Menulis Sketsa Kehidupan : Menghidupkan Sholat dalam Keseharian

Ilustrasi Foto Cover oleh Ajinatha 

Pernahkah Anda berfikir bahwa sholat Anda telah  banyak mempengaruhi tindak tanduk Anda dalam kehidupan sehari-hari?

Menyimak yang menjadi rujukan adalah Firman Allah dalam kitabNya yang mengatakan bahwa sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar (QS 29:45).

Kita mungkin sering mendengar ayat tersebut bahkan mungkin sering kita baca pula namun jangan-jangan kita ternyata belum mampu meresapi dan menghayati inti ayat tersebut.

Mari kita simak sholat kita bukan hanya sekedar sholat untuk memenuhi waktu sholat, bukan sekedar formalitas menunaikan dan menggugurkan kewajiban, namun sholat kita adalah menghayati benar-benar tahap-tahap sholat dan makna yang terkandung dalam bacaan sholat.

Bagaimana seharusnya menghayati arti sholat bukan hanya secara ritual belaka tapi seharusnya dihayati secara hakekat.

Mari kita menyimak setiap Sholat dimulai dengan kalimat suci, ALLAHU AKBAR bahwa Allah Maha Besar, Maha Pengasih, Maha Penyayang, merupakan simbol pengakuan seorang hamba yang lemah yang selalu bergantung kepada kebesaranNya.

Suatu pengakuan jujur yang mengandung keyakinan bahwa kepadaNya semata tempat sebaik-baiknya perlindungan.

Sholat merupakan sistem komunikasi antara Allah dengan hambanya. Media komunikasi ini adalah wujud Kasih SayangNya untuk hamba-hambaNya. Ini adalah pemujaan sejati dari seorang hamba kepada Allah.

Bersuci sebelum sholat memiliki arti sebuah proses pengembalian kesucian manusia pada keadaan awalnya.

Sholat adalah latihan spiritual yang memiliki aspek-aspek intelektual, fisik dan social. Sangat lengkap dampak yang diperoleh dari kegiatan sholat.

Seseorang yang melakukan sholat akan mengalami perkembangan dalam aspek-aspek tersebut. Mari kita bayangkan apa yang dirasakan oleh manusia pencari ilmu pengetahuan.

Betapa pikiran-pikirannya bertambah luas ketika ia secara teratur dalam sholatnya mengulang-ulang ucapan Alhamdulillah yang berarti ”Segala Puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam”.

Sehingga begitu pengetahuan manusia bertambah dan berkembang maka semakin bertambah dan berkembang pulalah perasaan seorang hamba mengenal pada Kebesaran Sang Pencipta.

Begitu pula ketika kita membayangkan bagaimana kasih sayang terus berkembang dalam diri manusia jika setiap hari dalam sholatnya ia merenungkan kualitas-kualitas yang dimiliki Yang Maha Besar dan Maha Tinggi, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Selalu tumbuh juga perasaan takjub dan kerendahan hati yang dimiliki oleh seorang manusia yang beriman dalam setiap rakaat dalam sholatnya.

Perasaan yang timbul karena ingatannya kepada hari pengadilan, ingatan yang merangsangnya untuk melakukan kebajikan dan menghindari kejahatan.

Hal itu diwujudkan dalam sholatnya ketika ia berulang-ulang membaca: ”Allah Penguasa di hari pengadilan”.

Sholat selalu menumbuhkan kekuatan spiritual dalam diri seseorang yang ditimbulkan oleh iman kepada Yang Maha Kuasa.

Semakin menyadari seorang hamba selalu memiliki ketergantungan kepadaNya ketika ia mengucapkan dalam sholatnya: ”Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan”.

Hasrat dan cita-cita yang senantiasa didambakan seorang manusia beriman untuk perkembangan dan perbaikan dirinya terus diupayakan dengan kerja keras.

Hal itu terwujud hanya dengan petunjuk Allah semata. Untuk itulah dalam setiap sholatnya seorang hamba selalu berdoa: ”Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus”.

Sholat adalah do’a, media penyerahan diri, komunikasi yang serasi antara hamba dan Allah. Sholat membuat hidup teratur dan disiplin.

Mari kita bayangkan betapa indah, harmonis, tentram dan damainya dunia ini jika kita sudah berhasil mewujudkan sholat kita dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana tidak, sebab kita selalu yakin bahwa sholat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar.

@hensa

Tinggalkan Balasan