah mulai hambar. Dikirim Allah pandemi supaya bisa memanfaatkan momen itu membersamai titipanNya. Namun apa yang telah orang tua lakukan mereka lebih memilih menitipkan ĺagi kepada orang lain. Hanya berdalih atas ketidakmampuan untuk mengajarkan anak-anaknya.
Yakinlah ayah dan bunda, apapun nama lesnya jika anak terpaksa melakukannya akhir dari semua itu adalah penyesalan. Semoga belum terlambat memperbaiki niat ya ayah dan bunda.
Satu hal yang perlu terus diingat adalah yang namanya anak adalah amanah terbesar yang diberikanNya kepada kita. Yang pasti mereka hanya sementara dengan kita. Jika Sang Maha Memiliki menjemputnya kembali, tiada yang bisa dilakukan.
Masa kecil adalah masa yang menyenangkan bagi anak-anak. Jangan kekang mereka dengan les-les yang banyak. Biarkanlah mereka tumbuh normal. Jangan paksa dengan keinginan kita. Biarkan mereka tumbuh dengan kebutuhan alami mereka.
Semoga belum terlambat memulai lagi dari awal ya Ayah dan bunda.