Taufik Hidayat, Striker Timnas Garuda Muda (Foto PSSI.org)
Pelatih Timnas Garuda Muda, Shin Tae Yong memuji etos kerja Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan ketika kalah 0-1 dari Australia. Mereka menghadapi laga leg kedua lawan Australia U-23 di Stadion Republican Center, Dushanbe, Tajikistan, Jumat (29/10).
Dengan hasil ini Indonesia mengalami dua kekalahan dalam dua leg dari Australia dengan agregat 2-4. Garuda Muda kembali gagal lolos ke puataran final Piala Asia U23 di Uzbekistan tahun 2022.
BACA ARTIKEL TERKAIT : Garuda Muda Kalah, Ini Reaksi Pelatih Shin Tae yong
Reaksi atas kekalahan laga ini, pelatih kepala Shin Tae yong menyebutkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi bagi tim Garuda Muda ini. Namun pelatih asal Korea Selatan ini bangga dengan semangat bermain tim asuhannya.
“Saya mau berterima kasih kepada seluruh pemain karena sudah mau bekerja keras sampai akhir pertandingan. Sangat banyak yang harus dievaluasi, tapi kalau dilihat perjuangan pemain sangat meningkat,” ujar Shin Tae Yong usai laga pada malam itu seperti dilansir CNNIndonesia.com (30/10/21).
Ungkapan Shin Tae yong dan kekecewaan atas kekalahan ini meninggalkan seribu makna. Terutama banyaknya catatan performa yang harus segera diperbaiki bagi Timnas Garuda U23 ini.
Menyaksikan laga tersebut dari awal terlihat kualitas kedua tim. Garuda Muda masih harus bermain bertahan karena terus menghadapi tekanan skuad Australia.
Organisasi permainan tim Negeri Kanguru ini sudah sangat matang. Mereka memeiliki standar sepakbola yang sudah pakem. Bola mengalir dengan cepat dari kaki ke kaki.
Mereka memiliki pula kemampuan dalam melindungi bola serta kemampuan dribling yang bagus. Apalagi disertai dengan postur tubuh tingg dan kekar. Maka semakin kesulitan skuad Garuda Muda menghadapi tekanan dari Australia.
Gol satu-satunya yang lahir seperti biasa akibat blunder klasik Timnas Garuda berasal dari bola mati ke area penalti yang salah diantisipasi oleh Taufik Hidayat. Bola liar ini dengan mudah dimanfaatkan striker Australia, Patrick Wood.
Saat itu Wood yang berada di posisi sagat dekat dengan bola bergulir. Maka dengan mudah striker Australia ini menceploskan bola ke gawang Ernando Ari Sutaryadi.
Gol ini terjadi pada menit ketika laga baru berlangsung 9 menit. Tentu hal ini merupakan tantangan berat bagi skuad Garuda. Mereka sedikit mengalami kedodoran mengingbangi permainan Australia.
Lini tengah yang diberikan kepada Rachmat Irianto dan Ferdinan harus bekerja keras menghadang setiap pergerakkan gelandang serang Australia. Praktis mereka hanya bisa bertahan tidak mampu keluar menyerang.
Kesalahan tersebut seperti pada laga leg pertama ketika gol pertama Olyroos lahir yang berasal dari bola tendangan bebas ke area penalti yang salah diantisipasi barisan pertahanan Garuda Muda.
Namun secara keseluruhan penampilan Timnas Indonesia U23 semakin membaik, tetapi dengan satu kesalahan di set piece akhirnya kemasukan gol. Dan hal tersebut selalu berulang kali terjadi tidak pernah mampu dibenahi hingga kini.
Kiper muda kita, Ernando Ari kembali menampilkan permainan yang memukau dalam mengawal gawang Garuda Muda. Berkali-kali dia berhasil mengamankan gawangnya dengan gemilang.
Salah satunya adalah peluang Australia pada menit ke-41 misalnya, Jacob Italiano berhasil menembus kotak penalti dan melepaskan tembakan keras. Beruntung masih ada Ernando yang mampu menggagalkan peluang tersebut.
Pada babak kedua, Shin Tae yong mengubah taktik permaian. Skuad Garuda Muda mulai berani menyerang dengan sering beradu fisik. Maka beberapa peluang emas hadir walaupun belum mampu berbuah hasil.
Paling tidak ada dua peluang Witan Sulaeman untuk mencetak gol. Peluang pertama bola tembakannya melambung. Sedangkan peluang kedua Witan sudah berhadapan dengan kiper Australia, namun tembakannya behasil di blok bek mereka.
Hal penting dari laga melawan Australia ini yang berlangsung dalam dua leg meninggalkan catatan bagi Shin Tae yong. Program pembenahan skuad Garuda Muda ini masih memerlukan waktu yang panjang.
Kebugaran fisik, stamina prima dan kualitas postur yang kurang berisi otot-otot mereka. Diperlukan latihan beban untuk membangun otot-otot menjadi kekar.
Saat ini pesepakbola selain mengandalkan teknik tinggi juga harus memiliki postur kekar agar tidak cepat goyah saat berbenturan dengan lawan mereka. Itulah yang dialami para pemain Indonesia pada umumnya.
Mari kita berikan apresiasi kepada skuad Garuda Muda yang sudah berjuang mati-matian membela Negara tercinta. Prospek Garuda Muda masih tetap cerah di bawah asuhan Shin Tae yong.
Bravo Merah Putih @hensa.