Lomba Menulis PGRI “Menulis Di Blog Jadi Buku”
Goresan Tinta Ke – 18 Ku
Oleh Herni Sunarya Banah
NPA : 12100200134
Malam ini tepatnya malam jum’at tanggal 18 Februari 2021. Suasana diluar rumah cukup hening dan sejuk. Seakan – akan menemani suasana hati yang senang tiada kepalang. Menjelang goresan tinta kian memanjang episode nya. Kini tiba pada goresan tinta ke – 18 tak lama lagi menjelang 28. Suasana hati mulai tidak karuan dengan banyaknya kegiatan yang datang bersamaan.
Tugas sekolah numpuk, rutinitas dirumah cukup sibuk, ditambah harus mempersiapakan untuk administrasi penilaian PAK. Secara tiba – tiba kodisi badan saya menurun rasanya tidak karuan mual, lemas dan perut rasanya enek. Namun yang ada dalam benak saya membuat goresan tinta yang ke -18. Apakah saya sanggup membuatnya? itu yang muncul dalam pikiran saya. Dan akhirnya saya putuskan untuk tetap membuat goresan tinta ke – 18,berikut goresan tintanya.
Waktu menunjukan pukul 19.00 langsung saya teringat pada jadwal webinar public speaking. Tanpa pikir panjang saya ambil hand phone dan mulai membuka what app. Setelah melihat undangan public speaking di what app langsung saya mencari link zoom nya dan langsung bergabung bersama Omjay. Walaupun masih dalam kondisi yang lemah saya tetap menyempatkan diri untuk menyimak webinar.
Saat melihat foster undangan webinar disana terpampang foto Prof. Richardus Eko Indrajit sebagai narasumber public speaking kali ini. Suasana hati saya pun berubah menjadi riang, rasa sakit yang saya rasakan mejadi hilang.
Sebelumnya saya mengikuti pemaparan materi Prof. pada diklat menulis PGRI dari materi yang disampaikan nya hanya dalam beberapa menit bisa menghasilkan banyak paragraph tulisan. Selain itu materinya luar biasa bagus.
Saat itu juga saya sempat bertanya pada Prof mengenai trik menulis cepat dan kiat supaya mendapat dukungan dari orang terdekat. Dan apa yang saya dapatkan dari jawabannya sangat memuaskan dan pas dengan apa yang saya harapkan.
Dan ketika di foster muncul gambarnya Prof langsung saja saya stanby didepan hand phone dan mulai membuka link zoom nya. Acara pun sudah berlangsung 12 menit saya lalu membuka camera vidio dan langsung disambut oleh Beliau. “Hallo! Bu Herni” kata Prof. dan saya langsung menyapa kembali “Hi! Prof. senang sekali bisa gabung pada webinar malam ini. Suatu kebanggan bisa bergabung dengan orang – orang hebat seperti : Omjay, Prof. Richard, Bu Kanjeng, Teh Aam dan juga seluruh perserta webinar.
Dikarenakan saya masuk zoom nya agak telat jadi beberapa materi awal terlewatkan. Yang terlintas waktu itu tentang “Komunikasi”. Komunikasi adalah sekelompok orang yang menciftakan dan menggunakan informasi agar saling terhubung dengan linkungan sekitar. Dalam berkomunikasi dengan peserta didik di era pamdemik ini kita harus melihat kondisi peserta didik dan lingkungan sekitar.
Aplikasi apa yang bisa memudahkan mereka untuk bekomunikasi dengan para pendidiknya. Apakah what app sudah sesuai dengan kondisi linkungannya? atau kah you tube, google meet atau google classroom. Nah inilah yang harus kita perhatikan dengan tujuan peserta didik mudah berkomunikasi dengan siapa pun.
Semisal di daerah pedalaman terkadang kondisi sinyal susah, kita sebagai seorang pendidik jangan langsung emosi, berilah mereka pengertian atau memberikan solusi dengan menggunak sms atau yang lainnya yang bisa memudahkan peserta didik. Kemudian ketika kita melaksanakan pembelajaran online dengan google meet mestinya tahu kendala yang akan dihadapi. Alangkah baiknya kita mencari berbagai metode pembelajaran altenatif.
Jadi didalam berkomunikasi pada masa pandemik ini kita harus menciftakan rasa empati pada komunikasi online diantarnya :
- Motivasi. Jangan lupa untuk selalu memberi motivasi kepada peserta didik. Mengawalinya dengan menyapa mereka dengan bahasa hati dan tetap memberika salam ceria hangat.
- Lokasi. Dalam berkomunikasi dengan media digital di era pandemik ini harus sudah faham dan siap tentang kendala yang dihadapi mulai dari sinyal yang tidak mendukung, hand phone tidak semua nya bisa mengakses aplikasi.
- Waktu. Untuk waktu berilah rasa toleran pada peserta didik yang memiliki hand phone dengan aplikasi yang tidak mendukung,
- Teknologi. Persiapkan diri untuk mengahadapi era digital yaitu era dimana para peserta didik lebih mengenal jauh tentang digital.
- Proses. Selaku orang tua atau pendidik jangan terlalu menuntut tentang nilai akademik namun bagaimana para peserta didik mau untuk berdisiplin dan bertanggung jawab selama proses belajar.
- Literasi. Melalui digital kita ajak para peserta didik atau anak – anak lingkungan sekitar untuk mengenalkan dunia literasi digital.
Dalam webinar ini juga Profesor mengatakan mengenai hal – hal yang harus dipersiapkan sebelum berkomunikasi seperti :
- Menentukan tujuan dari komunikasi
- Menentukan pesan yang diperlukan
Selain itu ada hal penting yang harus diperhatikan ketika kita bekomunikasi :
- Menyapa para audience ini adalah unsur yang sangat penting
- Mememlihara intonasi dengan maik
- Menciftakan kreativitas
- Buatlah ekspressi sesemangat mungkin supaya membuat hari gembira
Acara pemaparan materi pun selesai saatnya untuk sesi tanya jawab dimulai. Sebelum sesi tanya jawab Profesor pun memberikan beberapa buah lagu menambah suasana semakin seru dan mnyenangkan. Saya pun selaku audience semakin dibuat heboh teriakan ibu – ibu yang merasa senang ketika melihat ada seorang wanita cantik bernyanyi disebelahnya.
Ini benar – benar asli Lisa Aryanto semangat saya semakin meninggi rasa lesu, enek dan mual langsung hilang seketika. Ditambah pemaparan materi secara diskusi ini semakin menambah semarak webinar penyemangat jiwa.
Akhirnya goresan tinta ke – 18 selesai sudah dengan adanya beberapa persembahan lagu yang menenangkan jiwa. Matursuwun Omjay dan Profesor Richardus semuanya memang luar biasa.
Seuntai Kalimat Indah :“Tetaplah Bersemangat Dalam Kondisi Apapun Dan Yang D iatas Tidak Pernah Tidur”