Lautaro Martinez, pencetak gol tunggal ke gawang Liverpool (Foto UEFA.com)
Liverpool harus mengakui keunggulan Inter Milan dengan 1 gol berkat tembakan keras, pemain asal Argentina, Lautaro Martinez. Namun Liverpool tetap lolos ke perempat final Liga Champions karena pada leg pertama mereka menang 2-0 di San Siro.
BACA JUGA : Ronaldo “Kabur” ke Portugal dan Kecaman Mantan Kapten MU, Roy Keane.
Bagi Inter Milan gol tunggal kemenangannya adalah gol harga diri tim Italia. Performa mereka malam itu sungguh hebat, tapi itu tidak cukup untuk meloloskannya ke fase berikutnya diajang Liga Champions ini.
Bagi Liverpool kekalahan ini juga memupus kejayaan mereka ketika tidak terkalahkan bermain di Anfield. Malam itu rekor tersebut harus pecah gegara gol Lautaro Martinez.
Nerazzurri telah melakukan yang terbaik. Apalagi malam itu sebenarnya Inter juga bersyukur mendapatkan keberuntungan mereka ketika dua tembakan Mohamed Salah membentur tiang gawang yang kosong.
Sementara itu Inter mendapatkan gol yang indah dari kaki Lautaro Martinez, ketika laga sudah berlansung 62 menit. Virgil van Dijk dan Alisson Becker tidak mampu mencegah tembakan keras kaki kanan Martinez.
Namun apa boleh buat, kampanye Liga Champions mereka harus berakhir dengan perasaan pahit. Hal ini mereka menang di Anfield tetapi harus tersingkir.
Setelah gol Martinez, hanya satu menit kemudian terjadi pelanggaran kepada Fabinho yang dilakukan oleh Alexis Sanchez. Pemain asal Chili ini harus menerima kartu kuning kedua atau kartu merah dan harus keluar lapangan. Sebelumnya Sanchez sudah menerima kartu kuning pertama ketika dirinya menjegal Thiago Alcantara.
Kartu merah Sanchez ini membawa momentum pahit yang membuat Inter terhenti untuk berharap lebih banyak. Sejak itu Nerazzurri harus bermain dengan sepuluh pemain.
Banyak yang harus dicatat terutama bagi Liverpool yang malam itu menguasai permainan sepanjang laga. Menguasai ball possession sebanyak 61 persen bukan menjadi jaminan kemenangan.
Hampir pada semua lini sebenarnya Liverpool sudah bermain dengan baik. Duet bek tengah Joel Matip dan Van Dijk terlalu kokoh dilewati para penyerang Inter.
Kecuali satu momen pada menit ke-62 tersebut yang menjadi kelengahan duet bek tengah Liverpool ini. Berawal dari kesalahan umpan dari sisi bek kanan, bola diterima Alexis Sanchez dan memberikan langsung ke Martinez.
Striker duet Lionel Messi di skuad Tango ini hanya dengan satu sentuhan menembak langsung ke pojok tiang jauh gawang Alisson yang tidak berdaya menjangkau bola.
Di sana sebenarnya ada Van Dijk, tetapi dia tidak menyangka bola akan ditemakan pada kesempatan pertama. Begitu pula Alisson sudah kehilangan posisinya.
Lini tengah yang serahkan kepada trio Fabinho, Thiago Alcantara dan Curtis Jones, juga bermain baik. Mereka stabil menjada transisi positif dan negatif dengan seimbang.
Begitu pula trio penyerang Diogo Jota, Sadio Mane dan Mohamed Salah. Ada 12 peluang yang dihasilkan mereka. Dua tembakan Mohamed Salah membentur tiang adalah peluang emas Liverpool yang harusnya menjadi gol.
Dari hasil laga ini sebenarnya bisa menjadi sunyal bagi skuad Juergen Klopp bahwa rotasi pemain sangat penting. Hal ini mengingat pada kekhawatiran terjadinya kejenuhan dalam skuad Liverpool.
Terutama kebuntuan pada lini serang dan kehilangan fokus pada lini belakang, seperti yang terjadi pada gol Martinez malam itu akibat kelengahan sesaat lini belakang mereka.
Selain lolos ke perempat final Liga Champions, Liverpool masih harus bermain pada kompetisi Premier League dan Piala FA. Satu trofi pada musim kompetisi tahun ini sudah berhasil diraihnya yaitu Piala Carabao ketika di final mengalahkan Chelsea.
Juergen Klopp benar-benar harus terus fokus bekerja melakukan pembenahan dan menjaga performa tim asuhannya pada jalur kemenangan.
Salam bola @hensa.